Tim bola voli putra Indonesia bakal menghadapi tuan rumah Filipina pada pertandingan final SEA Games 2019 di Philsports Arena, Metro Manila, Selasa (10/12) setelah kedua tim tampil gemilang di babak sebelumnya.
Bastian Tantomo dan kawan-kawan lolos ke final setelah menang meyakinkan atas Myanmar di Philsports Arena, Metro Manila, Minggu dengan skor 3-0 (25-19, 25-23, 25-15).
Pada laga krusial ini, tim bola voli putra turun dengan kekuatan penuh termasuk Rivan Nurmulki yang tampil dominan sepanjang pertandingan. Aksi pemain Samator ini membuat pertahanan Myanmar jebol melalui spike-spike keras maupun back attack.
Baca juga: Indonesia tempatkan tiga wakil di final bulu tangkis
Baca juga: Rifki rebut perak karate SEA Games 2019
Dominasi permainan Indonesia terus terjadi meski Myanmar juga melakukan serangan yang salah satumya lewat spike-spike keras dari Wai Ya Htike. Pelan tapi pasti tim Merah Putih mampu mengakhiri set pertama dengan kemenangan 25-19.
Memasuki set kedua pertandingan bertambah sengit. Kejar mengejar dalam perolehan poin terus terjadi. Beruntung tim Indonesia tampil tenang sehingga mampu keluar dari tekanan dan mengakhiri pertandingan dengan 25-23.
Di set ketiga, tim Indonesia tampil lepas. Kombinasi serangan yang dilakukan oleh Rivan, Doni Haryono dan pengatur serangan Nizar Zulfikar berjalan dengan baik pundi-pundi poin terus diraih dan kemenanganpun diraih oleh tim Merah Putih dengan skor akhir 25-15.
Sementara itu, tuan rumah Filipina melaju ke final setelah membuat kejutan dengan menjungkalkan sang juara bertahan Thailand. Ricky Marcos dan kawan-kawan meraih kemenangan dengan skor 3-2 (17-25, 25-20, 23-25, 27-25, 17-15).
Hasil ini jelas di luar dugaan mengingat Thailand cukup superior dalam beberapa SEA Games terakhir. Bahkan, Indonesia selalu dibuat menjadi yang kedua. Tim Merah Putih ini terakhir meraih emas pada SEA Games 2009.
"Indonesia tidak pernah kehilangan satu set pun dan itu jadi modal baik untuk tampil di babak final. Lawan tuan rumah, kemungkinan akan main lebih dari tiga set itu bisa saja ada, tapi kita harus yakin dengan kemampuan yang ada," kata manajer tim bola voli Indonesia Santiaji.
Dengan bertemu Filipina di final, peluang Indonesia untuk meraih emas cukup terbuka karena selama ini selalu terganjal Thailand. Namun, anak asuh Li Qiujiang ini tidak boleh gegabah karena tuan rumah telah menunjukkan tim calon juara. Bahkan dukungan penuh dari suporter bakal didapat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Bastian Tantomo dan kawan-kawan lolos ke final setelah menang meyakinkan atas Myanmar di Philsports Arena, Metro Manila, Minggu dengan skor 3-0 (25-19, 25-23, 25-15).
Pada laga krusial ini, tim bola voli putra turun dengan kekuatan penuh termasuk Rivan Nurmulki yang tampil dominan sepanjang pertandingan. Aksi pemain Samator ini membuat pertahanan Myanmar jebol melalui spike-spike keras maupun back attack.
Baca juga: Indonesia tempatkan tiga wakil di final bulu tangkis
Baca juga: Rifki rebut perak karate SEA Games 2019
Dominasi permainan Indonesia terus terjadi meski Myanmar juga melakukan serangan yang salah satumya lewat spike-spike keras dari Wai Ya Htike. Pelan tapi pasti tim Merah Putih mampu mengakhiri set pertama dengan kemenangan 25-19.
Memasuki set kedua pertandingan bertambah sengit. Kejar mengejar dalam perolehan poin terus terjadi. Beruntung tim Indonesia tampil tenang sehingga mampu keluar dari tekanan dan mengakhiri pertandingan dengan 25-23.
Di set ketiga, tim Indonesia tampil lepas. Kombinasi serangan yang dilakukan oleh Rivan, Doni Haryono dan pengatur serangan Nizar Zulfikar berjalan dengan baik pundi-pundi poin terus diraih dan kemenanganpun diraih oleh tim Merah Putih dengan skor akhir 25-15.
Sementara itu, tuan rumah Filipina melaju ke final setelah membuat kejutan dengan menjungkalkan sang juara bertahan Thailand. Ricky Marcos dan kawan-kawan meraih kemenangan dengan skor 3-2 (17-25, 25-20, 23-25, 27-25, 17-15).
Hasil ini jelas di luar dugaan mengingat Thailand cukup superior dalam beberapa SEA Games terakhir. Bahkan, Indonesia selalu dibuat menjadi yang kedua. Tim Merah Putih ini terakhir meraih emas pada SEA Games 2009.
"Indonesia tidak pernah kehilangan satu set pun dan itu jadi modal baik untuk tampil di babak final. Lawan tuan rumah, kemungkinan akan main lebih dari tiga set itu bisa saja ada, tapi kita harus yakin dengan kemampuan yang ada," kata manajer tim bola voli Indonesia Santiaji.
Dengan bertemu Filipina di final, peluang Indonesia untuk meraih emas cukup terbuka karena selama ini selalu terganjal Thailand. Namun, anak asuh Li Qiujiang ini tidak boleh gegabah karena tuan rumah telah menunjukkan tim calon juara. Bahkan dukungan penuh dari suporter bakal didapat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019