Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Kabupaten Buleleng, Bali, mencapai 78 persen. Saat ini, pasien terkonfirmasi positif secara komulatif di Buleleng berjumlah 69 orang, sedangkan pasien yang sembuh berjumlah 54 orang.

"Saat ini sudah tidak ada lagi perawatan terhadap pasien yang diisolasi per bulan April," ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., dalam keterangan pers, Senin malam.

Menurut Suyasa, selama dua hari berturut-turut tidak ada lagi penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif di Buleleng. "Walapun demikian, kami tetap menekankan kepada seluruh masyarakat agar kewajiban pemakaian masker saat keluar rumah, dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) selalu dilakukan," katanya.

Baca juga: Bupati Buleleng serahkan beras untuk relawan COVID-19 di desa

Sementara itu, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng yang tergabung dalam Komunitas Buleleng Seamen Association (BSA) ikut melakukan aksi sosial untuk membantu masyarakat Buleleng yang terdampak COVID-19.

Aksi sosial itu dilakukan dengan cara membagikan 100 paket sembako untuk masyarakat kurang mampu terdampak COVID-19 pada enam desa di Kabupaten Buleleng.

Ketua BSA Putu Eka Saputra mengatakan, aksi sosial ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa dalam menangani dan memfasilitasi para PMI Kabupaten Buleleng dalam penjemputan dan karantina terkait pencegahan penyebaran COVID-19.

"Sasaran pembagian sembako ini ditujukan kepada masyarakat yang perekonomiannya terganggu akibat COVID-19. Ini merupakan bentuk terima kasih kami kepada pemerintah karena sudah menangani PMI di Buleleng dengan baik, sehingga kami tergerak untuk membantu pemerintah dalam hal meringankan beban masyarakat yang terkena dampak dari COVID-19," katanya.

Baca juga: Pelaku pariwisata di Buleleng siap terapkan "Normal Baru"

Menurut Eka, aksi sosial ini merupakan program yang akan berkelanjutan. Selain di enam desa tersebut, ke depan  komunitas ini akan melakukan aksi yang sama di desa-desa lain.

"Ini merupakan program 2 ton beras dari BSA. Namun untuk saat ini baru terkumpul 0,5 ton beras, seribu butir telur, dan mie instan, sehingga kami baru bisa menyerahkan 100 paket saja. Mungkin dalam dua minggu kedepan kami akan salurkan bantuan sembako lagi," lanjutnya.

Eka menambahkan, aksi sosial ini juga sekaligus untuk menepis kabar negatif tentang PMI yang selama ini beredar di masyarakat. "Awalnya, komunitas ini dibentuk untuk memfasilitasi hubungan antara PMI, Pemerintah dan masyarakat Buleleng dan sekaligus menepis semua kabar negatif yang menyebar di masyarakat," katanya.

Baca juga: 140 pekerja migran asal Buleleng pulang kampung karena negatif COVID-19

Perbekel Desa Kayu Putih, Kecamatan Sukasada Gede Gelgel Ariawan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan ini sangat membantu masyarakat Desa Kayuputih yang belum tersentuh bantuan dari Pemerintah.

"Selama ini, bantuan-bantuan dari relawan, komunitas dan pengusaha sangat membantu meringankan beban warga kami yang terdampak pandemi ini," ucapnya.

Rencanannya, dalam waktu dekat ini BSA juga akan melakukan aksi sosial kepada relawan dan petugas penjaga tempat karantina PMI asal Buleleng di hotel-hotel Denpasar.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020