Semarang (Antara Bali) - Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang, Yulianto, menilai, pembatasan berkampanye pemilu di media massa amat diperlukan karena banyak pemilik media yang juga sebagai tokoh politik.

"Jangan sampai media massa dikuasai atau dimonopoli oleh mereka yang memiliki kekuatan atau dana besar," kata Yulianto di Semarang, Jumat.

Pengetatan kampanye di media massa diperlukan terkait dengan durasi dan jam tayang (media elektronik) dan pengaturan halaman untuk media cetak.

Yulianto mengatakan, tanpa pengetatan pembatasan berkampanye di media massa, dapat menimbulkan ketidakadilan bagi partai politik peserta pemilu atau pasangan calon yang lain, karena bagi mereka pemilik media yang juga tokoh politik akan memiliki porsi berlebih.

"Apalagi yang berlaku hukum pasar yang mempunyai modal besar yang dapat membeli jam-jam tertentu untuk beriklan sehingga dapat menguasai media," katanya.(*/R-M038)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012