Denpasar (Antara Bali) - Ratusan komponen masyarakat Bali dan Jepang melepaskan balon berwarna-warni ke udara secara bersamaan, menandai peringatan satu tahun bencana tsunami yang terjadi di Negeri Sakura itu.

"Dengan simbolis pelepasan balon ke udara ini, kami ingin mengajak masyarakat Bali untuk turut mendoakan saudara-saudara kita di Jepang yang menjadi korban bencana alam. Sekaligus bagi korban bencana alam yang terjadi di Indonesia," kata Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Minoru Shirota, dalam peringatan mengenang bencana tsunami dan gempa tersebut, di Denpasar, Sabtu.

Saat pelepasan balon itu, terlihat tokoh-tokoh masyarakat dan kalangan pelajar membentuk barisan setengah lingkaran. Pada kertas yang digantungkan di tiap balon tertera tulisan "Cinta dan Doa untuk Masa Depan Kita".

Sebelum balon dilepaskan ke udara, mereka pun diminta untuk menuliskan nama dan doa masing-masing pada secarik kertas yang digantungkan pada balon. Bupati Badung AA Gde Agung juga terlihat turut ambil bagian dalam acara itu.

Minoru mengatakan, besarnya perhatian, doa, simpati, dan dukungan yang telah diberikan kepada bangsanya, telah mengingatkan betapa pentingnya rasa kebersamaan dan solidaritas sebagai satu komunitas manusia.

"Masyarakat dan pemerintah Jepang melalui kesempatan ini juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, khususnya Bali sebagai sahabat sejati masyarakat Jepang," ujarnya.

 Ia menyampaikan, pascagempa yang terjadi 11 Maret 2011 di Wilayah Jepang Timur, kini infrastruktur transportasi utama seperti sarana jalan, kereta api, bandara yang telah hancur dan terputus hampir semua telah diperbaiki. "Telah dapat dipergunakan kembali, kecuali daerah sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima," katanya.(LHS)  

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012