Sejumlah karyawan dan pekerja bidang pariwisata Sea Safari Cruise (Pirate Dinner Cruise) di Pelabuhan Benoa, Bali, mengikuti penyuluhan pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Kerti Peraja, Denpasar.

"Kami menyelenggarakan peringatan Hari AIDS Sedunia 2019 ini dalam upaya pencegahan HIV dan AIDS khususnya bagi karyawan kami, juga untuk membantu penderita HIV/AIDS melalui kegiatan amal yang kami lakukan di kapal," ujar Managing Director Sea Safari Cruise, Vincentius Rainer, di Denpasar, Senin.

Ia mengharapkan edukasi kepada karyawannya itu dapat membuat mereka lebih mengetahui dan lebih memahami bahaya virus HIV/AIDS.

"Kami ingin para karyawan Sea Safari Cruise mengetahui bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS agar tidak tertular dan bisa menghindari potensi terjangkit penyakit tersebut," ujar dia.

Dia mengatakan tema peringatan Hari AIDS Sedunia tahun yaitu "Komunitas Membuat Perbedaan" cocok bagi masyarakat sekarang untuk bergabung dan bersama-sama dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS.

Terkait dengan stigma buruk dialami para pengidap HIV/AIDS, Vincentius Rainer mengimbau masyarakat, khususnya para karyawan Sea Safari Cruise, meningkatkan informasi tentang HIV/AIDS.

Setelah kegiatan itu, katanya, mereka dapat saling membantu, tidak mengucilkan, dan tidak mendiskriminasi para penderita HIV/AIDS.

"Ini kegiatan yang pertama kali kami lakukan, harapannya setiap tahun akan dapat rutin diselenggarakan," katanya.

Baca juga: Sebulan, kasus HIV/AIDS di Bali bertambah 100-120 kasus

Koordinator Yayasan Kerti Peraja, Dewa Suyetna, mengharapkan kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia melalui penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan Sea Safari Cruise tersebut, dapat diikuti perusahaan-perusahaan lain.

"Kegiatan ini sangat penting dalam membantu upaya menekan penyebaran virus HIV/AIDS pada masyarakat," katanya.

Menurut dia, apabila semua masyarakat, perusahaan, dan berbagai lembaga mendapatkan informasi dan edukasi yang benar terkait dengan HIV/AIDS, hal itu dapat menekan penyebaran penyakit itu.

Ia menambahkan penularan HIV di Bali tergolong tinggi. Di Kota Denpasar setiap bulan ditemukan hampir 100 orang baru yang terjangkit virus HIV.

"Faktor utamanya yang jelas adalah perilaku. Itu semua harus dicegah salah satunya dengan kegiatan semacam ini. Kami sangat mengapresiasi Sea Safari Cruise karena masih banyak yang menutup diri tidak mau menyelenggarakan penyuluhan HIV/AIDS bagi karyawannya karena merasa masih tidak penting," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019