Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan pendidikan budi pekerti mendesak diterapkan di Tanah Air untuk membangun karakter bangsa.
"Pendidikan budi pekerti mendesak diterapkan bagi para generasi bangsa," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Senin.
Agung menjelaskan pendidikan budi pekerti yang dimulai sejak dini bisa memperkuat moral bangsa khususnya di kalangan generasi muda.
Pernyataan Agung tersebut terkait dengan "Gerakan Nasional Budi Pekerti" yang akan diterapkan di sejumlah wilayah di Tanah Air dan digagas oleh Sekretariat Bersama Alumni Perguruan Cikini (Alpercik).
"Saya sangat mendukung gerakan tersebut mengingat perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara cukup memprihatinkan dengan banyaknya aksi kekerasan hingga ke penyalahgunaan narkoba," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim 17 Alumni Perguruan Cikini (Alpercik) Setia Dharma Madjid di sela Deklarasi Sekretariat Bersama (Sekber) Alpercik mengatakan pihaknya menggagas program tersebut karena ingin melakukan perubahan mendasar dalam konsepsi dasar sektor pendidikan nasional.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pendidikan budi pekerti mendesak diterapkan bagi para generasi bangsa," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Senin.
Agung menjelaskan pendidikan budi pekerti yang dimulai sejak dini bisa memperkuat moral bangsa khususnya di kalangan generasi muda.
Pernyataan Agung tersebut terkait dengan "Gerakan Nasional Budi Pekerti" yang akan diterapkan di sejumlah wilayah di Tanah Air dan digagas oleh Sekretariat Bersama Alumni Perguruan Cikini (Alpercik).
"Saya sangat mendukung gerakan tersebut mengingat perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara cukup memprihatinkan dengan banyaknya aksi kekerasan hingga ke penyalahgunaan narkoba," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim 17 Alumni Perguruan Cikini (Alpercik) Setia Dharma Madjid di sela Deklarasi Sekretariat Bersama (Sekber) Alpercik mengatakan pihaknya menggagas program tersebut karena ingin melakukan perubahan mendasar dalam konsepsi dasar sektor pendidikan nasional.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012