Kuta (Antara Bali) - Kepolisian Sektor Kuta menangkap seorang pelaku
pencurian uang sesari atau sesaji (perlengkapan untuk sembahyang) di
Pura Tirta Campuhan, Jalan Bypass Ngurah Rai Gang Pata Sari, Kuta, Kabupaten
Badung.
"Tersangka berinisial HR (23) itu ditangkap Sabtu (28/1) di rumahnya yang berada di samping pura sesaat setelah dilaporkan pihak pengempon pura," kata Kepala Polsek Kuta AKP I Gede Ganefo, Minggu.
Pencurian yang berlangsung sejak lama itu diketahui oleh pengurus pura melalui rekaman CCTV di pura tersebut. Salah satu pengempon pura bernama I Nyoman Sukra (37) yang tinggal di Jalan Kubu Anyar No 8 Kuta itu pun curiga dengan wajah pelaku yang terekam di kamera CCTV.
Wajah pelaku tersebut sangat mirip dengan HR yang tinggal di samping pura dan kerap melintas di kawasan pura. Setelah pelaku dilaporkan pada Sabtu (28/1), polisi kemudian langsung menangkap HR.
Kepada polisi, HR mengaku sudah sebanyak lebih 20 kali mencuri uang sesari atau sesaji di dalam pura tersebut. Untuk melancarkan aksinya, pria yang bekerja sebagai pengrajin asal Madura itu menyelinap masuk ke dalam pura pada malam hari dan dalam keadaan kosong, setiap selesai persembahyangan para umat Hindu. (PWD/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Tersangka berinisial HR (23) itu ditangkap Sabtu (28/1) di rumahnya yang berada di samping pura sesaat setelah dilaporkan pihak pengempon pura," kata Kepala Polsek Kuta AKP I Gede Ganefo, Minggu.
Pencurian yang berlangsung sejak lama itu diketahui oleh pengurus pura melalui rekaman CCTV di pura tersebut. Salah satu pengempon pura bernama I Nyoman Sukra (37) yang tinggal di Jalan Kubu Anyar No 8 Kuta itu pun curiga dengan wajah pelaku yang terekam di kamera CCTV.
Wajah pelaku tersebut sangat mirip dengan HR yang tinggal di samping pura dan kerap melintas di kawasan pura. Setelah pelaku dilaporkan pada Sabtu (28/1), polisi kemudian langsung menangkap HR.
Kepada polisi, HR mengaku sudah sebanyak lebih 20 kali mencuri uang sesari atau sesaji di dalam pura tersebut. Untuk melancarkan aksinya, pria yang bekerja sebagai pengrajin asal Madura itu menyelinap masuk ke dalam pura pada malam hari dan dalam keadaan kosong, setiap selesai persembahyangan para umat Hindu. (PWD/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012