Pejabat Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman mengatakan bahwa diprediksi hingga tiga hari kedepan masih berpotensi angin kencang untuk sebagian besar wilayah di Bali.
"Kecepatan angin secara umum di Bali berkisar antara 10 hingga 35 Km/jam, angin kencang yang terjadi di sebagian besar wilayah Bali beberapa hari terakhir dipicu karena pusat tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia sebelah Selatan NTB dan di sekitar wilayah Australia," jelas Iman saat dikonfirmasi di Denpasar, Kamis.
Ia menerangkan selama periode musim hujan seperti saat ini, akan sering terjadi hujan yang disertai angin kencang untuk wilayah Bali. Beberapa daerah yang rawan terjadi bencana diharapkan juga tetap waspada terhadap kondisi cuaca terkini.
"Kalau cuaca panas bisa juga terjadi pohon tumbang, mungkin karena faktor usia tanaman tersebut, lalu pohon yang cukup tinggi dengan akar yang sudah rapuh, sehingga sedikit saja ada angin kencang kemungkinan akan tumbang," lanjutnya.
Pihaknya mengimbau memasuki awal musim hujan juga diharapkan untuk memangkas atau memotong pohon yang sekiranya dahan atau rantingnya sudah cukup tinggi sehingga meminimalisir pohon tumbang ketika sudah memasuki musim hujan.
Ia menambahkan agar masyarakat tetap waspada terhadap dampak bencana seperti kilat/petir, angin kencang secara tiba-tiba, pohon tumbang, genangan air, banjir dan tanah longsor.
Selain itu, untuk ketinggian gelombang saat ini berkisar antara 0.5 hingga 2.5 meter untuk di perairan Selatan Bali. Sedangkan untuk kapal-kapal besar masih termasuk kategori aman namun bagi nelayan yang menggunakan perahu atau tongkang perlu di waspadai dengan ketinggian gelombang tersebut.
"Biasanya kecepatan angin di laut lebih kencang dibandingkan dengan di daratan dan dengan kecepatan angin yang tinggi dapat memicu adanya peningkatan ketinggian gelombang," sebut Iman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kecepatan angin secara umum di Bali berkisar antara 10 hingga 35 Km/jam, angin kencang yang terjadi di sebagian besar wilayah Bali beberapa hari terakhir dipicu karena pusat tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia sebelah Selatan NTB dan di sekitar wilayah Australia," jelas Iman saat dikonfirmasi di Denpasar, Kamis.
Ia menerangkan selama periode musim hujan seperti saat ini, akan sering terjadi hujan yang disertai angin kencang untuk wilayah Bali. Beberapa daerah yang rawan terjadi bencana diharapkan juga tetap waspada terhadap kondisi cuaca terkini.
"Kalau cuaca panas bisa juga terjadi pohon tumbang, mungkin karena faktor usia tanaman tersebut, lalu pohon yang cukup tinggi dengan akar yang sudah rapuh, sehingga sedikit saja ada angin kencang kemungkinan akan tumbang," lanjutnya.
Pihaknya mengimbau memasuki awal musim hujan juga diharapkan untuk memangkas atau memotong pohon yang sekiranya dahan atau rantingnya sudah cukup tinggi sehingga meminimalisir pohon tumbang ketika sudah memasuki musim hujan.
Ia menambahkan agar masyarakat tetap waspada terhadap dampak bencana seperti kilat/petir, angin kencang secara tiba-tiba, pohon tumbang, genangan air, banjir dan tanah longsor.
Selain itu, untuk ketinggian gelombang saat ini berkisar antara 0.5 hingga 2.5 meter untuk di perairan Selatan Bali. Sedangkan untuk kapal-kapal besar masih termasuk kategori aman namun bagi nelayan yang menggunakan perahu atau tongkang perlu di waspadai dengan ketinggian gelombang tersebut.
"Biasanya kecepatan angin di laut lebih kencang dibandingkan dengan di daratan dan dengan kecepatan angin yang tinggi dapat memicu adanya peningkatan ketinggian gelombang," sebut Iman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020