Tim verifikasi kesiapan industri pariwisata menyambut era adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau tatanan kehidupan era baru yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melakukan peninjauan kesiapan pusat perbelanjaan di kawasan Kuta, Badung.
"Hari ini tim verifikasi dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok yang saya pimpin menyasar sejumlah mal yang biasanya ramai. Yang menjadi perhatian kami hari ini adalah upaya-upaya termasuk standar dan prosedur sesuai imbauan pemerintah yang disiapkan dan diterapkan manajemen mal untuk mengantisipasi COVID-19," kata anggota Tim Verifikasi, I Ketut Suabawa, di Badung, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, tim verifikasi melakukan inspeksi ke Lippo Plaza Sunset serta Lippo Mal Kuta. Seluruh prosedur penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 di area pusat perbelanjaan itu, menjadi perhatian dan diperiksa oleh tim verifikasi.
Protokol tersebut diantaranya adalah penanda-penanda yang dipasang untuk mengatur skema physical distancing, penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta proses pemeriksaan pengunjung saat akan memasuki area mal.
Baca juga: Badung edukasi pedagang pasar tradisional soal protokol kesehatan
Ketut Suabawa mengatakan, untuk pusat perbelanjaan memang ada sejumlah persyaratan khusus yang harus dipenuhi lagi selain standar normal yang telah ada untuk menjamin keselamatan dan kesehatan.
Persyaratan tersebut diantaranya adakah pembatasan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan yang selain untuk mencegah kerumunan juga untuk memudahkan pengelola mal untuk melakukan kontrol.
Untuk itu, pihaknya menyarankan agar setiap pengunjung didata sebelum masuk mal. Agar pengelola mal tidak kesulitan untuk melakukan proses itu, pihaknya menyarankan agar menggunakan sistem elektronik dengan menyediakan barcode tertentu yang dapat dipindai pengunjung untuk mengisi formulir secara digital.
“Dan manajemen mal sudah berkomitmen akan segera melengkapi dokumen-dokumen pendukung dan juga fasilitas yang dibutuhkan untuk menyatakan bahwa mal itu benar-benar concern dan serius dalam menerapkan protokol kesehatan," ungkap Ketut Suabawa.
Baca juga: Pecalang Jimbaran-Bali awasi protokol kesehatan pengunjung pantai
Ia menambahkan, tim verifikasi ini kita menyasar 4C yaitu, Community atau lingkungan dan masyarakat serta Company atau tata kelola manajemen di perusahaan.
"Selain itu kami menyasar Customer atau pengunjung yang harus diatur pergerakan serta kedisiplinannya dan yang terakhir adalah caretaker, mal ini caretaker atau penjaganya ya para tenant dan lainnya. Jadi jangan petugas keamanan saja yang mengawasi, tapi semua karyawan terlibat di mal turut berperan dalam melakukan pengawasan," ujarnya.
Sementara itu, Marcomm Manager Lippo Mall Kuta dan Lippo Plaza Sunset, Hendra Darmawan mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan kehadiran tim verifikasi khususnya dalam melakukan penyempurnaan penerapan protokol kesehatan di mal sesuai dengan yang diatur oleh pemerintah.
"Dengan adanya tim ini bisa mengingatkan kami kembali mungkin ada hal-hal yang keliru atau mungkin juga yang perlu kami siapkan. Mereka datang mengingatkan ini harusnya seperti ini, harus lebih dimaksimalkan lagi. Dan kami sebagai pelaku industri ingin melakukan yang terbaik untuk pengunjung serta kami sangat mendukung kebijakan dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Hari ini tim verifikasi dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok yang saya pimpin menyasar sejumlah mal yang biasanya ramai. Yang menjadi perhatian kami hari ini adalah upaya-upaya termasuk standar dan prosedur sesuai imbauan pemerintah yang disiapkan dan diterapkan manajemen mal untuk mengantisipasi COVID-19," kata anggota Tim Verifikasi, I Ketut Suabawa, di Badung, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, tim verifikasi melakukan inspeksi ke Lippo Plaza Sunset serta Lippo Mal Kuta. Seluruh prosedur penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 di area pusat perbelanjaan itu, menjadi perhatian dan diperiksa oleh tim verifikasi.
Protokol tersebut diantaranya adalah penanda-penanda yang dipasang untuk mengatur skema physical distancing, penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta proses pemeriksaan pengunjung saat akan memasuki area mal.
Baca juga: Badung edukasi pedagang pasar tradisional soal protokol kesehatan
Ketut Suabawa mengatakan, untuk pusat perbelanjaan memang ada sejumlah persyaratan khusus yang harus dipenuhi lagi selain standar normal yang telah ada untuk menjamin keselamatan dan kesehatan.
Persyaratan tersebut diantaranya adakah pembatasan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan yang selain untuk mencegah kerumunan juga untuk memudahkan pengelola mal untuk melakukan kontrol.
Untuk itu, pihaknya menyarankan agar setiap pengunjung didata sebelum masuk mal. Agar pengelola mal tidak kesulitan untuk melakukan proses itu, pihaknya menyarankan agar menggunakan sistem elektronik dengan menyediakan barcode tertentu yang dapat dipindai pengunjung untuk mengisi formulir secara digital.
“Dan manajemen mal sudah berkomitmen akan segera melengkapi dokumen-dokumen pendukung dan juga fasilitas yang dibutuhkan untuk menyatakan bahwa mal itu benar-benar concern dan serius dalam menerapkan protokol kesehatan," ungkap Ketut Suabawa.
Baca juga: Pecalang Jimbaran-Bali awasi protokol kesehatan pengunjung pantai
Ia menambahkan, tim verifikasi ini kita menyasar 4C yaitu, Community atau lingkungan dan masyarakat serta Company atau tata kelola manajemen di perusahaan.
"Selain itu kami menyasar Customer atau pengunjung yang harus diatur pergerakan serta kedisiplinannya dan yang terakhir adalah caretaker, mal ini caretaker atau penjaganya ya para tenant dan lainnya. Jadi jangan petugas keamanan saja yang mengawasi, tapi semua karyawan terlibat di mal turut berperan dalam melakukan pengawasan," ujarnya.
Sementara itu, Marcomm Manager Lippo Mall Kuta dan Lippo Plaza Sunset, Hendra Darmawan mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan kehadiran tim verifikasi khususnya dalam melakukan penyempurnaan penerapan protokol kesehatan di mal sesuai dengan yang diatur oleh pemerintah.
"Dengan adanya tim ini bisa mengingatkan kami kembali mungkin ada hal-hal yang keliru atau mungkin juga yang perlu kami siapkan. Mereka datang mengingatkan ini harusnya seperti ini, harus lebih dimaksimalkan lagi. Dan kami sebagai pelaku industri ingin melakukan yang terbaik untuk pengunjung serta kami sangat mendukung kebijakan dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020