Negara (Antara Bali) - Warga Kabupaten Jembrana memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menggelar donor darah dan sunatan massal.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Masjid Mujahidin, Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan sebelum pengajian akbar digelar, Minggu malam.
Menurut Ketua Panitia, Rahman Dardiri, sebanyak 29 orang ikut donor darah, sedangkan sunatan massal diikuti sekitar 27 anak.
"Awalnya kami hanya merencanakan 20 anak, tapi ternyata yang daftar sampai 27 anak. Semuanya bisa kami khitan dalam acara ini," katanya.
Orang tua yang mengikutkan anaknya khitanan menyediakan sesajian. Sesajian itu terlihat menarik karena disekelilingnya terdapat nyala api dari kapas yang direndam dengan minyak kelapa. Api itu terus menyala selama khitanan berlangsung.
H Hamid, warga Dusun Kelapa Balian, mengatakan sesajian itu dibuat untuk menghindarkan salah satu anggota keluarga kerasukan roh makhluk lain.
"Orang sini mengistilahkan keracunan itu dengan kebuayaan dan kemacanan karena kalau sudah kerasukan tingkahnya seperti dua binatang buas tersebut," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang hadir dalam peringatan Maulid Nabi di Dusun Kelapa Balian, menhajak seluruh umat saling toleransi antarsesama.
"Kami di pemerintahan tidak ingin terjadi gesekan-gesekan akibat dari egoisme maupun arogansi dari individu atau kelompok tertentu," katanya. (Gis/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kegiatan tersebut dipusatkan di Masjid Mujahidin, Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan sebelum pengajian akbar digelar, Minggu malam.
Menurut Ketua Panitia, Rahman Dardiri, sebanyak 29 orang ikut donor darah, sedangkan sunatan massal diikuti sekitar 27 anak.
"Awalnya kami hanya merencanakan 20 anak, tapi ternyata yang daftar sampai 27 anak. Semuanya bisa kami khitan dalam acara ini," katanya.
Orang tua yang mengikutkan anaknya khitanan menyediakan sesajian. Sesajian itu terlihat menarik karena disekelilingnya terdapat nyala api dari kapas yang direndam dengan minyak kelapa. Api itu terus menyala selama khitanan berlangsung.
H Hamid, warga Dusun Kelapa Balian, mengatakan sesajian itu dibuat untuk menghindarkan salah satu anggota keluarga kerasukan roh makhluk lain.
"Orang sini mengistilahkan keracunan itu dengan kebuayaan dan kemacanan karena kalau sudah kerasukan tingkahnya seperti dua binatang buas tersebut," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang hadir dalam peringatan Maulid Nabi di Dusun Kelapa Balian, menhajak seluruh umat saling toleransi antarsesama.
"Kami di pemerintahan tidak ingin terjadi gesekan-gesekan akibat dari egoisme maupun arogansi dari individu atau kelompok tertentu," katanya. (Gis/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012