Desa Panji Anom, Kecamatan Sukadana, Buleleng, Bali menjadi desa terpilih untuk pelaksanaan program Bakti TNI melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107.

Awal tahun 2020, menjadi waktu yang tepat untuk mengukir asa warga Desa Panji Anom bersama personel TNI dalam menuntaskan amanah yang diselesaikan selama rentang waktu 30 hari. 

Desa Panji Anom dipilih setelah melihat dari unsur spiritualnya, di area tersebut terdapat sebuah situs keagamaan (tempat suci) yaitu Pura Penggorengan yang tetap disucikan oleh masyarakat setempat di tengah modernitas melanda. 

Ditetapkannya Desa Panji Anom sebagai sasaran TMMD karena desa tersebut menjadi salah satu desa yang membutuhkan uluran kepedulian, dan perhatian dari pemerintah daerah, demi terwujudnya pengentasan kemiskinan di wilayah Buleleng. 

Dipimpin oleh Komandan Kodim1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto dan melibatkan operasional perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng, menegaskan agar amanah tersebut harus terselesaikan dengan memberikan kualitas dan kuantitas terbaik. 

Selama masa persiapan, tak luput dari pandangan para personel TMMD untuk menyasar pembukaan jalan yang menghubungkan antar dusun maupun desa sepanjang 757 meter dengan lebar 6 meter. Lalu, menyusul rabat beton di tiga lokasi yang menghubungkan antar dusun/desa di Desa Panji Anom dengan desa sekitarnya.

Tidak hanya itu, juga dilakukan pembangunan jalan sepanjang 100 meter dan lebar 3 meter, pembangunan 6 unit gorong-gorong, pembangunan 9 unit tembok penahan tanah (TPT), kemudian pekerjaan lanjutan berupa rabat beton sepanjang 340 meter, lebar 4 meter dan tebal 12 centimeter dan jalan sepanjang 100 meter, lebar 3 meter dan tebal 12 sentimeter di lokasi yang berbeda di Desa Panji Anom. Dengan pengerjaan tambahan sebagai pemanis berupa lima unit fasilitas umum berupa MCK dan pipanisasi air bersih untuk warga masyarakat.

Baca juga: Prajurit Kodim 1626/Bangli diberi keterampilan gunakan APD hadapi COVID-19
Baca juga: TNI-rakyat kerja di tengah COVID-19, TMMD di Buleleng sukses berlipat

Personel TMMD ke-107 tidak bergerak sendiri melainkan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp1,5 miliar. 

Dengan semangat juang para personel TNI mulai mengawali dengan pengerjaan sasaran fisik melalui kegiatan Pra TMMD pada 1 Februari 2020, yang memerlukan penanganan khusus (medan berat).

“Saya juga berharap bahwa kita (TNI/Polri) bukan apa-apa kalau tidak dibantu masyarakat dan pemerintah kabupaten, khususnya harapan besar kepada SKPD untuk memberikan perhatian dan komitmennya dalam mensukseskan TMMD Ke 107 kali ini. TMMD yang akan kita kerjakan adalah suatu amanah, maka harus dapat terlaksana dengan baik, agar sasarannya tepat secara kuantitas dan kualitas,”kata Letkol Windra.

Hari terus berganti, kegiatan Pra TMMD Ke 107 Kodim 1609/Buleleng di Desa Panjianom, Kecamatan Sukasada,Kabupaten Buleleng khususnya sasaran pembukaan jalan baru sudah dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. 

Tampak raut keceriaan anak-anak Dusun Abasan tergambar jelas saat berangkat menuju sekolahnya yang jaraknya tak lagi memakan waktu lama dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.  

Pada waktu lalu, anak-anak Dusun Abasan, yang masih menempuh pendidikan di SD dan SMP ini harus berjuang melewati perjalanan cukup jauh dengan berjalan kaki lebih kurang 6 kilometer menuju sekolahnya. 

Namun, kini kerisauan itu sudah terjawab melalui kegiatan Pra TMMD ke-107 ini, sehingga anak-anak bisa fokus dalam menimba ilmu serta waktu, energi dan pikiran tidak habis dikeluarkannya. 

Tepat pada 16 Maret 2020, TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodam IX/Udayana ke-107 dengan tema “TMMD Pengabdian Untuk Negeri” telah dibuka secara resmi dan dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster yang diwakili oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. 


Dalam sambutannya, menjelaskan bahwa TMMD merupakan gerakan bersama yang melibatkan unsur TNI, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan serta memantapkan kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, melalui pembangunan infrastruktur di pedesaan untuk merawat dan meningkatkan kebersamaan serta gotong royong, dalam mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan.

Dengan kegiatan TMMD ke-107 ini, Gubernur Bali menaruh harapan besar kepada TNI dan Pemerintah Bali dalam memberdayakan masyarakat sebagai subjek pembangunan, dengan semangat dan jiwa baru yang berintegritas, beretos kerja dan mengedepankan budaya gotong royong untuk menjaga dan merawat semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada kesempatan yang sama Pangdam IX/Udayana  Mayjen TNI Benny Susianto, yang diwakili oleh Aster KasdamIX/Udayana, Kolonel Inf Jemz A. Ratu Edo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng atas kerjasama dalam persiapan penyelenggaraan, khususnya dalam hal penggunaan anggaran yang telah dialokasikan dalam kegiatan fisik maupun non fisik, mempersiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk ketahanan nasional. 

“Kami ingin berkolaborasi dengan seluruh komponen masyarakat didalamnya, yang terdiri dari unsur TNI dan Kepolisian, bahwa TNI tetap eksis sebagai komponen bangsa dan pemerintah, khususnya dilingkungan masyarakat,” jelas Pangdam.

13 hari berjalan, terukir semangat gotong royong dan saling bahu membahu yang dalam pelaksanaannya tidak hanya  oleh Personel Satgas TNI saja, namun tidak ketinggalan juga peran aktif dan partisipasi warga masyarakat desa setempat. 

Kala suasana keprihatinan dan kewaspadaan bersama akan dampak pandemi Virus Corona melanda, para Personel  Satgas TMMD tetap berjibaku dengan penuh semangat mengerjakan tahap demi tahap sasaran fisik sesuai rencana seperti rabat beton, pipanisasi air bersih, pembangunan MCK dan bak penampung air (reservoar). 

Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto,  selaku Dansatgas, mengarahkan kepada segenap personel satgas agar tetap fokus melaksanakan amanah TMMD sesuai rencana dan sektor di tengah situasi keprihatinan bersama akan dampak COVID-19. 

Tidak luput juga peran tim kesehatan lapangan untuk memantau dan memonitor kondisi kesehatan prajurit di lapangan dengan harapan para personel tetap prima sampai TMMD berakhir pada minggu ketiga Bulan April .

Di bawah kepemimpinan Letkol lnf. Muhammad Windra Lisrianto, menegaskan di saat bangsa sedang diuji dengan Pandemi COVID-19 yang merupakan pandemi global, TMMD terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan, sasaran dan tujuan dapat dicapai meskipun ada perbedaan pelaksanaannya dibandingkan TMMD sebelumnya.

Berdasarkan data laporan dari persentase pengerjaan sampai dengan Rabu, (08/04/2020), rata-rata sudah mencapai 90 persen dengan rincian pengerjaan pipanisasi 95 persen sepanjang 1300 meter, reservoar 5 buah sudah 100 persen, BPT 75 persen, betonisasi 90 persen meliputi lebar 3 x 100 meter dan 4 x 325 meter, MCK 5 unit 95 persen, gorong-gorong dan senderan sudah 100 persen selesai.

Perjalanan TMMD ke-107 mengukir sejarah baru karena bekerja kala pandemi COVID-19 melanda belahan dunia termasuk lndonesia. Segala bentuk kegiatan antisipatif juga dilakukan para personel termasuk melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. 

Mulai dari penyemprotan disinfektan dilakukan di Dusun Lebahsiung, Batupulu dan Abasan dengan menyasar permukiman atau rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti Kantor Kepala Dusun, Sekolah-sekolah dan sepanjang pinggiran jalan desa yang berlangsung selama dua hari. 

Selain itu, dalam menuntaskan misi TMMD dan misi memerangi penyebaran Corona Virus Disease, Satgas TMMD Ke 107 Kodim 1609/Buleleng,  tidak saja fokus untuk menuntaskan sasaran fisik tapi juga non fisik berupa langkah berbagi kepedulian dalam bentuk sembako, masker dan juga hand sanitizer kepada warga masyarakat di lokasi pelaksanaan TMMD Desa Panji Anom.

Sebanyak 50 Paket Sembako dan 1000 lembar Masker dan 20 Hand Sanitizer botol serta 450 bungkus Hand Sanitizer isi ulang yang diserahkan langsung oleh Dansatgas TMMD kepada Perbekel Desa Panji Anom I Made Gina.

"Pembagian paket Sembako ini diutamakan bagi warga masyarakat yang kurang mampu yang memang membutuhkan untuk menunjang keperluan sehari-hari mereka, sementara Masker dan Hand Sanitizer untuk sarana kesehatan antisipasi COVID-19," jelas Dansatgas. 

Selama pelaksanaan TMMD ke-107, bertempat  di Rumah Sakit Tentara (RST) Singaraja terhadap ke 150 personel juga dilakukan rapid test sebagai bentuk tindakan pencegahan agar jumlah kasus Covid 19 tidak bertambah dan diperoleh hasil yang negatif.

Pada akhirnya, selama masa pandemi, para personel berhasil menuntaskan amanah di Desa Panji Anom dan pelaksanaan Program Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 107 tepat waktu dan resmi ditutup pada Selasa, (14/4/2020).

 "Setelah imbauan physical distancing kami tidak lagi melibatkan masyarakat hanya memanfaatkan yang ada. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Desa Panji Anom dan untuk semua yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini," ucap Dandim 1609/Buleleng yang juga menjabat Komandan Satgas TMMD.

Kegiatan TMMD yang berlangsung sejak 16 Maret 2020 hingga 14 April 2020 ini telah merampungkan 857 meter jalan dengan rabat beton dan 5 unit gorong-gorong.

Dinding penahan tanah sepanjang 757 meter, pipanisasi sepanjang 8360 meter, 3 unit bak lepas tekanan dan 1 unit reservoir (tempat cadangan) air. 5 unit Mandi Cuci Kakus (MCK) di 4 Banjar Dinas yakni Banjar Dinas Lebahsiung, Banjar Dinas Batupulu, Banjar Dinas Pancoran, dan Banjar Dinas Abasan.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020