Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) akan diteken Senin (17/2), antara PT MRT Jakarta dengan pemenang lelang yakni konsorsium perusahaan patungan Shimitsu Kobayashi dan PT Adhi Karya (Persero).
"Sudah diumumkan pemenang lelang, yaitu perusahaan patungan Indonesia dan Jepang, Shimitsu dan Adhi Karya, sebelum memulai pekerjaan mereka akan tanda tangan kontrak itu yang akan dilaksanakan hari Senin di Stasiun Bundaran HI," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat kunjungan ke Kantor Berita ANTARA, Jakarta, Kamis.
William menyebutkan nilai kontrak untuk paket pertama tersebut, yakni Rp4 triliun untuk kebutuhan konstruksi dari Bundaran HI hingga Harmoni.
Baca juga: Jokowi-Prabowo "bersama" naik kereta MRT
Ia mengatakan proses tender secara terbuka dan prosesnya cukup panjang selama satu tahun untuk menentukan pemenang dan berbeda dari pemenang lelang konstruksi Fase I Bundaran HI-Lebak Bulus.
"Ini adalah pemenang lelang, dari secara teknis dan harga paling menguntungkan pemilik proyek," ujarnya.
William mengatakan konstruksi paket pertama CP 201 ini akan dimulai pada Maret 2020.
Baca juga: ANTARA terima apresiasi atas pemberitaan masif MRT Jakarta
Secara keseluruhan, terdapat 10 stasiun di lintasan MRT Fase II, mulai dari Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Mangga Dua, dan Ancol yang juga akan dibangun depo.
Ia menuturkan pembangunan proyek MRT Fase II ini memakan biaya dua kali lipat dari Fase I, yakni Rp22,5 triliun karena seluruhnya akan dibangun di bawah tanah (underground). Selain itu juga akan dibangun melintasi situs bersejarah (heritage) dan akan menembus di bawah sungai mencapai 30 meter dari permukaan tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Sudah diumumkan pemenang lelang, yaitu perusahaan patungan Indonesia dan Jepang, Shimitsu dan Adhi Karya, sebelum memulai pekerjaan mereka akan tanda tangan kontrak itu yang akan dilaksanakan hari Senin di Stasiun Bundaran HI," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar saat kunjungan ke Kantor Berita ANTARA, Jakarta, Kamis.
William menyebutkan nilai kontrak untuk paket pertama tersebut, yakni Rp4 triliun untuk kebutuhan konstruksi dari Bundaran HI hingga Harmoni.
Baca juga: Jokowi-Prabowo "bersama" naik kereta MRT
Ia mengatakan proses tender secara terbuka dan prosesnya cukup panjang selama satu tahun untuk menentukan pemenang dan berbeda dari pemenang lelang konstruksi Fase I Bundaran HI-Lebak Bulus.
"Ini adalah pemenang lelang, dari secara teknis dan harga paling menguntungkan pemilik proyek," ujarnya.
William mengatakan konstruksi paket pertama CP 201 ini akan dimulai pada Maret 2020.
Baca juga: ANTARA terima apresiasi atas pemberitaan masif MRT Jakarta
Secara keseluruhan, terdapat 10 stasiun di lintasan MRT Fase II, mulai dari Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Mangga Dua, dan Ancol yang juga akan dibangun depo.
Ia menuturkan pembangunan proyek MRT Fase II ini memakan biaya dua kali lipat dari Fase I, yakni Rp22,5 triliun karena seluruhnya akan dibangun di bawah tanah (underground). Selain itu juga akan dibangun melintasi situs bersejarah (heritage) dan akan menembus di bawah sungai mencapai 30 meter dari permukaan tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020