Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar kembali melanjutkan program Bayi Tabung yang sebelumnya pernah terhenti karena terkendala penyediaan sarana dan prasarana dalam menjalankan program tersebut.
"Jadi sebenarnya dulu RSUP Sanglah menjadi cikal bakal dari program bayi tabung tapi selama berjalan ada permasalahan terkait sarana prasarana yang perkembangannya sempat terhenti dan rupanya situasi ini digunakan sebagai peluang oleh RS diluar Sanglah untuk mengembangkan program ini," kata Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana di RSUP Sanglah, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa tahun 2019 program bayi tabung sudah mulai kembali dilanjutkan dan sedang dibangun dengan melakukan rehabilitasi terhadap beberapa peralatan yang mendukung program tersebut termasuk juga SDM nya.
Baca juga: Selama 2019, RSUP Sanglah tangani 49 pasien terlantar
Ia menambahkan pertama kali mulai mengembangkan program bayi tabung ini pada tahun 2000 atau sekitar 19 tahun yang lalu. "Ya jadi sudah 19 tahunan RSUP Sanglah menjadi cikal bakal dari program ini," ungkapnya.
Selain pada program bayi tabung, pihaknya menambahkan adanya kendala lain dalam pengembangannya berupa aspek regulasi, dan keterbatasan anggaran modal untuk investasi. Namun, menurutnya kesempatan untuk memajukan pelayanan itu terbuka lebar saat ini.
Ia mengatakan bahwa perkembangan industri kesehatan yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini berkembang pesat. Untuk itu, seluruh SDM harus dapat mengikuti perkembangannya, baik itu dalam penggunaan peralatan berbasis teknologi agar tidak tertinggal guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: RSUP Sanglah sediakan pengobatan tradisional tunjang wisata sehat
"Tentunya banyak peralatan-peralatan kita yang tentunya harus kita rehab, salah satunya peralatan cukup canggih yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang perlu kita upgrade dari model, teknologi dan fungsinya," ucapnya.
Pada waktu yang sama, pihaknya juga kedatangan anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, yang bertujuan untuk melakukan kunjungan kerja ke RSUP Sanglah.
I Ketut Kariyasa Adnyana menjelaskan bahwa terdapat berbagai infrastruktur di RSUP Sanglah yang harus segera dibenahi. Selain itu juga, ada beberapa alat kesehatan harus di-upgrade penggunaannya karena usia alatnya yang juga cukup lama.
Baca juga: RSUP Sanglah terapkan "CERDIK", RS "Kasih Ibu" implementasikan ICCA-IGS
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Jadi sebenarnya dulu RSUP Sanglah menjadi cikal bakal dari program bayi tabung tapi selama berjalan ada permasalahan terkait sarana prasarana yang perkembangannya sempat terhenti dan rupanya situasi ini digunakan sebagai peluang oleh RS diluar Sanglah untuk mengembangkan program ini," kata Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana di RSUP Sanglah, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa tahun 2019 program bayi tabung sudah mulai kembali dilanjutkan dan sedang dibangun dengan melakukan rehabilitasi terhadap beberapa peralatan yang mendukung program tersebut termasuk juga SDM nya.
Baca juga: Selama 2019, RSUP Sanglah tangani 49 pasien terlantar
Ia menambahkan pertama kali mulai mengembangkan program bayi tabung ini pada tahun 2000 atau sekitar 19 tahun yang lalu. "Ya jadi sudah 19 tahunan RSUP Sanglah menjadi cikal bakal dari program ini," ungkapnya.
Selain pada program bayi tabung, pihaknya menambahkan adanya kendala lain dalam pengembangannya berupa aspek regulasi, dan keterbatasan anggaran modal untuk investasi. Namun, menurutnya kesempatan untuk memajukan pelayanan itu terbuka lebar saat ini.
Ia mengatakan bahwa perkembangan industri kesehatan yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini berkembang pesat. Untuk itu, seluruh SDM harus dapat mengikuti perkembangannya, baik itu dalam penggunaan peralatan berbasis teknologi agar tidak tertinggal guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: RSUP Sanglah sediakan pengobatan tradisional tunjang wisata sehat
"Tentunya banyak peralatan-peralatan kita yang tentunya harus kita rehab, salah satunya peralatan cukup canggih yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang perlu kita upgrade dari model, teknologi dan fungsinya," ucapnya.
Pada waktu yang sama, pihaknya juga kedatangan anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, yang bertujuan untuk melakukan kunjungan kerja ke RSUP Sanglah.
I Ketut Kariyasa Adnyana menjelaskan bahwa terdapat berbagai infrastruktur di RSUP Sanglah yang harus segera dibenahi. Selain itu juga, ada beberapa alat kesehatan harus di-upgrade penggunaannya karena usia alatnya yang juga cukup lama.
Baca juga: RSUP Sanglah terapkan "CERDIK", RS "Kasih Ibu" implementasikan ICCA-IGS
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019