Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainuddin Amali dan Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada 20 Oktober-2 November akan berlangsung sesuai jadwal dengan telah matangnya hampir semua lini persiapan seperti arena pertandingan, akomodasi, hingga keamanan.
"Kami sudah koordinasikan beberapa hal, sebagian besar sudah siap dan menyangkut venue juga tidak masalah. Seperti yang sudah disampaikan di Istana (Presiden) sebelumnya bahwa di bulan Maret dan Juli sudah siap, Maret yang dikerjakan dengan APBD sedangankan Juli yang dari APBN," kata Menpora Zainuddin setelah menerima Gubernur Papua Lukas Enembe di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Venue bola voli PON 2020 baru 30 persen
Gubernur Lukas menambahkan, kesiapan venue sudah mencapai tahap penyelesaikan akhir sedangkan untuk akomodasi dan penginapan selain wisma juga sudah dikoordinasikan dengan hotel-hotel lokal agar siap menerima tamu atlet beserta ofisial yang datang dari seluruh daerah di Indonesia.
PON XX Papua akan diikuti sebanyak 6.200 atlet, ditambah ofisial diperkirakan jumlah tamu yang hadir menjadi sekitar 12.200. Angka tersebut belum termasuk dengan perangkat pertandingan, dewan wasit, dan tenaga pendukung lainnya.
"Selain wisma ada hotel juga. Kapasitas hotel bisa menampung sampai 60 persen. Kami juga akan optimalkan balai-balai diklat dan asrama untuk menampung atlet dan ofisial. Tidak perlu khawatir karena standar pelayanan diklat dan asrama itu minimal bintang tiga," kata Gubernur Lukas.
Baca juga: Maskot PON 2020 dikenalkan bersamaan dengan "countdown" 333 hari
Untuk aspek transportasi, katanya, PB PON Papua memberikan transportasi gratis selama para atlet berada di Papua. Selain itu juga sudah disiapkan pula sebanyak 600 bus DAMRI dari berbagai ukuran untuk mendukung mobilisasi peserta PON XX.
Secara umum paling tidak ada tiga harapan utama Gubernur Lukas dalam pelaksanaan PON di Papua. Pertama, bisa mempererat persaudaraan nasional dari Sabang hingga Merauke. Kedua, warga daerah lain yang datang ke Papua tidak perlu khawatir dan merasa takut. Ketiga, kesuksesan PON Papua juga bisa menjadi cermin dalam kesuksesan persatuan NKRI.
"Tidak perlu takut kalau ke Papua. Wisatawan bisa datang ke banyak tempat di Papua, tapi rata-rata orang takut. Tidak ada yang perlu ditakutkan, anda silakan datang ke Papua dan nikmati keindahan alamnya, budayanya," kata Lukas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami sudah koordinasikan beberapa hal, sebagian besar sudah siap dan menyangkut venue juga tidak masalah. Seperti yang sudah disampaikan di Istana (Presiden) sebelumnya bahwa di bulan Maret dan Juli sudah siap, Maret yang dikerjakan dengan APBD sedangankan Juli yang dari APBN," kata Menpora Zainuddin setelah menerima Gubernur Papua Lukas Enembe di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Venue bola voli PON 2020 baru 30 persen
Gubernur Lukas menambahkan, kesiapan venue sudah mencapai tahap penyelesaikan akhir sedangkan untuk akomodasi dan penginapan selain wisma juga sudah dikoordinasikan dengan hotel-hotel lokal agar siap menerima tamu atlet beserta ofisial yang datang dari seluruh daerah di Indonesia.
PON XX Papua akan diikuti sebanyak 6.200 atlet, ditambah ofisial diperkirakan jumlah tamu yang hadir menjadi sekitar 12.200. Angka tersebut belum termasuk dengan perangkat pertandingan, dewan wasit, dan tenaga pendukung lainnya.
"Selain wisma ada hotel juga. Kapasitas hotel bisa menampung sampai 60 persen. Kami juga akan optimalkan balai-balai diklat dan asrama untuk menampung atlet dan ofisial. Tidak perlu khawatir karena standar pelayanan diklat dan asrama itu minimal bintang tiga," kata Gubernur Lukas.
Baca juga: Maskot PON 2020 dikenalkan bersamaan dengan "countdown" 333 hari
Untuk aspek transportasi, katanya, PB PON Papua memberikan transportasi gratis selama para atlet berada di Papua. Selain itu juga sudah disiapkan pula sebanyak 600 bus DAMRI dari berbagai ukuran untuk mendukung mobilisasi peserta PON XX.
Secara umum paling tidak ada tiga harapan utama Gubernur Lukas dalam pelaksanaan PON di Papua. Pertama, bisa mempererat persaudaraan nasional dari Sabang hingga Merauke. Kedua, warga daerah lain yang datang ke Papua tidak perlu khawatir dan merasa takut. Ketiga, kesuksesan PON Papua juga bisa menjadi cermin dalam kesuksesan persatuan NKRI.
"Tidak perlu takut kalau ke Papua. Wisatawan bisa datang ke banyak tempat di Papua, tapi rata-rata orang takut. Tidak ada yang perlu ditakutkan, anda silakan datang ke Papua dan nikmati keindahan alamnya, budayanya," kata Lukas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020