Pelatih kepala Lalenok United FC, Timor Leste Jantje Efraim mengaku pemainnya sudah siap menghadapi lawan PSM Makassar dalam upaya memetik gol pada pertandingan Piala AFP 2020 di Stadion Kapten Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu.
"Kami sudah mempersiapkan strategi melawan PSM Makassar pada pertandingan piala AFC 2020," kata Jantje Efraim pada jumpa pers di Sanur, Bali, Selasa.
Ia mengakui keunggulan lawannya PSM Makassar, karena postur tubuh pemainnya lebih tinggi, namun soal kecepatan anak asuhnya sudah mengantisipasi, sehingga tidak ada sampai celah renggang dalam mengumpan bola panjang.
"Kami juga sudah membaca permainan dari PSM Makassar, termasuk juga menonton video saat bermain. Sehingga dari memperhatikan serangan-serangan yang dilakukan terhadap lawannya, maka kami jelas mengantisipasinya dalam pertandingan Rabu (22/1)," ujarnya.
Jantje Efraim mengatakan anak asuhnya juga mencoba lapangan Stadion Kapten Wayan Dipta, sehingga pada saat pertandingan bisa bermain secara maksimal menghadapi PSM Makassar.
Baca juga: Bali United taklukan PSM Makassar dengan skor 1-0
Sementara itu, pelatih kepala PSM Makassar Bojan Hodak mengatakan walau dari keunggulan permainan menghadapi Lalenok United FC, namun tidak bisa mengabaikan permainan tersebut.
"Mereka (Lalenok FC) memang dari permainan masih dibawah kita. Namun tetap waspadai karena tim ini sangat kuat dinegaranya (Timor Leste)," ujarnya.
Menurut dia, sebesar apa pun persiapan saat latihan para pemain sepak bola, namun jika dalam pertandingan tidak diterapkan secara maksimal, tak menutup kemungkinan bisa dikalahkan lawan.
"Karena itulah saya selalu menekankan dan berpesan kepada pesepakbolanya untuk bermain secara maksimal. Jangan sekali-kali menganggap remeh lawan. Karena semangat bertanding bisa menang mereka, walau saat ini permainannya masih dibawah pemain kita," ujarnya.
Baca juga: Tim putri Bali United taklukkan PSM Makassar 1-0
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami sudah mempersiapkan strategi melawan PSM Makassar pada pertandingan piala AFC 2020," kata Jantje Efraim pada jumpa pers di Sanur, Bali, Selasa.
Ia mengakui keunggulan lawannya PSM Makassar, karena postur tubuh pemainnya lebih tinggi, namun soal kecepatan anak asuhnya sudah mengantisipasi, sehingga tidak ada sampai celah renggang dalam mengumpan bola panjang.
"Kami juga sudah membaca permainan dari PSM Makassar, termasuk juga menonton video saat bermain. Sehingga dari memperhatikan serangan-serangan yang dilakukan terhadap lawannya, maka kami jelas mengantisipasinya dalam pertandingan Rabu (22/1)," ujarnya.
Jantje Efraim mengatakan anak asuhnya juga mencoba lapangan Stadion Kapten Wayan Dipta, sehingga pada saat pertandingan bisa bermain secara maksimal menghadapi PSM Makassar.
Baca juga: Bali United taklukan PSM Makassar dengan skor 1-0
Sementara itu, pelatih kepala PSM Makassar Bojan Hodak mengatakan walau dari keunggulan permainan menghadapi Lalenok United FC, namun tidak bisa mengabaikan permainan tersebut.
"Mereka (Lalenok FC) memang dari permainan masih dibawah kita. Namun tetap waspadai karena tim ini sangat kuat dinegaranya (Timor Leste)," ujarnya.
Menurut dia, sebesar apa pun persiapan saat latihan para pemain sepak bola, namun jika dalam pertandingan tidak diterapkan secara maksimal, tak menutup kemungkinan bisa dikalahkan lawan.
"Karena itulah saya selalu menekankan dan berpesan kepada pesepakbolanya untuk bermain secara maksimal. Jangan sekali-kali menganggap remeh lawan. Karena semangat bertanding bisa menang mereka, walau saat ini permainannya masih dibawah pemain kita," ujarnya.
Baca juga: Tim putri Bali United taklukkan PSM Makassar 1-0
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020