Mobile Premiere League (MPL) Fruit Dart merupakan salah satu nomor yang dipertandingkan pada pada kejuaraan esports Piala Presiden 2020 yang babak finalnya digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Sabtu (1/2).

Kejuaraan ini berjalan dengan sukses karena mampu melahirkan juara yaitu Aby Ramadhan. Remaja berusia 15 tahun asal Rawamangun, Jakarta Timur itu berhak atas titel juara setelah mengalahkan Mohammad Miftahul Fajar dengan skor 3-1.

"Piala Presiden berjalan dengan sukses, rencananya tahun ini akan bikin turnamen sendiri. Bukan game yang rumit, nantinya semua bisa main," kata CEO MPL Indonesia Joe Wadakethalakal di Jakarta, Minggu.



Pria yang akrab dipanggil Joe ini menjelaskan MPL saat ini pihaknya terus menjalin kerja sama dengan banyak pengembang game. Ada sekitar 30 game yang berada di bawah naungan MPL termasuk Fruit Dart yang dipertandingkan di Piala Presiden.

Baca juga: 32 finalis lolos babak grand final MPL Piala Presiden Esports 2020
Baca juga: Endank Soekamti-Saykoji meriahkan final Piala Presiden Esports

"Nanti kita carikan game yang paling populer biar semua pecinta esports bisa main karena tidak membutuhkan hand phone dengan spek tinggi," kata Joe menambahkan.

Terkait dengan game lokal, Joe menjelaskan pihaknya akan terus menjalani komunikasi dengan banyak pengembang game lokal Indonesia. Pihaknya ingin pada turnamen yang akan digelar mempertandingkan game-game karya anak bangsa.

Untuk pelaksanaan turnamen, pihak MPL Indonesia belum menjelaskan dengan detail. Namun, secara konsep, turnamen ini bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat seluruh Indonesia dan tidak menutup dari luar negeri.

"Rencananya habis Lebaran. Untuk detailnya akan kami umumkan jika semuanya sudah siap," kata Head of Development MPL Indonesia Resha Adi Pradipta.

Sementara itu, juara MPL Fruit Dart Piala Presiden Aby Ramadhan mengaku tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari game yang membuat dirinya meraih hadiah uang tuan sebesar Rp125 juta itu.

"Belum ada setahun saya main MPL. Tapi untuk game lain sejak kelas 5 SD. Untuk main antara 3-4 jam sehari. Main juga tidak ada masalah karena didukung oleh orang tua," kata Aby saat dikonfirmasi.

Untuk hadiah yang cukup besar, pelajar kelas 9 ini mengaku sudah mempunyai rencana pemanfaatannya. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk orang tuan berikut orang-orang yang mendukung karirnya di esports.

"Hadiah ini akan saya pakai untuk memberangkatkan umroh kedua orangtua saya. Lalu sisanya saya tabung, sehingga berguna buat saya di masa depan,” kata siswa SMP 71 Jakarta itu.


Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020