Anggota DPD RI Made Mangku Pastika memberikan bantuan 50 paket bahan pokok kepada para "pecalang" atau petugas keamanan adat yang merupakan salah satu garda terdepan dalam penanggulangan COVID-19 di Provinsi Bali.
"Pecalang ini merupakan salah satu garda terdepan dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran COVID-19. Apalagi setelah dibentuknya Satgas Gotong Royong Penanggulangan COVID-19 berbasis desa adat. Jadi, tugas pecalang ini cukup berat," kata Ketut Ngastawa, staf ahli senator Pastika saat penyerahan bantuan paket bahan pokok tersebut di Sekretariat Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali di Denpasar, Sabtu.
Menurut Ngastawa, selain tenaga medis yang merupakan garda terdepan menangani pasien COVID-19, tidak kalah penting peran dari desa adat melalui pecalangnya untuk mencegah dan memutus penyebaran virus yang bermula dari Wuhan, China itu.
"Tugas pecalang ini cukup berat. Pak Mangku Pastika sangat memperhatikan hal ini sehingga turut membantu," ujarnya.
Bantuan bahan pokok yang berisi beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan dan sebagainya itu diserahkan Ketut Ngastawa mewakili Mangku Pastika diterima Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha. Bantuan selanjutnya diserahkan kepada perwakilan pecalang dari tiga banjar (dusun) di Desa Pemogan, Kota Denpasar, yakni Banjar Sakah, Banjar Kajeng dan Banjar Jaba Tengah.
Di sisi lain, Ngastawa mengatakan NCPI juga sudah beberapa kali melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian dalam penanggulangan COVID-19.
Sementara itu, Ketua NCPI Bali Agus Maha Usada mengatakan sebelumnya NCPI juga sudah memberikan bantuan APD dari donasi yang dikumpulkan kepada sejumlah RS di Bali, termasuk memberikan bantuan masker kepada tiga desa adat di Kota Denpasar.
"Kami juga mengarahkan donasi untuk membantu sejumlah panti asuhan karena dari hasil kunjungan kami ke Klungkung itu banyak panti asuhan yang sudah mengalami krisis bahan makanan akibat terhentinya sumbangan dari para donatur yang mayoritas bergerak di sektor pariwisata," ujarnya.
Melalui kesempatan tersebut, Agus juga ingin menggugah simpati berbagai pihak untuk turut peduli dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Sementara itu, Kelian Adat Banjar Sakah AA Gede Agung Aryawan yang mewakili "pecalang" menyampaikan terima kasih atas perhatian dari NCPI dan juga Anggota DPD RI Made Mangku Pastika yang telah memberikan bantuan paket bahan pokok.
Menurut Aryawan, para pecalang sudah terbiasa ngayah (bekerja tanpa dibayar-red) termasuk pada saat pandemi seperti ini. Meskipun demikian, pecalang juga memiliki keluarga yang membutuhkan pangan.
"Konsep ngayah, tentu juga harus ada rasa kemanusiaan karena kita tidak tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir. Yang jelas, pecalang siap 'ngayah' demi Bali untuk menghadapi wabah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pecalang ini merupakan salah satu garda terdepan dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran COVID-19. Apalagi setelah dibentuknya Satgas Gotong Royong Penanggulangan COVID-19 berbasis desa adat. Jadi, tugas pecalang ini cukup berat," kata Ketut Ngastawa, staf ahli senator Pastika saat penyerahan bantuan paket bahan pokok tersebut di Sekretariat Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali di Denpasar, Sabtu.
Menurut Ngastawa, selain tenaga medis yang merupakan garda terdepan menangani pasien COVID-19, tidak kalah penting peran dari desa adat melalui pecalangnya untuk mencegah dan memutus penyebaran virus yang bermula dari Wuhan, China itu.
"Tugas pecalang ini cukup berat. Pak Mangku Pastika sangat memperhatikan hal ini sehingga turut membantu," ujarnya.
Bantuan bahan pokok yang berisi beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan dan sebagainya itu diserahkan Ketut Ngastawa mewakili Mangku Pastika diterima Ketua NCPI Bali Agus Maha Usadha. Bantuan selanjutnya diserahkan kepada perwakilan pecalang dari tiga banjar (dusun) di Desa Pemogan, Kota Denpasar, yakni Banjar Sakah, Banjar Kajeng dan Banjar Jaba Tengah.
Di sisi lain, Ngastawa mengatakan NCPI juga sudah beberapa kali melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian dalam penanggulangan COVID-19.
Sementara itu, Ketua NCPI Bali Agus Maha Usada mengatakan sebelumnya NCPI juga sudah memberikan bantuan APD dari donasi yang dikumpulkan kepada sejumlah RS di Bali, termasuk memberikan bantuan masker kepada tiga desa adat di Kota Denpasar.
"Kami juga mengarahkan donasi untuk membantu sejumlah panti asuhan karena dari hasil kunjungan kami ke Klungkung itu banyak panti asuhan yang sudah mengalami krisis bahan makanan akibat terhentinya sumbangan dari para donatur yang mayoritas bergerak di sektor pariwisata," ujarnya.
Melalui kesempatan tersebut, Agus juga ingin menggugah simpati berbagai pihak untuk turut peduli dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Sementara itu, Kelian Adat Banjar Sakah AA Gede Agung Aryawan yang mewakili "pecalang" menyampaikan terima kasih atas perhatian dari NCPI dan juga Anggota DPD RI Made Mangku Pastika yang telah memberikan bantuan paket bahan pokok.
Menurut Aryawan, para pecalang sudah terbiasa ngayah (bekerja tanpa dibayar-red) termasuk pada saat pandemi seperti ini. Meskipun demikian, pecalang juga memiliki keluarga yang membutuhkan pangan.
"Konsep ngayah, tentu juga harus ada rasa kemanusiaan karena kita tidak tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir. Yang jelas, pecalang siap 'ngayah' demi Bali untuk menghadapi wabah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020