Tiara loncat kegirangan menerima boneka besar berwana merah muda dari seorang warga Kota Batam Kepulauan Riau.
Dengan malu-malu, ia menutupi wajah lugunya dengan boneka. Mengintip ke balik kamera telepon selular, mengucapkan terima kasih kepada orang baik hati di balik layar telepon.
Sambil tersenyum malu-malu, ia menciumi boneka beruang itu.
"Aku mau namain ini Beddy Bear, untuk nemenin tidur nanti malam," katanya, masih sambil memeluk boneka yang ukurannya lebih dari setengah tinggi badannya.
Ya, Tiara memang harus tidur sendiri dalam beberapa malam ini. Karena ketiga kakak dan abangnya sedang dalam penanganan kesehatan karena dinyatakan positif COVID-19.
Sedang ayahnya sudah lama meninggal. Ibunya, masih berada di Malaysia untuk bekerja. Mungkin sulit pulang ke Tanah Air karena pandemi COVID-19.
Baca juga: 242 pekerja migran tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai (video)
Tentu saja, Tiara bukan nama aslinya. Namun sebut saja begitu, karena dia secantik mutiara.
Perempuan kecil ini berusia 7 tahun 8 bulan. Sejak ayahnya meninggal, keluarga Tiara kerap dibantu seorang dermawan dan keluarganya. Bahkan, uang jajan kerap diberikan warga Kecamatan Bengkong itu.
Sayang, orang baik hati itu, DD, meninggal dengan status positif COVID-19. Dan sedihnya, istri dan dua anaknya juga dinyatakan terpapar Virus Corona sehingga harus diisolasi.
Tiara sendiri dinyatakan negatif COVID-19, berdasarkan pemeriksaan swab PCR. Begitu pula dengan seorang anak DD lainnya.
Namun, karena berada di lingkup orang-orang terpapar Virus Corona, Tiara diinapkan sementara di Rusun Tanjunguncang.
Di sana Tiara tidur sendiri. Tapi dia tidak takut, karena dia anak istimewa.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Denpasar jemput tiga OTG untuk isolasi
Ingin boneka
"Aku mau boneka," katanya kepada petugas di Rusun Tanjunguncang, beberapa saat setelah ditinggal 3 saudara kandungnya yang harus menjalani isolasi di rumah sakit rujukan.
Boneka, teman mengusir sepi di Rusun yang sunyi. Hanya itu yang ia mau.
Dia tidak menangis atau berontak saat harus ditinggal semua orang yang disayang. Dia hanya ingin boneka. Sesuatu untuk dipeluk, diajak bermain, melupakan kegetiran dunia.
Keberaniannya, kelucuannya, keluguannya, ketangguhannya dan semua kekuatan pada dirinya seakan menyihir setiap yang melihat. Kagum pada gadis cilik yatim, berusia 7 tahun 8 bulan itu.
Petugas Rusun pun langsung memberikan boneka untuknya, yang disambut suka cita.
Tidak itu saja, kabar Tiara menginginkan boneka tersebar di warga Batam. Orang-orang baik pun berlomba memberikannya hadiah; boneka.
Berbagai macam boneka didapatnya. Tentu saja tidak hanya boneka, banyak juga yang memberikan baju, mainan dan jajanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, bahkan mengantarkan set mainan perosotan dan ayunan ke Rusun.
"Alhamdulillah, sedikit bisa menambah kegembiraan Dedek," kata Didi.
Tiara langsung berseluncur dan menaiki ayunan warna biru, yang dipasang di kamar Rusunnya. Sambil tertawa, seolah tak pernah ada sedih di hatinya.
Semangatnya nampak tak pudar. Bahkan malam itu, Senin (11/5) dini hari, Tiara minta dibangunkan untuk menjalankan sahur.
Ia tetap ingin puasa, menjalankan ibadah di Ramadhan yang istimewa. Tak peduli bahwa sahurnya kali ini harus tanpa keluarga. Tanpa ayah, ibu, kakak dan abangnya.
Petugas menepati janjinya, membanguninya sahur dan menemaninya makan. Lagi-lagi Tiara menebar senyum.
Baca juga: Santri dan pekerja migran yang pulang ke Badung terus dipantau
Sementara hingga Selasa (12/5), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam mencatat tambahan 2 pasien positif COVID-19 di daerah setempat, sehingga totalnya menjadi 44 orang..
Dari 44 pasien positif COVID-19, 26 orang di antaranya sembuh, 7 meninggal dan 11 orang lainnya dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan.
Semangat Tiara
Kabar tentang Tiara terus berhembus, hingga sampai ke telinga dokter muda yang bertugas di salah satu Puskesmas di Batam.
Tanpa menunggu waktu lama, dokter Indah memutuskan untuk mengunjungi Tiara, sekedar memberikan perhatian, kasih sayang kepada anak yatim yang manis itu.
Sayang, karena kesibukan yang padat, Indah hanya bisa menitipkan hadiah melalui temannya yang bertugas di sana.
Lalu, ia menyempatkan melakukan telepon video dengan Tiara, yang dengan malu-malu menyampaikan terima kasih.
"Jadi anak sholehah ya nak, rajin belajar, rajin ngaji, rajin shalatnya," pesan Indah kepada Tiara melalui sambungan telepon video.
Tiara mengiyakan dengan senyuman tak terlupakan. Senyuman semangat yang tidak pernah padam.
Senyuman yang akan membuat kita semua kuat dan semangat, bahwa kita akan dapat mengalahkan Virus Corona. Virus, pandemi yang tidak membuat Tiara keok.
Bila Tiara mampu menghadapi semua ini dengan senyum, kenapa kita tidak.
Baca juga: Round Up - Bali tutup "pintu masuk" tanpa PSBB
Sesungguhnya, kita harus belajar banyak dari Tiara. Gadis kecil yang langsung berhadapan dengan Virus.
Ia berhasil menaklukkan Virus Corona. Ia terbukti negatif, meskipun seluruh kakak dan abangnya positif.
Meski didera berbagai persoalan dari COVID-19, namun Tiara tetap santai, tidak nampak sedih.
Semoga seluruh saudara Tiara lekas sembuh dari COVID-19, dan mereka kembali bersama di rumahnya yang nyaman.
Semoga, kita semua sehat, terbebas dari COVID-19. Semoga Virus Corona segera berlalu, dan kita lewati hari-hari seperti normal adanya. Semoga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Dengan malu-malu, ia menutupi wajah lugunya dengan boneka. Mengintip ke balik kamera telepon selular, mengucapkan terima kasih kepada orang baik hati di balik layar telepon.
Sambil tersenyum malu-malu, ia menciumi boneka beruang itu.
"Aku mau namain ini Beddy Bear, untuk nemenin tidur nanti malam," katanya, masih sambil memeluk boneka yang ukurannya lebih dari setengah tinggi badannya.
Ya, Tiara memang harus tidur sendiri dalam beberapa malam ini. Karena ketiga kakak dan abangnya sedang dalam penanganan kesehatan karena dinyatakan positif COVID-19.
Sedang ayahnya sudah lama meninggal. Ibunya, masih berada di Malaysia untuk bekerja. Mungkin sulit pulang ke Tanah Air karena pandemi COVID-19.
Baca juga: 242 pekerja migran tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai (video)
Tentu saja, Tiara bukan nama aslinya. Namun sebut saja begitu, karena dia secantik mutiara.
Perempuan kecil ini berusia 7 tahun 8 bulan. Sejak ayahnya meninggal, keluarga Tiara kerap dibantu seorang dermawan dan keluarganya. Bahkan, uang jajan kerap diberikan warga Kecamatan Bengkong itu.
Sayang, orang baik hati itu, DD, meninggal dengan status positif COVID-19. Dan sedihnya, istri dan dua anaknya juga dinyatakan terpapar Virus Corona sehingga harus diisolasi.
Tiara sendiri dinyatakan negatif COVID-19, berdasarkan pemeriksaan swab PCR. Begitu pula dengan seorang anak DD lainnya.
Namun, karena berada di lingkup orang-orang terpapar Virus Corona, Tiara diinapkan sementara di Rusun Tanjunguncang.
Di sana Tiara tidur sendiri. Tapi dia tidak takut, karena dia anak istimewa.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Denpasar jemput tiga OTG untuk isolasi
Ingin boneka
"Aku mau boneka," katanya kepada petugas di Rusun Tanjunguncang, beberapa saat setelah ditinggal 3 saudara kandungnya yang harus menjalani isolasi di rumah sakit rujukan.
Boneka, teman mengusir sepi di Rusun yang sunyi. Hanya itu yang ia mau.
Dia tidak menangis atau berontak saat harus ditinggal semua orang yang disayang. Dia hanya ingin boneka. Sesuatu untuk dipeluk, diajak bermain, melupakan kegetiran dunia.
Keberaniannya, kelucuannya, keluguannya, ketangguhannya dan semua kekuatan pada dirinya seakan menyihir setiap yang melihat. Kagum pada gadis cilik yatim, berusia 7 tahun 8 bulan itu.
Petugas Rusun pun langsung memberikan boneka untuknya, yang disambut suka cita.
Tidak itu saja, kabar Tiara menginginkan boneka tersebar di warga Batam. Orang-orang baik pun berlomba memberikannya hadiah; boneka.
Berbagai macam boneka didapatnya. Tentu saja tidak hanya boneka, banyak juga yang memberikan baju, mainan dan jajanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, bahkan mengantarkan set mainan perosotan dan ayunan ke Rusun.
"Alhamdulillah, sedikit bisa menambah kegembiraan Dedek," kata Didi.
Tiara langsung berseluncur dan menaiki ayunan warna biru, yang dipasang di kamar Rusunnya. Sambil tertawa, seolah tak pernah ada sedih di hatinya.
Semangatnya nampak tak pudar. Bahkan malam itu, Senin (11/5) dini hari, Tiara minta dibangunkan untuk menjalankan sahur.
Ia tetap ingin puasa, menjalankan ibadah di Ramadhan yang istimewa. Tak peduli bahwa sahurnya kali ini harus tanpa keluarga. Tanpa ayah, ibu, kakak dan abangnya.
Petugas menepati janjinya, membanguninya sahur dan menemaninya makan. Lagi-lagi Tiara menebar senyum.
Baca juga: Santri dan pekerja migran yang pulang ke Badung terus dipantau
Sementara hingga Selasa (12/5), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam mencatat tambahan 2 pasien positif COVID-19 di daerah setempat, sehingga totalnya menjadi 44 orang..
Dari 44 pasien positif COVID-19, 26 orang di antaranya sembuh, 7 meninggal dan 11 orang lainnya dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan.
Semangat Tiara
Kabar tentang Tiara terus berhembus, hingga sampai ke telinga dokter muda yang bertugas di salah satu Puskesmas di Batam.
Tanpa menunggu waktu lama, dokter Indah memutuskan untuk mengunjungi Tiara, sekedar memberikan perhatian, kasih sayang kepada anak yatim yang manis itu.
Sayang, karena kesibukan yang padat, Indah hanya bisa menitipkan hadiah melalui temannya yang bertugas di sana.
Lalu, ia menyempatkan melakukan telepon video dengan Tiara, yang dengan malu-malu menyampaikan terima kasih.
"Jadi anak sholehah ya nak, rajin belajar, rajin ngaji, rajin shalatnya," pesan Indah kepada Tiara melalui sambungan telepon video.
Tiara mengiyakan dengan senyuman tak terlupakan. Senyuman semangat yang tidak pernah padam.
Senyuman yang akan membuat kita semua kuat dan semangat, bahwa kita akan dapat mengalahkan Virus Corona. Virus, pandemi yang tidak membuat Tiara keok.
Bila Tiara mampu menghadapi semua ini dengan senyum, kenapa kita tidak.
Baca juga: Round Up - Bali tutup "pintu masuk" tanpa PSBB
Sesungguhnya, kita harus belajar banyak dari Tiara. Gadis kecil yang langsung berhadapan dengan Virus.
Ia berhasil menaklukkan Virus Corona. Ia terbukti negatif, meskipun seluruh kakak dan abangnya positif.
Meski didera berbagai persoalan dari COVID-19, namun Tiara tetap santai, tidak nampak sedih.
Semoga seluruh saudara Tiara lekas sembuh dari COVID-19, dan mereka kembali bersama di rumahnya yang nyaman.
Semoga, kita semua sehat, terbebas dari COVID-19. Semoga Virus Corona segera berlalu, dan kita lewati hari-hari seperti normal adanya. Semoga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020