Bandarlampung (Antara Bali) - Kerusuhan antarwarga yang mengakibatkan puluhan rumah penduduk di Sidomulyo, Lampung Selatan, terbakar dan rusak, mengakibatkan semakin terhambatnya distribusi barang dari Pulau Jawa ke wilayah Provinsi Lampung.
Kondisi serupa juga terjadi sebaliknya dari berbagai daerah di Sumatera ke Pulau Jawa, setelah terjadi kemacetan untuk menyeberang melalui Pelabuhan Merak, Provoinsi Banten, hingga Rabu.
Dari Sidomulyo, Lampung Selatan dilaporkan, sejumlah pengemudi kendaraan dari berbagai daerah di Pulau Sumatera yang akan menuju Jawa khawatir ketika akan melewati Jalan Lintas Sumatera di Wilayah Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, menyusul kerusuhan Selasa.
"Beritanya begitu besar dan adanya amuk massa, karena itu jujur saya khawatir akan melewati Sidomulyo," ujar Tarigan, sopir truk asal Sumatera Utara, ketika ditemui di salah satu rumah makan di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Yance menjelaskan, masih banyak barang dagangan berbagai jenis miliknya dan beberapa rekannya yang masih tertahan di Pelabuhan Merak, Banten menyusul terganggunya pelayanan angkutan kapal dari pelabuhan itu ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung sejak sekitar dua pekan terakhir.
"Ada sebagian barang yang sudah keluar dari kemacetan itu, tapi masih banyak juga barang milik kawan-kawan yang tertahan di sana," katanya.
Menurut dia, dengan kondisi kemacetan di Merak ditambah dengan terjadinya kerusuhan antarwarga di Sidomulyo, Lampung Selatan pada Selasa (24/1) itu, jelas menambah terhambatnya aliran kendaraan, penumpang, dan barang.
Hal itu antara lain karena Kecamatan Sidomulyo dilalui jalan lintas Sumatera dari Bandarlampung menuju pelabuhan Bakauheni sejauh sekitar 100 Kilometer.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kondisi serupa juga terjadi sebaliknya dari berbagai daerah di Sumatera ke Pulau Jawa, setelah terjadi kemacetan untuk menyeberang melalui Pelabuhan Merak, Provoinsi Banten, hingga Rabu.
Dari Sidomulyo, Lampung Selatan dilaporkan, sejumlah pengemudi kendaraan dari berbagai daerah di Pulau Sumatera yang akan menuju Jawa khawatir ketika akan melewati Jalan Lintas Sumatera di Wilayah Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, menyusul kerusuhan Selasa.
"Beritanya begitu besar dan adanya amuk massa, karena itu jujur saya khawatir akan melewati Sidomulyo," ujar Tarigan, sopir truk asal Sumatera Utara, ketika ditemui di salah satu rumah makan di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan.
Yance menjelaskan, masih banyak barang dagangan berbagai jenis miliknya dan beberapa rekannya yang masih tertahan di Pelabuhan Merak, Banten menyusul terganggunya pelayanan angkutan kapal dari pelabuhan itu ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung sejak sekitar dua pekan terakhir.
"Ada sebagian barang yang sudah keluar dari kemacetan itu, tapi masih banyak juga barang milik kawan-kawan yang tertahan di sana," katanya.
Menurut dia, dengan kondisi kemacetan di Merak ditambah dengan terjadinya kerusuhan antarwarga di Sidomulyo, Lampung Selatan pada Selasa (24/1) itu, jelas menambah terhambatnya aliran kendaraan, penumpang, dan barang.
Hal itu antara lain karena Kecamatan Sidomulyo dilalui jalan lintas Sumatera dari Bandarlampung menuju pelabuhan Bakauheni sejauh sekitar 100 Kilometer.(T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012