Imigrasi Kelas I TPI Denpasar sedang menyelidiki keberadaan papan running text yang diretas oleh seseorang yang identitasnya belum diketahui.

"Kejadiannya itu terjadi pada pukul 10.00 WITA, peristiwa ini sudah dilaporkan ke kami nanti langsung berkoordinasi dengan Kepala Kantor untuk menyelidiki seseorang yang meretas itu," kata Kabag Tata Usaha Imigrasi Denpasar, I Wayan Agus Sudarsana, di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan bahwa langkah - langkah yang sudah dilakukan dari pihak Imigrasi mulai dari mematikan saluran papan running text tersebut dan menghubungi beberapa media sosial yang telah menyebarkan video tersebut untuk segera menghapusnya agar tidak meresahkan masyarakat.

Pihaknya mengaku atas kejadian ini, tidak menutup kemungkinan akan melaporkan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti oknum yang meretas tersebut.

"Jelas video yang tersebar di media sosial tersebut mengganggu dan meresahkan masyarakat untuk itu kita langsung menghubungi media yang bersangkutan untuk menghapus video tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, dalam papan running text tersebut bertuliskan "Siap melayani dengan hati", namun pada pukul 10.00 WITA papan running text itu diretas dan dirubah dengan kalimat yang kotor dan tidak benar.

Hingga saat ini pihaknya mengaku sedang menelusuri seseorang yang tidak bertanggung jawab meretas papan running text itu.

Sementara itu, Kasi TIK Imigrasi Denpasar, Rahmat Gunawan bersama dengan stafnya menjelaskan bahwa penggunaan running text itu dengan cara terkoneksi dengan wifi dan memasukkan password.

"Nah setelah kita hubungkan semacam ke wifi lalu masukan password, baru kita buka aplikasinya dan ganti isi tulisan di papan itu. Memang rentannya disitu, kalau orang itu bisa tahu password-nya ya selesai bisa dibobol. Selain itu, aplikasi yang digunakan orang itu bukan aplikasi dari bawaan alat itu karena aplikasi itu bisa kita unduh di mana aja dan sederhana," tuturnya.

Ia menjelaskan karena sudah telanjur dirubah akses nya dengan seseorang tersebut, saat ini akan di-reset atau dikembalikan ke pengaturan awal. "Kalau kita mau ubah tulisan itu kita harus hidupkan lagi papan itu, jadi sekarang kita masih investigasi sejauh mana yang bersangkutan meretasnya," ucapnya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020