Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana I Putu Artha minta perusahaan daerah atau perusda dikelola dan dikembangkan secara inovatif dengan tidak menggantungkan pada proyek pengadaan pemerintah di wilayah barat Bali tersebut.

"Kita tentu dituntut profesional jika perusda ikut proyek pengadaan seperti tender alat tulis kantor maupun yang lainnya," katanya di Negara, Kamis.

Dia mengingatkan agar manajemen perusda tidak terus minta proyek ke pemkab, apalagi untuk pekerjaan yang sudah pasti, seperti pengadaan ATK, penyewaan mobil dan lainnya.

Jika perusda melakukan hal tersebut, Artha menilai perusahaan tersebut berarti tidak bekerja, karena sudah pasti mendapatkan hasil.

Menurutnya, yang harus dilakukan perusda justru berupaya menghidupkan aset-aset usaha yang saat ini macet seperti pabrik kompos, pabrik air minum Megumi dan lainnya.

"Jangan karena alasan usahanya tidak bisa jalan, aset itu lantas diserahkan ke pemkab. Kalau semua yang tidak jalan kemudian diserahkan kepada pemerintah, lantas apa kerja perusda?" ujarnya.

Bupati Artha tidak ingin perusda menerapkan pola "berburu di kebun binatang", yaitu tanpa susah-susah mencari sasaran buruan sudah mendapatkan hasil.

"Usaha parkir dan retribusi pasar kan sudah jelas memberikan hasil, sekarang silahkan perusda mengerjakan unit usaha lainnya yang tidak bergantung pada proyek pengadaan pemerintah," tambahnya.(gis/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012