Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Bank Rakyat Indonesia lebih aktif terlibat dalam memajukan UMKM untuk memproduksi dan memajukan industri berbasis kerakyatan yang ada di Pulau Dewata.

"Industri berbasis budaya Bali adalah industri kerakyatan berbasis kearifan lokal yang ada pada masyarakat di kabupaten/kota se-Bali dan tidak membutuhkan modal besar karena skala menengah ke bawah," kata Koster saat membuka acara Pesta Rakyat Simpedes BRI tahun 2019 di Kawasan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Minggu,

Orang nomor satu di Bali tersebut mencontohkan industri berbasis budaya itu seperti industri pangan dan industri sandang yang berorientasi ekspor.

Menurut Koster, Bali memiliki produk yang punya keunggulan yang luar biasa di bidang pangan, seperti arak bali, brem bali, salak bali, manggis bali, dan jeruk bali. "Cuma Bali yang punya branding bali," ujar Gubernur asal Desa Sembiran Kabupaten Buleleng itu.

Oleh karena itu, ia meminta BRI memberikan dukungan sehingga sesuai dengan citra BRI yang melekat dengan ekonomi masyarakat kecil yang ada di Bali sehingga struktur perekonomian lebih sehat.

Selama ini, lanjut dia, kontribusi pertumbuhan perekonomian di Bali lebih banyak ditopang oleh pariwisata dan usaha yang berkaitan dengan pariwisata dan sangat kecil dukungan dari sektor pertanian.

"Sebanyak 50 persen lebih kontribusi pertumbuhan ekonomi bersumber dari pariwisata. Hanya sekitar 15 persen yang berasal dari pertanian," ucapnya.

Itu sebabnya, Koster mengatakan sedang menggalakkan hilirisasi sektor pertanian untuk membangkitkan pertanian di Bali agar kontribusinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan struktur perekonomian akan lebih seimbang antara primer sekunder dan tersier.

Menurutnya ini akan membuat Bali lebih tahan terhadap goncangan-goncangan yang menimpa sektor pariwisata baik di tingkat nasional maupun lokal.

"Dalam konteks inilah saya sangat berharap BRI dapat berperan serta secara nyata membantu upaya kami membangun perekonomian Bali agar fundamentalnya lebih kuat, lebih tahan dan lebih signifikan di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Bali," katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap visi Gubernur Bali, pada acara ini juga diserahkan bantuan CSR BRI sebesar Rp2,5 miliar untuk pembangunan gedung Majelis Desa Adat.

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Jaringan dan Layanan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto kepada Gubernur Bali Wayan Koster dan Bendesa Agung Majelis Desa Adat Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet.

Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan serangkaian HUT BRI ke-124, selain menyelenggarakan Pesta Rakyat Simpedes Tahun 2019 yang dipusatkan di Denpasar untuk wilayah Bali Nusra, BRI juga melakukan konservasi kawasan sungai di Bali, pembangunan balai subak, dan memberikan bedah rumah, memberikan 150 paket sembako dan melakukan pelatihan UMKM.

"Sesuai dengan program Presiden agar semakin banyak UMKM kita yang go global," kata Ahmad Solichin.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019