PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mewajibkan petugas bandara untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona baru (Novel Coronavirus/2019-nCoV).
"Kami mulai terapkan penggunaan APD kepada petugas operasional selama mereka bertugas di bandar udara sebagai langkah serius pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, di Mangupura, Selasa.
Sebelumnya, pihaknya telah menyiapkan masker yang diberikan kepada seluruh petugas operasional bandara. Namun, saat ini petugas juga diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri berupa kacamata pelindung, masker N95, sarung tangan serta cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Baca juga: Kemenhub buat skenario antisipasi penyebaran virus corona
"Penggunaan APD ini sudah kami laksanakan secara bertahap sejak tanggal 23 Januari lalu. Untuk masker, kami sudah wajibkan menggunakan masker N95 yang memiliki standar medikal," katanya.
Arie menjelaskan, jumlah APD yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan jumlah personel. Untuk masker N95 dan sarung tangan, pihaknya menyediakan masing-masing sebanyak 3.000 buah untuk masker dan 2.000 pasang untuk sarung tangan.
"Tentunya APD yang kami sediakan telah memenuhi standar medis yang dipersyaratkan," ujarnya.
Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot (video)
Ia mengatakan, penggunaan APD oleh para petugas operasional bandara tersebut akan diterapkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Sebagai langkah antisipasi lain, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar dengan menempatkan alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner di Terminal Kedatangan Internasional.
"Khusus penumpang penerbangan dengan rute dari China juga kami juga menyediakan jalur atau flow khusus dan itu masih kami implementasikan hingga saat ini, kata Arie.
Baca juga: Istana: sehat, semua WNI yang dijemput dari Wuhan
Untuk mengantisipasi adanya penumpang, terutama dari rute internasional, yang diduga terpapar virus corona, PT Angkasa Pura I (Persero) juga telah menyediakan ruang wawancara atau holding room untuk wawancara lebih lanjut terhadap penumpang yang diduga terpapar.
"Ruangan tersebut digunakan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk melakukan wawancara terhadap penumpang yang memperlihatkan tanda terpapar virus setelah melewati proses pemindaian suhu tubuh oleh mesin thermo scanner," ujar Arie Ahsanurrohim.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami mulai terapkan penggunaan APD kepada petugas operasional selama mereka bertugas di bandar udara sebagai langkah serius pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, di Mangupura, Selasa.
Sebelumnya, pihaknya telah menyiapkan masker yang diberikan kepada seluruh petugas operasional bandara. Namun, saat ini petugas juga diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri berupa kacamata pelindung, masker N95, sarung tangan serta cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Baca juga: Kemenhub buat skenario antisipasi penyebaran virus corona
"Penggunaan APD ini sudah kami laksanakan secara bertahap sejak tanggal 23 Januari lalu. Untuk masker, kami sudah wajibkan menggunakan masker N95 yang memiliki standar medikal," katanya.
Arie menjelaskan, jumlah APD yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan jumlah personel. Untuk masker N95 dan sarung tangan, pihaknya menyediakan masing-masing sebanyak 3.000 buah untuk masker dan 2.000 pasang untuk sarung tangan.
"Tentunya APD yang kami sediakan telah memenuhi standar medis yang dipersyaratkan," ujarnya.
Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot (video)
Ia mengatakan, penggunaan APD oleh para petugas operasional bandara tersebut akan diterapkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Sebagai langkah antisipasi lain, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar dengan menempatkan alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner di Terminal Kedatangan Internasional.
"Khusus penumpang penerbangan dengan rute dari China juga kami juga menyediakan jalur atau flow khusus dan itu masih kami implementasikan hingga saat ini, kata Arie.
Baca juga: Istana: sehat, semua WNI yang dijemput dari Wuhan
Untuk mengantisipasi adanya penumpang, terutama dari rute internasional, yang diduga terpapar virus corona, PT Angkasa Pura I (Persero) juga telah menyediakan ruang wawancara atau holding room untuk wawancara lebih lanjut terhadap penumpang yang diduga terpapar.
"Ruangan tersebut digunakan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk melakukan wawancara terhadap penumpang yang memperlihatkan tanda terpapar virus setelah melewati proses pemindaian suhu tubuh oleh mesin thermo scanner," ujar Arie Ahsanurrohim.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020