Pemerintah Kota Denpasar, Bali telah menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) bagi masyarakat miskin terdampak COVID-19 sebanyak 4.590 kepala keluarga secara bertahap di seluruh desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemerintah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana di Denpasar, Senin, mengatakan penyerahan bantuan BLT-DD diserahkan di Desa Pemecutan Kelod kepada kepala keluarga (KK).

"Dari 4.760 KK miskin yang mendapat bantuan BLT-DD yang telah cair dan diterima warga miskin sebanyak 4.590 KK .  Jadi sisa bantuan yang belum cair sebanyak 170 KK. Untuk sisanya kami targetkan sebelum 24 Mei telah cair dan diterima masyarakat," katanya.

Baca juga: Pemkot Denpasar berikan BLT pada KK kurang mampu

Menurut Alit Wiradana, sebanyak 170 KK tersebut akan disalurkan di Desa Padangsambian, namun pencairan belum bisa dilakukan, karena pihaknya dan desa masih melakukan pendataan. Dengan pendataan yang selektif bantuan bisa diberikan agar tepat sasaran.

Dikatakan, KK miskin yang mendapatkan BLT-DD merupakan keluarga miskin, keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau keluarga tak mampu menopang perekonomian keluarganya karena terdampak pandemi COVID-19. Sehingga dengan bantuan tersebut mereka bisa memanfaatkan untuk membeli kebutuhan hidupnya terutama di masa-masa pandemi COVID19 seperti saat ini.

Alit Wiradana lebih lanjut menjelaskan bantuan BLT-DD merupakan dana yang disalurkan ke masyarakat melalui rekening buku tabungan sehingga tidak ada pemotongan.

Baca juga: Pemkot Denpasar berikan BLT secara serentak

Ia mengatakan masing-masing KK akan mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu setiap bulan selama tiga bulan terhitung dari bulan April, Mei dan Juni.

Untuk masyarakat yang mendapatkan bantuan ini, kata Alit Wiradana, pihaknya mengacu pada Surat Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Bantuan tersebut diberikan kepada keluarga miskin di desa dengan kategori, keluarga yang kehilangan mata pencaharian/pekerjaan atau tidak mampu menopang ekonomi keluarganya selama tiga bulan.

Termasuk juga keluarga yang belum terdata menerima program keluarga harapan/ PKH, bantuan pangan non-tunai (BPNT), kartu prakerja serta yang memiliki anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis.

Baca juga: Pemkot Denpasar serahkan BLT-DD ke 4.760 KK miskin

Dari krIteria tersebut, Alit Wiradana bersama pihak desa dan relawan harus melakukan pendataan secara langsung, untuk memperoleh data yang akurat sehingga tidak terjadi tumpang tindih masalah data, sehingga BLT-DD benar-benar tepat pada sasaran.

Untuk menciptakan transparansi bantuan pihaknya berharap masyarakat ikut mengawasi bantuan ini. Selain itu pihaknya mengharapkan agar kepala desa di masing-masing wilayah agar menempel atau mengumumkan warganya yang mendapatkan bantuan.

Selama masa pandemi COVID-19 pihaknya juga mengimbau agar seluruh masyarakat Kota Denpasar selalu mematuhi Perwali Nomor 32 tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah Kota Denpasar maupun pusat yakni menjaga jarak, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, selalu menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Baca juga: Mendes PDTT jelaskan syarat utama dapatkan BLT Dana Desa

Seorang menerima BLT-DD, I Putu Wenten mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan kepadanya.

Menurutnya bantuan ini sangat membantu, karena dirinya tidak memiliki mata pencaharian karena mengalami sakit kronis sejak lama. "Saya tidak bisa bilang apa-apa selain ucapan terima kasih atas bantuan dan perhatiannya," ucapnya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020