Kejuaraan balap sepeda berbalut promosi wisata Tour de Singkarak (TdS) akan diadakan pada 7-15 September 2020 sesuai agenda Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI).
"Hingga saat ini, dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, 12 di antaranya menyatakan siap berpartisipasi sebagai tuan rumah," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di Padang, Senin.
Daerah yang menyatakan siap berpartisipasi itu masing-masing Kota Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, Payakumbuh, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya.
Sementara daerah yang belum menyampaikan komitmen untuk ikut masing-masing Kota Pariaman, Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Limapuluh Kota dan Mentawai
Baca juga: Hengxiang Cycling Team turunkan kekuatan penuh TdL 2020
Jumlah daerah yang berpartisipasi itu lebih sedikit dari keikutsertaan kabupaten/kota di Sumbar pada Tour de Singkarak 2019. Tahun lalu, hanya lima kabupaten/kota yang tidak berpartisipasi. Itupun termasuk Kabupaten Kepulauan Mentawai yang memang tidak bisa ikut karena kendala infrastruktur.
Lima daerah itu masing-masing Kota Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman Barat, Sijunjung dan Mentawai.
Nasrul menyayangkan makin sedikitnya daerah yang ingin berpartisipasi dalam kejuaraan berskala internasional itu, meski ia menyebut alasan yang diberikan memang cukup kuat.
"Daerah yang belum menyatakan komitmen itu rata-rata terkendala anggaran karena banyak kegiatan wajib yang harus digelar pada 2020 di antaranya Pilkada," ujar Nasrul.
Meski demikian ia berharap akan ada tambahan daerah yang menjadi tuan rumah TdS 2020 karena sejak awal tujuan kegiatan itu adalah untuk mempromosikan pariwisata kabupaten/kota di Sumbar.
Sementara terkait wacana penambahan tuan rumah dari Provinsi Jambi pada TdS 2020 dari awalnya dua kabupaten dan kota menjadi empat kabupaten/kota, Nasrul menyambut antusias.
Meski demikian, akan ada beberapa pertimbangan nantinya di antaranya kesiapan infrastruktur pendukung terutama kondisi jalan dan jalur yang akan dilalui.
"Itu biar tim teknis nanti yang memutuskan. Intinya kita menyambut baik hal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Tiga tim Italia siap sajikan persaingan ketat TdL
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menyebut rapat perdana pelaksanaan TdS 2020 sudah digelar dan dihadiri 12 Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Sumbar, Disbudpar Provinsi Jambi dan dua Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota dari Jambi (Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh).
"Dari Jambi Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang telah berpartisipasi pada TdS 2019 juga menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi kembali pada TdS 2020. Lalu ada rencana keikutsertaan Kabupaten Bungo dan Merangin pada TdS 2020," katanya.
Terkait tuan rumah Grand Start dan Grand Finish akan ditetapkan dengan indikator kesiapan dukungan program kegiatan, akomodasi dan event penunjang.
Kabid Pemasaran Dispar Sumbar, Hendri Agung Indrianto menyebut, belajar dari pengalaman TdS 2019, Dispar Sumbar bertekad agar pelaksanaan TdS 2020 harus lebih baik lagi, terutama dalam sisi kemeriahan dan dampak positifnya kepada masyarakat.
"Kabupaten/kota yang berpartisipasi, sepakat untuk mengadakan lebih banyak lagi event sebagai pendamping dan pendukung Tour de Singkarak 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Hingga saat ini, dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, 12 di antaranya menyatakan siap berpartisipasi sebagai tuan rumah," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di Padang, Senin.
Daerah yang menyatakan siap berpartisipasi itu masing-masing Kota Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, Payakumbuh, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya.
Sementara daerah yang belum menyampaikan komitmen untuk ikut masing-masing Kota Pariaman, Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Limapuluh Kota dan Mentawai
Baca juga: Hengxiang Cycling Team turunkan kekuatan penuh TdL 2020
Jumlah daerah yang berpartisipasi itu lebih sedikit dari keikutsertaan kabupaten/kota di Sumbar pada Tour de Singkarak 2019. Tahun lalu, hanya lima kabupaten/kota yang tidak berpartisipasi. Itupun termasuk Kabupaten Kepulauan Mentawai yang memang tidak bisa ikut karena kendala infrastruktur.
Lima daerah itu masing-masing Kota Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman Barat, Sijunjung dan Mentawai.
Nasrul menyayangkan makin sedikitnya daerah yang ingin berpartisipasi dalam kejuaraan berskala internasional itu, meski ia menyebut alasan yang diberikan memang cukup kuat.
"Daerah yang belum menyatakan komitmen itu rata-rata terkendala anggaran karena banyak kegiatan wajib yang harus digelar pada 2020 di antaranya Pilkada," ujar Nasrul.
Meski demikian ia berharap akan ada tambahan daerah yang menjadi tuan rumah TdS 2020 karena sejak awal tujuan kegiatan itu adalah untuk mempromosikan pariwisata kabupaten/kota di Sumbar.
Sementara terkait wacana penambahan tuan rumah dari Provinsi Jambi pada TdS 2020 dari awalnya dua kabupaten dan kota menjadi empat kabupaten/kota, Nasrul menyambut antusias.
Meski demikian, akan ada beberapa pertimbangan nantinya di antaranya kesiapan infrastruktur pendukung terutama kondisi jalan dan jalur yang akan dilalui.
"Itu biar tim teknis nanti yang memutuskan. Intinya kita menyambut baik hal tersebut," ujarnya.
Baca juga: Tiga tim Italia siap sajikan persaingan ketat TdL
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menyebut rapat perdana pelaksanaan TdS 2020 sudah digelar dan dihadiri 12 Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Sumbar, Disbudpar Provinsi Jambi dan dua Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota dari Jambi (Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh).
"Dari Jambi Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang telah berpartisipasi pada TdS 2019 juga menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi kembali pada TdS 2020. Lalu ada rencana keikutsertaan Kabupaten Bungo dan Merangin pada TdS 2020," katanya.
Terkait tuan rumah Grand Start dan Grand Finish akan ditetapkan dengan indikator kesiapan dukungan program kegiatan, akomodasi dan event penunjang.
Kabid Pemasaran Dispar Sumbar, Hendri Agung Indrianto menyebut, belajar dari pengalaman TdS 2019, Dispar Sumbar bertekad agar pelaksanaan TdS 2020 harus lebih baik lagi, terutama dalam sisi kemeriahan dan dampak positifnya kepada masyarakat.
"Kabupaten/kota yang berpartisipasi, sepakat untuk mengadakan lebih banyak lagi event sebagai pendamping dan pendukung Tour de Singkarak 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020