Rodalink Indonesia-Denpasar kembali menggelar jelajah sepeda "Bike for Life" dengan mengangkat tema "Explore Tourism" sebagai ajang menutup akhir tahun 2019 di Pulau Dewata.

Supervisor Rodalink Denpasar Kadek Arya di sela pelepasan tur bersepeda di Denpasar, Minggu, mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan pertama kali, dan diselenggarakan sebanyak tiga kali dan bulan ini kegiatan "Bike for Life" terakhir di tahun 2019.

"Program ini adalah yang ketiga, dan sebagai serangkaian penutup kegiatan tahun 2019 di Bali," ujar Arya.

Ia mengatakan ratusan peserta dari jenis bersepeda santai hingga yang model bersepeda gunung profesional tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka bersepeda santai dipandu dari Rodalink Indonesia-Denpasar, mulai dari titik start Outlet Rodalink Denpasar.

Trek yang diambil peserta Bike for Life sekitar 30 kilometer dengan lama tempuh sekitar 3 hingga 4 jam bersepeda santai sambil menikmati pemandangan. Panorama pura berderet, pedesaan, sawah dan pantai pun mendominasi. Tambahan lagi menyusuri jalanan perkotaan dengan bangunan arsitektur khas Bali.

Kadek Arya lebih lanjut mengatakan, selain tubuh selalu bugar, bersepeda kerap menjadi ajang mensyukuri keindahan semesta dari sang pencipta lantaran jalur sepeda yang kerap mengandalkan alam. Pertemanan juga semakin luas karena pesepeda umumnya berasal dari kalangan penghobi, komunitas dan pemerhati olahraga sepeda dengan latar belakang profesi berbeda.

Spesialnya, bersepeda massal ini dihadiri oleh atlet nasional sepeda Indonesia Kusmawati Yazid. Ia bersama seluruh peserta bersepeda menyusuri Bali menuju dua titik akhir yaitu Pantai Mertasari dan Tukad Bindu Denpasar.

"Keduanya merupakan tempat wisata favorit di Bali. Di Pantai Mertasari seluruh peserta bersama sekelompok anggota Pramuka Peduli Lingkungan membersihkan bibir pantai dari sampah plastik. Gerakan peduli lingkungan hidup ini menjadi rangkaian acara Bike for Life untuk menjaga kelestarian alam, termasuk kampanye 'No Plastic Day' di beberapa kawasan wisata pantai di Bali," ujar Kadek Arya.

Perjalanan berlanjut ke Tukad Bindu, Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur. Di sini, peserta disuguhi pemandangan indah dari aliran sungai dan tanaman rindang menyejukkan mata.

"Rangkaian acara ini menegaskan bahwa bersepeda tidak hanya sekadar gowes tetapi juga menumbuhkan rasa sosial dan perduli lingkungan. Ini tantangan kami bagaimana membuat kegiatan bersepeda jadi lebih bermanfaat dan positif," ucapnya.

Baca juga: Rodalink adakan aksi pungut sampah plastik di Pantai Seminyak

Sementara itu, Manager Marketing Rodalink Indonesia Lucky Tantra menyebut, sepanjang tahun 2019 pasar sepeda di Tanah Air semakin menunjukkan tren positif seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup sehat kaum urban perkotaan.

"Tentu tren tersebut berdampak pada pertumbuhan demand sepeda dan perlengkapannya. Dulu olahraga sepeda cenderung untuk transportasi, kini fungsinya juga untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup kaum masa kini," ujarnya.

Hingga saat ini pihaknya telah memiliki 52 outlet, mencakup 42 outlet di Indonesia, tiga outlet di Singapura dan tujuh outlet di Malaysia. Produk sepeda paling laris masih didominasi jenis Mountain Bike (sepeda gunung), Road Bike (sepeda balap) dan Folding (sepeda lipat).

"Tahun ini pasar semakin kuat seiring dengan tren bersepeda yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. Tahun 2020 kami berencana menambah store baru dan fokus meningkatkan pelayanan dari segi pengalaman konsumen," kata Lucky.

Baca juga: Rodalink bersama masyarakat bersih-bersih Pantai Sanur



 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019