Denpasar (Antara Bali) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengharapkan dibangunnya Jalan Tol Di-atas Perairan (JTDP) Benoa, Kota Denpasar - Nusa Dua, Kabupaten Badung, dapat mengatasi kemacetan arus lalu lintas kendaraan di kawasan sekitarnya.

"Pembangunan jalan tol pertama di Bali dengan panjang 12 kilometer ini luar biasa, bahkan dari perencanaan akan diselesaikan sangat cepat yakni dalam waktu 14 bulan," kata Dahlan Iskan di lokasi pencanangan JTDP di kawasan Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Rabu.

Pembangunan JTDP dan "underpass" (jalan bawah tanah) di Simpang Siur, Patung Dewa Ruci, Kuta itu, katanya,  begitu cepat terlaksana berkat dukungan dari Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung serta semua komponen masyarakat.

"Hal ini menandakan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, sehingga proyek besar ini bisa dimulai dan dikerjakan dengan cepat. Hal ini bisa dicontoh di daerah lain," ujarnya.

Ia mengatakan, JTDP yang dibangun di atas perairan laut Teluk Benoa itu merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat yang masuk dalam enam program koridor ekonomi.

JTDP selain menghubungkan Benoa dengan Nusa Dua, juga diberi akses menuju Bandara Internasional Ngurah Rai. Jalan tersebut akan dipergunakan untuk kendaraan roda empat atau lebih dan roda dua.

Sementara itu Dirut PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim mengatakan, proyek JTDP lahir dari inisiatif empat BUMN, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pelindo III, PT Angkasa Pura I dan PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) Nusa Dua.

Selanin itu juga didukung tiga BUMN lainnya, yaitu PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero).

"JTDP ini dibangun dengan pondasi tiang pancang majemuk di atas tanah rawa dan perairan dangkal disisi teluk," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011