Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan antisipasi penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 melalui sosialisasi yang menggandeng kepala desa dan lurah hingga ke banjar-banjar, penyemprotan disinfektan, pengecekan suhu tubuh dan penyediaan sanitizer di ruang publik, kantor, transportasi siswa serta sekolah-sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini saat dikonfirmasi di Denpasar Minggu menjelaskan beragam upaya terus digalakkan Pemkot Denpasar. Hal ini dilaksanakan guna mengantisipasi dan memutus rantai penyebaran virus corona.

"Sesuai dengan instruksi Pak Wali Kota Denpasar, kita terus gencar melaksanakan sosialisasi terkait informasi resmi dari Dinas Kesehatan serta penyiapan nomor telepon panggilan darurat (call center) 112 yang dapat dihubungi, jika ada kegawatdaruratan," ujarnya.

Ia mengatakan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dirancang bekerja secara terintegrasi mulai dari Disdikpora melaksanakan sosialisasi ke sekolah dengan menyasar orangtua, guru, siswa, karyawan, penyiapan sanitizer di sekolah, dan imbauan ke sekolah untuk sementara tidak bepergian ke luar negeri.

Begitu juga Dinas Pariwisata menyiapkan imbauan kepada pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk menyiapkan sanitizer di masing-masing hotel, restoran dan transportasi pariwisata. Desa/kelurahan bekerja sama dengan instruktur dari Puskesmas, desa/kelurahan menyiapkan masyarakat dan sumber informasi/inteligen kasus, melibatkan jumantik, kaling/kadus.

"Kami juga membuat imbauan kepada pengelola mal agar ikut melakukan antisipasi penyebaran virus corona ini. Jadi semua elemen masyarakat kami libatkan untuk memaksimalkan penanganan mitigasi COVID-19, khususnya di Kota Denpasar," ucapnya.

Baca juga: Kapal pesiar "Viking Sun" berlabuh di Benoa-Bali terkait COVID1-9

Selain itu, kata Sri Armini, pemantauan juga dilaksanakan bagi WNA dan WNI dengan riwayat berkunjung ke negara tertular, orang yang kontak dengan positif virus corona, bekerja atau mengunjungi faskes yang menangani kasus. Pengecekan dan pemeriksaan diprioritaskan pada orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara tertular dengan sistem jemput bola.

"Jika menemukan ciri-ciri kasus, masyarakat dapat melapor ke call center 112 dan (0361) 223333 yang telah terintegrasi dengan Damakesmas," ujar Sri Armini.

Sri Armini juga mengimbau masyarakat utamanya tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.

Sri Armini lebih lanjut mengatakan, selain dua hal di atas diperlukan juga penerapan etika batuk atau bersin dengan memperhatikan orang-orang sekitar. Hal lainnya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa.

"Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat di blokir dan diantisipasi," katanya.

 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020