Ratusan sopir Grab yang berada di bawah naungan Resimen Sunda Kecil (RSK) Grab Airport melakukan "demonstrasi" (demo) ke Kantor Grab Bali, di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar untuk mengonfirmasikan pemutusan layanan GrabCar Airport DPS pada aplikasi.
"Iya jadi kedatangan kita menuntut layanan kita yang diputus, ada 200 driver menuntut pertanggungjawaban dari pihak Grab karena mendadak layanannya diputus sepihak, dan sekarang sudah dilakukan mediasi atas tuntutan teman-teman," kata Ketua Koperasi Resimen Sunda Kecil, I Wayan Sugiartana, di kantor Grab Bali, Jumat.
Terkait dengan penyebab adanya pemutusan tersebut, pihaknya belum mengetahui secara pasti karena saat ini sedang menunggu konfirmasi resmi dari pihak Grab Bali untuk mengaktifkan kembali layanan GrabCar Airport DPS. Selain itu menjadikan RSK sebagai vendor resmi Grab Bali.
Ia juga menyebutkan permintaan lain agar ada evaluasi terhadap oknum personel Grab Bandara I Gusti Ngurah Rai atas penyalahgunaan wewenang, seperti menjual rompi yang harusnya gratis, melakukan jual beli akun dan melakukan pinjaman ke driver kisaran Rp500 ribu-Rp1 juta.
Ia mengatakan mengetahui adanya pemutusan layanan GrabCar Airport DPS pada pukul 06.30 WITA.
Setelah melakukan mediasi selama kurang lebih tiga jam, pihak Grab Bali melalui Branch Head Grab Bali, Kresno Wibowo mengatakan saat ini layanan Grab Airport sudah dimunculkan kembali atas hasil kerja sama dengan Tim TI dari Grab Pusat.
"Sebenarnya teman-teman RSK datang karena menyampaikan aspirasi, bukan demo karena tahunya kantor Grab di sini ya dan melakukan mediasi dengan baik, karena nanti akan ada pertemuan lanjutan dengan pihak-pihak yang bisa mengambil keputusan atas ini," kata Kresno Wibowo.
Baca juga: Angkasa Pura: Grab di Bandara Bali hanya penyedia aplikasi pemesanan transportasi
Pihaknya mengatakan bahwa pemutusan tersebut bukan berasal dari Kantor Grab Bali. Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa tim yang berbeda secara operasional, baik tim operasional yang menangani di bandara seluruh Indonesia maupun tim operasional driver reguler di Bali.
"Bukan hacker juga, yang pasti Grab yang mematikan tapi kan siapa pihaknya dan karena apa ya saya belum tahu, makanya harus cek dulu, karena bisa saja bukan dari pusat tapi dari tim lain, yang penting hari ini sudah clear," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020