Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Bali berhasil meraih peringkat pertama tingkat nasional sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Teladan tahun 2019 dari Kementerian Sosial.
"Kami sangat bersyukur bisa meraih prestasi ini dan bisa mengharumkan nama Bali sebagai LKS Teladan. Pencapaian ini menjadi penutup yang manis bagi keluarga besar YPK Bali di penghujung tahun 2019 ini," kata Direktur YPK Bali Purnawan Budisetia, di Denpasar, Senin.
Penghargaan tersebut telah diberikan Menteri Sosial Juliari P Batubara kepada Direktur YPK Bali Purnawan Budisetia di Banjarmasin, dalam perayaan Hari Kesetiakawanan Nasional tahun 2019 beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bali United akhirnya raih juara Liga I
"Tentunya apa yang kami peroleh tak lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari Dinas Sosial Provinsi Bali dan juga Dinas Sosial Kota Denpasar, Forum Komunikasi LKS Kota Denpasar serta para sponsor dan pendukung YPK Bali. Prestasi ini adalah prestasi kita bersama, bukan prestasi YPK semata. Ini adalah pencapaian kita dalam melayani sesama," ujar Purnawan.
Berdiri sejak tahun 2001, YPK Bali telah lama memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas fisik untuk bisa mengakses layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
"YPK Bali memberikan layanan rehabilitasi terpadu dan terintegrasi yang dijabarkan dalam unit-unit kerja, berupa motivasi, dukungan moral dan terapi pelatihan fisik yang dipadukan selaras dengan kebutuhan masing-masing individu agar perlahan-lahan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian dalam kehidupan mereka sehari-hari," ucapnya.
Melalui berbagai program kerjanya, lanjut Purnawan, YPK Bali telah berhasil membantu ribuan penyandang disabilitas fisik dan juga keluarga mereka untuk bisa memberikan pendampingan terbaik.
Baca juga: AQUA Mambal luncurkan "Ekowisata Jempanang D'Alas" untuk edukasi
Untuk proses seleksi LKS Teladan, yayasan yang beralamat di Gedung Annika Linden Centre, Jalan Bakung no 19 Tohpati, Kesiman Kertalangu, Denpasar ini telah mengikuti rangkaian proses seleksi dan penilaian sejak Juni 2019.
Tak hanya memaparkan program kerjanya di depan para dewan juri, namun YPK Bali juga berhasil membuktikan berbagai program kerja dan bukti nyata kerja mereka dalam setiap kunjungan lapangan dewan juri. Salah satunya dengan menghadirkan Ayu Diah yang merupakan salah satu lulusan terbaik program edukasi informal YPK Bali.
Ayu Diah berhasil menorehkan berbagai prestasi di tengah keterbatasan fisik yang dimilikinya. Prestasi tersebut meliputi Juara 3 Tingkat Nasional Kompetisi menulis surat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, penyiar radio di Radio Publik Kota Denpasar serta berhasil menulis sebuah buku mengenai pengalaman hidupnya.
Selain Ayu Diah, lima anak lainnya juga berhasil meraih juara dalam lomba renang dan Boccia di Kejuaraan Paralympic Bali dan tentunya masih banyak kisah sukses yang menginspiratif dari YPK Bali.
"Penghargaan ini memang merupakan prestasi dan pencapaian besar bagi yayasan kami. Namun, ini tentunya bukanlah menjadi akhir bagi kami di YPK Bali untuk berpuas diri. Kami berkomitmen untuk terus membenahi diri, berbagi dan belajar demi mencapai apa yang telah menjadi visi misi dan tujuan kami," kata Elsye Suryawan, Ketua Pengurus YPK Bali.
Elsye menambahkan, inovasi dalam pelayanan akan terus dilakukan YPK Bali. Salah satunya dengan terus mengembangkan program pencegahan disabilitas yang telah YPK mulai sejak tahun 2016.
Tak hanya berperan aktif dalam upaya preventif dan rehabilitatif, YPK juga telah meluncurkan program e-learning sebagai upaya promotif YPK di bidang disabilitas dalam era digital saat ini.
Layanan yang bisa diakses di elearn.ypkbali.org ini memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengakses informasi mengenai disabilitas dan melakukan konsultasi langsung dengan tim YPK Bali melalui aplikasi Whatsapp.
"Ini adalah sebuah langkah untuk memastikan tersedianya sumber informasi mengenai disabilitas yang terpercaya bagi masyarakat," ucap Elsye.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami sangat bersyukur bisa meraih prestasi ini dan bisa mengharumkan nama Bali sebagai LKS Teladan. Pencapaian ini menjadi penutup yang manis bagi keluarga besar YPK Bali di penghujung tahun 2019 ini," kata Direktur YPK Bali Purnawan Budisetia, di Denpasar, Senin.
Penghargaan tersebut telah diberikan Menteri Sosial Juliari P Batubara kepada Direktur YPK Bali Purnawan Budisetia di Banjarmasin, dalam perayaan Hari Kesetiakawanan Nasional tahun 2019 beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bali United akhirnya raih juara Liga I
"Tentunya apa yang kami peroleh tak lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari Dinas Sosial Provinsi Bali dan juga Dinas Sosial Kota Denpasar, Forum Komunikasi LKS Kota Denpasar serta para sponsor dan pendukung YPK Bali. Prestasi ini adalah prestasi kita bersama, bukan prestasi YPK semata. Ini adalah pencapaian kita dalam melayani sesama," ujar Purnawan.
Berdiri sejak tahun 2001, YPK Bali telah lama memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas fisik untuk bisa mengakses layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
"YPK Bali memberikan layanan rehabilitasi terpadu dan terintegrasi yang dijabarkan dalam unit-unit kerja, berupa motivasi, dukungan moral dan terapi pelatihan fisik yang dipadukan selaras dengan kebutuhan masing-masing individu agar perlahan-lahan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian dalam kehidupan mereka sehari-hari," ucapnya.
Melalui berbagai program kerjanya, lanjut Purnawan, YPK Bali telah berhasil membantu ribuan penyandang disabilitas fisik dan juga keluarga mereka untuk bisa memberikan pendampingan terbaik.
Baca juga: AQUA Mambal luncurkan "Ekowisata Jempanang D'Alas" untuk edukasi
Untuk proses seleksi LKS Teladan, yayasan yang beralamat di Gedung Annika Linden Centre, Jalan Bakung no 19 Tohpati, Kesiman Kertalangu, Denpasar ini telah mengikuti rangkaian proses seleksi dan penilaian sejak Juni 2019.
Tak hanya memaparkan program kerjanya di depan para dewan juri, namun YPK Bali juga berhasil membuktikan berbagai program kerja dan bukti nyata kerja mereka dalam setiap kunjungan lapangan dewan juri. Salah satunya dengan menghadirkan Ayu Diah yang merupakan salah satu lulusan terbaik program edukasi informal YPK Bali.
Ayu Diah berhasil menorehkan berbagai prestasi di tengah keterbatasan fisik yang dimilikinya. Prestasi tersebut meliputi Juara 3 Tingkat Nasional Kompetisi menulis surat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, penyiar radio di Radio Publik Kota Denpasar serta berhasil menulis sebuah buku mengenai pengalaman hidupnya.
Selain Ayu Diah, lima anak lainnya juga berhasil meraih juara dalam lomba renang dan Boccia di Kejuaraan Paralympic Bali dan tentunya masih banyak kisah sukses yang menginspiratif dari YPK Bali.
"Penghargaan ini memang merupakan prestasi dan pencapaian besar bagi yayasan kami. Namun, ini tentunya bukanlah menjadi akhir bagi kami di YPK Bali untuk berpuas diri. Kami berkomitmen untuk terus membenahi diri, berbagi dan belajar demi mencapai apa yang telah menjadi visi misi dan tujuan kami," kata Elsye Suryawan, Ketua Pengurus YPK Bali.
Elsye menambahkan, inovasi dalam pelayanan akan terus dilakukan YPK Bali. Salah satunya dengan terus mengembangkan program pencegahan disabilitas yang telah YPK mulai sejak tahun 2016.
Tak hanya berperan aktif dalam upaya preventif dan rehabilitatif, YPK juga telah meluncurkan program e-learning sebagai upaya promotif YPK di bidang disabilitas dalam era digital saat ini.
Layanan yang bisa diakses di elearn.ypkbali.org ini memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengakses informasi mengenai disabilitas dan melakukan konsultasi langsung dengan tim YPK Bali melalui aplikasi Whatsapp.
"Ini adalah sebuah langkah untuk memastikan tersedianya sumber informasi mengenai disabilitas yang terpercaya bagi masyarakat," ucap Elsye.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019