Pembangunan Balai Budaya Alaya Dharma Negara, Kota Denpasar, Bali di kawasan Taman Sewaka Dharma pengerjaan proyek fisik telah memasuki realisasi 99.86 persen, sehingga direncanakan akan diresmikan pada 26 Desember 2019.

"Kami optimistis pada 17 Desember mendatang sudah selesai oleh pemborong sesuai dengan waktu pengerjaan 210 hari ,yakni sejak 22 Mei 2019 hingga 17 Desember 2019," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta di sela rapat persiapan peresmian gedung tersebut, Kamis.

Ia mengatakan pertemuan kali ini untuk persiapan pelaksanaan peresmian dan upacara ritual (pemelaspasan) Balai Budaya Denpasar direncanakan pada 26 Desember mendatang. Pematangan persiapan dilakukan bersama OPD terkait seperti Dinas Pariwisata, Inspektorat Denpasar, Dinas Perumahan dan Permukinan, Dinas Kebudayaan dan Dinas Komunikasi dan Informatika.

Masing-masing OPD yang akan melakukan kegiatan pada peresmian diakomodir serta meninjau langsung prasarana gedung dengan deviasi pengerjaan sampai saat ini lebih cepat serta menyisakan progres yakni 0.1321 persen.

"Beberapa sarana perlengkapan gedung ini juga kita akan lakukan progres ke depan, seperti lampu panggung, hingga pengeras suara (sound system) dalam mendukung kegiatan kreatif di Balai Budaya yang dilengkapi dengan koridor video editing, ruang pameran dan diskusi, dua classroom, perpustakaan, coworking space hingga open stage," ujar Jimy Sidharta.

Baca juga: 2019, Disbud Denpasar inventarisasi 249 cagar budaya

Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana bersama Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu Yuliarta mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan acara peresmian Balai Budaya Alaya Dharma Negara.

Ia mengatakan kehadiran komunitas kreatif hingga pihak sekolah serta perguruan tinggi telah dipersiapkan untuk memperkenalkan Balai Budaya sebagai pusat kegiatan insan kreatif Denpasar. Tentu kelengkapan gedung yang telah dipersiapkan matang mendukung Denpasar Kreatif telah dilakukan seperti "coworking space" hingga sarana pameran, diskusi serta ruangan kelas (classroom).

Baca juga: "Art Bali 2019" hadirkan tur pameran-temu seniman

Dia mengharapkan dengan rampungnya pembangunan Gedung Balai Budaya Alaya Dharma Negara ini mampu mengakomodir kreativitas insan kreatif Denpasar.

Menurut Hendaryana, pembangunan tersebut tidak terlepas dari ekonomi kreatif menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional, maka perlu dikembangkan lagi model ekosistem ekraf di tengah revolusi industri 4.0 saat ini. Sehingga dari pelaksanaannya mampu menghadirkan kerja sama dan kolaborasi bersama sehingga tercipta ide dan gagasan yang baru dari potensi lokal yang ada di sekitar kita dengan tetap berpedoman pada budaya dan kearifan lokal masyarakat Bali.

"Sehingga dalam pengembangan ekosistem tidak melupakan konservasinya juga agar tidak hilang begitu saja dengan rantai proses kreasi, produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi. Kehadiran Balai Budaya yang merupakan gagasan Wali Kota Rai Mantra, Wakilnya Jaya Negara dan dukungan dari DPRD Denpasar dapat menjadi ruang berkreasi dan berinovasi guna menciptakan iklim dan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Denpasar yang berkelanjutan," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019