Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara bersama Bupati Gianyar, Bali, Made Mahayastra melaksanakan kegiatan penanaman padi untuk ketahanan pangan, bersama dengan Bravo Lima dan Talitha Group di Subak Gelulung dan Taman Bali Desa Sidan, Selasa.
"Gianyar surplus 40 ribu ton dan tetap bisa kita pertahankan karena dari luas lahan yang ada di Gianyar dan kita bisa dua kali panen dalam setahun," kata Bupati Gianyar Mahayastra usai melakukan tanam padi bersama Pangdam Udayana di Gianyar, Bali, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
Turut mendampingi penanaman benih varietas Ciherang dan Cigeulis tersebut Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf dan beberapa jajaran TNI, Ketua Bravo Lima Bali Alit Putra, Wakil Bupati Gianyar AA Mayun, Sekdakab Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua PKK Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, dan beberapa kepala OPD terkait.
"Latar belakang pariwisata di Kabupaten Gianyar adalah berbasis pertanian. Kalau tidak ada pertanian, pariwisata Gianyar tidak akan mampu bertahan," katanya.
Bahkan, Bupati Mahayastra menegaskan saat ini Kabupaten Gianyar telah memiliki Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B). Ini adalah kewajiban pemerintah untuk melindungi pertanian di Gianyar.
"Tidak ada pilihan lain untuk menjaga pertanian itu, di samping regulasi yang kuat. Kita harus memberikan kontribusi dan perlindungan yang nyata bagi petani untuk mereka bisa dapat hidup dari mata pencaharian sebagai petani. Kita harus jaga dari hulu sampai hilir, mulai dari mereka memproduksi hingga menjual hasil pertaniannya dan itu sudah kami lakukan dari subsidi pupuk, benih dan lain-lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Badung minta petani hidupkan 'Sekaa Manyi' untuk panen padi
Bupati Mahayastra mengucapkan terima kasih pada pihak TNI khususnya Kodim 1616/Gianyar, karena telah bersama-sama membantu menjaga ketahanan pangan di Gianyar.
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara pada kesempatan tersebut mengatakan merasa bangga dapat langsung ke Gianyar di awal masa tugas setelah dilantik beberapa waktu lalu.
"Kegiatan ini sangat strategis untuk mulai membuka tatanan kehidupan normal yang baru secara perlahan-lahan, meski Kabupaten Gianyar sudah surplus namun hal ini harus dijaga agar tetap berkelanjutan," tegas Mayjen Kurnia Dewantara.
Menurut Pangdam, menjaga ketahanan pangan merupakan tugas bersama. Apalagi situasi pandemi ini tidak diketahui kapan akan berakhir, sedangkan kehidupan terus akan berjalan. Sehingga, pemerintah mengeluarkan kebijakan, secara perlahan-lahan semua aspek ekonomi akan dibuka dan tentu saja tetap dengan protokol kesehatan.
Ditambahkannya, penanaman padi ini suatu hal yang baik dan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. TNI adalah ibu kandung masyarakat, jadi suatu hal yang wajar TNI bekerja sama dengan Bravo Lima untuk turun membantu masyarakat memotivasi masyarakat bagaimana kesejahteraan bisa meningkat.
Sementara itu, Perbekel Desa Sidan I Made Sukra Suyasa menjelaskan di subak Gelulung Banjar Blahpane, luas lahan yang dikerjasamakan saat ini seluas 60 hektare, tapi yang baru digarap demplot dengan Bravo Lima dan Talitha seluas dua hektar.
Dari luas tersebut satu hektare digunakan dengan bibit ciherang dan satu hektare lagi ditanami bibit cigeulis.
Made Sukra Suyasa juga berterima kasih dengan kerja sama ini karena mayoritas warganya adalah petani, untuk ketahanan pangan di daerahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Gianyar surplus 40 ribu ton dan tetap bisa kita pertahankan karena dari luas lahan yang ada di Gianyar dan kita bisa dua kali panen dalam setahun," kata Bupati Gianyar Mahayastra usai melakukan tanam padi bersama Pangdam Udayana di Gianyar, Bali, demikian siaran pers Diskominfo Gianyar, Selasa.
Turut mendampingi penanaman benih varietas Ciherang dan Cigeulis tersebut Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf dan beberapa jajaran TNI, Ketua Bravo Lima Bali Alit Putra, Wakil Bupati Gianyar AA Mayun, Sekdakab Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua PKK Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, dan beberapa kepala OPD terkait.
"Latar belakang pariwisata di Kabupaten Gianyar adalah berbasis pertanian. Kalau tidak ada pertanian, pariwisata Gianyar tidak akan mampu bertahan," katanya.
Bahkan, Bupati Mahayastra menegaskan saat ini Kabupaten Gianyar telah memiliki Perda tentang Perlindungan Lahan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (LP2B). Ini adalah kewajiban pemerintah untuk melindungi pertanian di Gianyar.
"Tidak ada pilihan lain untuk menjaga pertanian itu, di samping regulasi yang kuat. Kita harus memberikan kontribusi dan perlindungan yang nyata bagi petani untuk mereka bisa dapat hidup dari mata pencaharian sebagai petani. Kita harus jaga dari hulu sampai hilir, mulai dari mereka memproduksi hingga menjual hasil pertaniannya dan itu sudah kami lakukan dari subsidi pupuk, benih dan lain-lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Badung minta petani hidupkan 'Sekaa Manyi' untuk panen padi
Bupati Mahayastra mengucapkan terima kasih pada pihak TNI khususnya Kodim 1616/Gianyar, karena telah bersama-sama membantu menjaga ketahanan pangan di Gianyar.
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara pada kesempatan tersebut mengatakan merasa bangga dapat langsung ke Gianyar di awal masa tugas setelah dilantik beberapa waktu lalu.
"Kegiatan ini sangat strategis untuk mulai membuka tatanan kehidupan normal yang baru secara perlahan-lahan, meski Kabupaten Gianyar sudah surplus namun hal ini harus dijaga agar tetap berkelanjutan," tegas Mayjen Kurnia Dewantara.
Menurut Pangdam, menjaga ketahanan pangan merupakan tugas bersama. Apalagi situasi pandemi ini tidak diketahui kapan akan berakhir, sedangkan kehidupan terus akan berjalan. Sehingga, pemerintah mengeluarkan kebijakan, secara perlahan-lahan semua aspek ekonomi akan dibuka dan tentu saja tetap dengan protokol kesehatan.
Ditambahkannya, penanaman padi ini suatu hal yang baik dan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat. TNI adalah ibu kandung masyarakat, jadi suatu hal yang wajar TNI bekerja sama dengan Bravo Lima untuk turun membantu masyarakat memotivasi masyarakat bagaimana kesejahteraan bisa meningkat.
Sementara itu, Perbekel Desa Sidan I Made Sukra Suyasa menjelaskan di subak Gelulung Banjar Blahpane, luas lahan yang dikerjasamakan saat ini seluas 60 hektare, tapi yang baru digarap demplot dengan Bravo Lima dan Talitha seluas dua hektar.
Dari luas tersebut satu hektare digunakan dengan bibit ciherang dan satu hektare lagi ditanami bibit cigeulis.
Made Sukra Suyasa juga berterima kasih dengan kerja sama ini karena mayoritas warganya adalah petani, untuk ketahanan pangan di daerahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020