Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengimbau aparatnya untuk menjaga ketahanan pangan dengan menggulirkan program gotong-royong membeli produk hasil pertanian dan peternakan para petani dengan menggandeng 6.700 ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.
Acara yang bertajuk ‘Bupati Peduli' tersebut diadakan di salah satu Kelompok Tani Ikan Lele di Banjar Riang Kelod, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Jumat.
"Ini murni bentuk kepedulian kami kepada masyarakat, tidak hanya ikan, sayur mayur, telur atau apa saja hasil produksi pertanian yang terdampak akan kami beli. Jadi, ini sifatnya subsidi silang, tunjangan ASN dipotong 5 persen dan nilainya beda-beda, contohnya saja tunjangan Kepala Dinas dipotong satu juta tetapi nantinya mereka akan dapat paket seharga Rp100 ribu," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Badung manfaatkan produk petani lokal untuk paket sembako
Diharapkan dengan cara ini, para petani Tabanan terus berproduksi, apalagi Tabanan sendiri saat ini masih terus berupaya mendorong agar ketahanan pangan di Tabanan bisa terus terjaga sampai masa pandemi COVID-19 berakhir atau paling tidak sembilan bulan ke depan.
"Minimal hasil pertanian stabil dan petani tidak kapok, ke depan akan disiapkan pula bibit, pupuk dan penyuluh yang baik untuk bisa menjaga pertanian Tabanan tetap bertahan, jangan sampai kelaparan di lumbung pangan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan AA Raka Iswara mengatakan, 491 kelompok tani ikan di Kabupaten Tabanan sejauh ini masih aktif. Khusus untuk produksi ikan lele, lanjut kata Raka Iswara, ada stok 31 ton tersebar di semua Kecamatan budidaya.
Baca juga: Bupati Klungkung motivasi petani untuk terus produktif
“Banyak stok tetapi pemasaran sulit, warung lesehan (lalapan) banyak tutup, begitupun lokasi pemancingan. Jadi dengan adanya kebijakan Ibu Bupati ini tentu sangat membantu sekali bagi para peternak ikan,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Acara yang bertajuk ‘Bupati Peduli' tersebut diadakan di salah satu Kelompok Tani Ikan Lele di Banjar Riang Kelod, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Jumat.
"Ini murni bentuk kepedulian kami kepada masyarakat, tidak hanya ikan, sayur mayur, telur atau apa saja hasil produksi pertanian yang terdampak akan kami beli. Jadi, ini sifatnya subsidi silang, tunjangan ASN dipotong 5 persen dan nilainya beda-beda, contohnya saja tunjangan Kepala Dinas dipotong satu juta tetapi nantinya mereka akan dapat paket seharga Rp100 ribu," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Badung manfaatkan produk petani lokal untuk paket sembako
Diharapkan dengan cara ini, para petani Tabanan terus berproduksi, apalagi Tabanan sendiri saat ini masih terus berupaya mendorong agar ketahanan pangan di Tabanan bisa terus terjaga sampai masa pandemi COVID-19 berakhir atau paling tidak sembilan bulan ke depan.
"Minimal hasil pertanian stabil dan petani tidak kapok, ke depan akan disiapkan pula bibit, pupuk dan penyuluh yang baik untuk bisa menjaga pertanian Tabanan tetap bertahan, jangan sampai kelaparan di lumbung pangan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan AA Raka Iswara mengatakan, 491 kelompok tani ikan di Kabupaten Tabanan sejauh ini masih aktif. Khusus untuk produksi ikan lele, lanjut kata Raka Iswara, ada stok 31 ton tersebar di semua Kecamatan budidaya.
Baca juga: Bupati Klungkung motivasi petani untuk terus produktif
“Banyak stok tetapi pemasaran sulit, warung lesehan (lalapan) banyak tutup, begitupun lokasi pemancingan. Jadi dengan adanya kebijakan Ibu Bupati ini tentu sangat membantu sekali bagi para peternak ikan,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020