Denpasar (Antara Bali) - Pengamat sosial politik Dr AA Gde Oka Wisnumurti mengingatkan, pemerintah dan masyarakat Bali untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik horizontal di Pulau Dewata seiring dengan banyaknya hajatan politik yang berlangsung pada 2012.
"Maraknya konflik horizontal di luar daerah kita harus diwaspadai karena bisa saja merembet dan menyusup dalam hajatan politik nasional hingga daerah," kata Wisnumurti, di Denpasar, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Wisnumurti ketika menyampaikan masukan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan jajarannya dalam agenda "coffee morning" yang bertempat di rumah jabatan gubernur di Jayasabha, Denpasar.
"Mohon mendapat perhatian, jangan sampai Bali terlambat mengantisipasi karena dapat berujung merugikan kehidupan masyarakat dan mengancam ketentraman di daerah kita," ucapnya.
Menurut dia, konflik horizontal yang terjadi di luar Bali belakangan ini dengan faktor pemicu persoalan politik, ekonomi dan faktor sosial lainnya akan menjadi mudah merembet ke Pulau Dewata dalam suasana temperatur politik yang mulai menghangat.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menanggapi masukan itu mengatakan memang sangat penting adanya langkah antisipasi tersebut.
"Tidak jarang, kita menjadi paling kelabakan jika harus menangani konflik horizontal dalam internal masyarakat Bali, seperti halnya konflik adat maupun yang bernuansa adat, hingga konflik antarpemuda yang kemudian merembet menjadi konflik bernuansa adat," kata Pastika.
Pastika mengharapkan dan mengajak segenap kalangan agar situasi menjelang pilkada suhunya masih tetap dalam batas toleransi sehingga dapat meminalisasi timbulnya konflik. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Maraknya konflik horizontal di luar daerah kita harus diwaspadai karena bisa saja merembet dan menyusup dalam hajatan politik nasional hingga daerah," kata Wisnumurti, di Denpasar, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Wisnumurti ketika menyampaikan masukan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan jajarannya dalam agenda "coffee morning" yang bertempat di rumah jabatan gubernur di Jayasabha, Denpasar.
"Mohon mendapat perhatian, jangan sampai Bali terlambat mengantisipasi karena dapat berujung merugikan kehidupan masyarakat dan mengancam ketentraman di daerah kita," ucapnya.
Menurut dia, konflik horizontal yang terjadi di luar Bali belakangan ini dengan faktor pemicu persoalan politik, ekonomi dan faktor sosial lainnya akan menjadi mudah merembet ke Pulau Dewata dalam suasana temperatur politik yang mulai menghangat.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menanggapi masukan itu mengatakan memang sangat penting adanya langkah antisipasi tersebut.
"Tidak jarang, kita menjadi paling kelabakan jika harus menangani konflik horizontal dalam internal masyarakat Bali, seperti halnya konflik adat maupun yang bernuansa adat, hingga konflik antarpemuda yang kemudian merembet menjadi konflik bernuansa adat," kata Pastika.
Pastika mengharapkan dan mengajak segenap kalangan agar situasi menjelang pilkada suhunya masih tetap dalam batas toleransi sehingga dapat meminalisasi timbulnya konflik. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012