Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah terus melancarkan diplomasi kepada otoritas di Jepang untuk kelancaran proses evakuasi 74 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di kapal pesiar Diamond Princess, perairan Yokohama, Jepang.

"Ini juga masih proses diplomasi Indonesia dan Jepang, untuk kita minta ini, tapi di sana masih belum menjawabnya. Kita harapkan ada sebuah keputusan sehingga kita bisa langsung memutuskan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat.

Berdasarkan pernyataan resmi Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kepala Negara mengatakan sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk proses evakuasi. Opsi tersebut adalah proses evakuasi melalui jalur udara dengan pesawat, atau melalui jalur laut dengan kapal.



"Apakah nanti dievakuasi dengan kapal, rumah sakit langsung, atau evakuasi dengan pesawat, ini belum diputuskan. Saya kira secepatnya (diputuskan)," tuturnya.

Presiden memastikan pemerintah sudah melakukan persiapan dengan matang untuk proses evakuasi para WNI tersebut.

"Ya ini dalam proses persiapan tapi belum kita putuskan. Rumah sakit juga kita siapkan, tapi urusan yang berkaitan dengan tempat belum diputuskan," ujar Jokowi.

Kapal pesiar Diamond Princess telah menjalani proses karantina usai sejumlah penumpang maupun awaknya positif terinfeksi virus corona atau COVID-19 termasuk empat WNI dari Indonesia. Empat WNI tersebut kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Jepang.



Total terdapat 78 WNI yang menjadi anak buah kapal di kapal tersebut. Kini selain empat WNI yang dinyatakan positif COVID-19, sisanya sebanyak 74 WNI masih berada di kapal tersebut.

Dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (20/2), Presiden mengatakan bahwa pemerintah terus memastikan agar semua WNI tersebut mendapatkan perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan dari Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO).

"Kita ingin memastikan bahwa mereka mendapat perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh WHO. Sekarang ini yang 74 itu masih berada di kapal. Kita masih terus membahasnya dengan otoritas di Jepang," kata Presiden.

Indonesia melalui Kedutaan Besar RI (KBRI) di Jepang juga terus melakukan komunikasi dengan semua WNI yang masih berada di kapal pesiar tersebut. KBRI juga memberikan bantuan logistik dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna memastikan perlindungan bagi para WNI.
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020