Denpasar (Antara Bali) - Dari 613 sampel anjing di Bali yang diperiksa Balai Besar Veteriner Denpasar, 88 sampel di antaranya menunjukkan pasitif terjangkit rabies.

"Dari 88 sampel yang positif rabies itu, 77 sampel di antaranya berasal dari anjing yang tidak memperoleh vaksin, atau vaksinasinya tidak jelas," kata Masa Tenaya dari Balai Besar Veteriner Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan anjing-anjing yang terjangkit virus rabies itu sebagian besar anjing tidak bertuan, atau tidak dipelihara  pemiliknya dengan baik.

Oleh karena itu, kata dia, vaksinasi rabies tahap ketiga yang akan dilaksanakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali mempunyai peran penting dalam membebaskan Bali bebas rabies.

Vaksinasi yang diharapkan mampu menjangkau 70 persen lebih dari populasi anjing di Bali itu, juga disertai dengan eliminasi anjing-anjing yang tidak bertuan atau anjing liar.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan pada akhir 2012 tidak ada lagi anjing yang positif rabies berdasarkan hasil uji laboratorium, serta tidak ada lagi orang yang meninggal akibat rabies.

Masa Tenaya maupun Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra mengajak peranserta semua pihak untuk menyukseskan vaksinasi rabies secara massal tahap ketiga.

Vaksinasi terhadap seluruh populasi anjing yang ada itu akan berlangsung selama tiga minggu, mulai 27 Maret 2012.(T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012