Dua anak muda milenial yakni Kadek Kadin Suartana yang berasal dari Bali dan Amel Barack dari Jawa Timur dinobatkan sebagai pemenang pertama pemilihan Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2019 (PPTSI 2019) menyisihkan puluhan pesaing dari berbagai provinsi.

Salah satu anggota Dewan Juri PPTSI 2019 Jacky Mussry di Jakarta, Minggu, mengatakan dua anak muda milenial tersebut akan mendapatkan tugas di antaranya untuk mempromosikan warisan budaya leluhur yakni tenun dan songket, khususnya di kalangan generasi muda.

“Keduanya sudah melalui seleksi ketat dan terbaik dari puluhan finalis. Kadek misalnya, ia pandai, santun, berpengetahuan luas. Ketika berbahasa Indonesia muncul kuat aksen Bali-nya, namun ketika berbahasa Inggris, terasa seperti bule,” kata Jacky.

Kedua pemenang berhak meraih satu buah mobil dan uang tunai sebesar Rp25 juta berikut piala dan sertifikat.

Kadek yang resmi dinobatkan sebagai Putra Tenun Songket Indonesia 2019 adalah pemuda kelahiran Australia, 10 Januari 2001 berdarah Bali dari ayahnya dan beribu Australia.

Baca juga: Dekranasda Bali gandeng desainer kampanyekan tenun pada milenial

Sementara Amel Barack dari balik panggung memang mengaku sejak awal sudah mempersiapkan diri dengan sangat lengkap. “Saya membuat video khusus, dengan berkunjung ke sentra tenun di Surabaya,” katanya.

Grand Final PPTSI 2019 berlangsung meriah di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu malam (21/12). Tampak hadir sejumlah tokoh masyarakat, antara lain Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat. (Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN), Kris Budharjo (Rumah Kreasi Indonesia Hebat, Hassan Abud, (Direktur Hubungan antar Lembaga Dalam Negeri Kemenparekraf), Hari Nur Cahya Murni (Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga).

Ajang PPTSI 2019 yang diselenggarakan oleh Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara (CBKN), Komunitas Tekstil Indonesia (KTTI) dengan kerabat kerja Rumah Kreasi Indonesia Hebat dan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Ajang ini diharapkan akan mencatat sejarah baru dalam dalam dunia beauty pageant Indonesia.

“Karena baru lewat ajang inilah, panitia sepakat memilih dan menilai peserta bukan hanya pada kepandaian secara umum, namun juga melihat pada minat dan perhatian kaum milenial pada pelestarian sekaligus pengembangan wastra nusantara, terutama songket dan tenun,” kata Anna Mariana, perancang dan penggagas PPTSI.

Baca juga: Iriana Jokowi kunjungi perajin tenun ikat di Denpasar

Ketua Dewan Juri Dra. Tika Bisono, MPsiT menyebut, pemenang dipilih selain karena kecerdasannya, harus pula punya ambisi, berkepribadian baik, interpersonal baik, dan punya karakter bangga memakai songket dan tenun.

“Pemenang harus mempunyai visi ke depan mau apa dengan tenun dan songket, harus punya ambisi, punya kemampuan ber-dealing dengan pemerintah, dan harus sangat bangga pada dirinya sendiri,” kata Tika

Tika Bisono selaku Ketua Dewan Juri didampingi Jacky Mussry (Deputy Chairman MarkPlus, Inc), Rahma Alia ST, Managing Director PT Acinti Prima dan Putri Indonesia Pariwisata Tahun 2005, Ati Ganda, Director Studio 26 Artlink, Sjahriati Rochmah (Wkl. Ketua Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara), Wilda Oktaviana Situngkir, Putri Indonesia Pariwisata 2018, dan 3rd Runner Up Miss Supranational 2018.

Para pemenang ajang PPTSI 2019 yakni untuk Pemenang Putra; Juara 1 Kadek Kadin (Bali), Juara 2 Arya Purnama (Riau), Juara 3 Andika Pratama (Sulawesi Tenggara), Juara Harapan 1 Yosie Kristanto (Jawa Timur), Juara Harapan 2 Jonathan Jo Handoko (DKI Jakarta), dan Juara Favorite (berdasarkan Like Instagram) Deola Adene dengan 308 likes.

Sementara untuk kategori pemenang putri yakni Juara 1 Amel Barack (Jawa Timur ), Juara 2 Ni Kadek (Bali), Juara 3 Julia Ratih Gita Dwiyana (Sumatra Utara), Harapan 1 Wirda Sheren Rehina (DI Yogyakarta ), Harapan 2 Reva Pradisti (Kalimantan Tengah), dan Juara Favorite (berdasarkan Like Instagram) Aqisah Zaqila dengan 399 likes.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019