Adanya serial audio untuk film "Guru-Guru Gokil" rupanya cukup menantang bagi para pembuat dan pemerannya, seperti Gading Marten, Dian Sastrowardoyo, dan Asri Welas.
"Ini pertama kalinya aku akting pake suara doang. Selalu ada tantangan baru," kata Gading Marten melalui konferensi virtual, Senin.
Ia menambahkan, berakting lewat media suara saja cukup mendebarkan sekaligus menyenangkan untuk dilakukan, terlebih para pemeran tak dapat bertemu secara langsung untuk merekam suaranya masing-masing.
"Ini soalnya kalau akting biasa kan ketemu lawan main dan bisa langsung (beradu peran). Sekarang tantangannya kita hanya bisa lihat lawan main lewat aplikasi kayak gini sambil merekam audionya," ujarnya melanjutkan.
Pemeran lainnya, Asri Welas mengungkapkan, terkadang banyak kejadian kecil yang sedikit mengganggu proses rekaman di rumah.
"Saya ini paling gaptek. Ketika rekaman di rumah, waktu kali pertama take, ada suara-suara gitu, ternyata itu suara mesin laptop saya. Akhirnya harus nunggu mesin itu mati deh," kenang Asri.
Sementara, pemeran sekaligus produser "Guru-Guru Gokil" Dian Sastrowardoyo mengungkapkan bahwa serial audio ini direkam di rumah masing-masing pemeran saat PSSB sudah berlaku.
Lebih lanjut, tim produksi mengirimkan alat rekam ke rumah pengisi suara, lalu semua pemeran merekamnya sambil berkomunikasi via aplikasi video conference agar interaksi antar karakter tetap mengalir.
"Cukup melelahkan, karena teknis, sutradara di situ dan kita pake Zoom cuma buat tek-tok-an natural aja, sehingga secara teknis agak menarik karena device untuk rekaman juga ada sendiri," ungkap Dian.
"Setelah audio dikirimkan ke tim editing, akan dicek, file-nya aman atau enggak. Kalau enggak aman harus take lagi," kata dia menambahkan.
“Guru-Guru Gokil - Audio Series” mulai tayang pada Senin (4/5) dan episode selanjutnya akan dirilis setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat di iRadio Network, YouTube BASE Entertainment, serta Instagram dan Spotify Guru-Guru Gokil.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Ini pertama kalinya aku akting pake suara doang. Selalu ada tantangan baru," kata Gading Marten melalui konferensi virtual, Senin.
Ia menambahkan, berakting lewat media suara saja cukup mendebarkan sekaligus menyenangkan untuk dilakukan, terlebih para pemeran tak dapat bertemu secara langsung untuk merekam suaranya masing-masing.
"Ini soalnya kalau akting biasa kan ketemu lawan main dan bisa langsung (beradu peran). Sekarang tantangannya kita hanya bisa lihat lawan main lewat aplikasi kayak gini sambil merekam audionya," ujarnya melanjutkan.
Pemeran lainnya, Asri Welas mengungkapkan, terkadang banyak kejadian kecil yang sedikit mengganggu proses rekaman di rumah.
"Saya ini paling gaptek. Ketika rekaman di rumah, waktu kali pertama take, ada suara-suara gitu, ternyata itu suara mesin laptop saya. Akhirnya harus nunggu mesin itu mati deh," kenang Asri.
Sementara, pemeran sekaligus produser "Guru-Guru Gokil" Dian Sastrowardoyo mengungkapkan bahwa serial audio ini direkam di rumah masing-masing pemeran saat PSSB sudah berlaku.
Lebih lanjut, tim produksi mengirimkan alat rekam ke rumah pengisi suara, lalu semua pemeran merekamnya sambil berkomunikasi via aplikasi video conference agar interaksi antar karakter tetap mengalir.
"Cukup melelahkan, karena teknis, sutradara di situ dan kita pake Zoom cuma buat tek-tok-an natural aja, sehingga secara teknis agak menarik karena device untuk rekaman juga ada sendiri," ungkap Dian.
"Setelah audio dikirimkan ke tim editing, akan dicek, file-nya aman atau enggak. Kalau enggak aman harus take lagi," kata dia menambahkan.
“Guru-Guru Gokil - Audio Series” mulai tayang pada Senin (4/5) dan episode selanjutnya akan dirilis setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat di iRadio Network, YouTube BASE Entertainment, serta Instagram dan Spotify Guru-Guru Gokil.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020