Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali sebagai salah satu upaya mengajak dan meningkatkan pengetahuan, khususnya generasi muda, tentang kebudayaan Bali melalui bahasa dan sastra Bali.
"Kami berharap melalui Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali ini akan memberi bekal dan pemahaman, khususnya bagi generasi muda kami tentang bahasa dan sastra Bali," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan festival tersebut juga bagian dari upaya pelestarian budaya Bali yang juga menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Badung yaitu pro-culture.
"Kami ingin kegiatan ini dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah melestarikan dan mempertahankan budaya Bali sehingga budaya Bali ini tetap lestari di tengah gempuran arus modernisasi," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan festival yang pada tahun ini mengambil tema "Nyujur Atma Kertih" itu, untuk melestarikan bahasa dan sastra Bali di pustaka-pustaka suci.
Selain itu, Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali tersebut, juga upaya untuk mengembangkan mengenai tradisi-tradisi kebudayaan Bali, seperti menulis dan membaca aksara Bali, berpidato Bahasa Bali dan sebagainya.
Pelaksanaan Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali tersebut, menyelenggarakan sejumlah lomba, seperti lomba menulis aksara Bali tingkat SD, lomba membaca aksara Bali tingkat remaja, lomba perwakilan desa adat se-Kabupaten Badung.
"Kemudian festival ini juga melombakan lomba bercerita Bali tingkat PKK, lomba antar-Bendesa atau Kepala Desa Adat se-Badung, lomba pidato bahasa Bali, lomba Baligrafi, lomba mengetik aksara Bali di komputer tingkat SMP, serta lomba debat berbahasa Bali tingkat SMA," kata Gde Eka Sudarwitha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami berharap melalui Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali ini akan memberi bekal dan pemahaman, khususnya bagi generasi muda kami tentang bahasa dan sastra Bali," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan festival tersebut juga bagian dari upaya pelestarian budaya Bali yang juga menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Badung yaitu pro-culture.
"Kami ingin kegiatan ini dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah melestarikan dan mempertahankan budaya Bali sehingga budaya Bali ini tetap lestari di tengah gempuran arus modernisasi," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan festival yang pada tahun ini mengambil tema "Nyujur Atma Kertih" itu, untuk melestarikan bahasa dan sastra Bali di pustaka-pustaka suci.
Selain itu, Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali tersebut, juga upaya untuk mengembangkan mengenai tradisi-tradisi kebudayaan Bali, seperti menulis dan membaca aksara Bali, berpidato Bahasa Bali dan sebagainya.
Pelaksanaan Festival Bahasa Aksara dan Sastra Bali tersebut, menyelenggarakan sejumlah lomba, seperti lomba menulis aksara Bali tingkat SD, lomba membaca aksara Bali tingkat remaja, lomba perwakilan desa adat se-Kabupaten Badung.
"Kemudian festival ini juga melombakan lomba bercerita Bali tingkat PKK, lomba antar-Bendesa atau Kepala Desa Adat se-Badung, lomba pidato bahasa Bali, lomba Baligrafi, lomba mengetik aksara Bali di komputer tingkat SMP, serta lomba debat berbahasa Bali tingkat SMA," kata Gde Eka Sudarwitha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020