Di sela-sela pelatihan penulisan artikel atau karangan khas (karkhas) bekerja sama dengan LKBN ANTARA Biro Bali, di Denpasar, Senin (2/12/2019), Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhattab menargetkan tahun 2020 menjadi tahun menulis.
"Selain tetap menjalankan tugas mengawal laporan masyarakat agar bisa mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya dari badan-badan publik di Pulau Dewata. Kami bisa mengelola bahan-bahan yang kami miliki untuk dituangkan dalam tulisan yang bisa dikonsumsi publik," katanya.
Selama ini, pihaknya banyak menerima laporan publik yang sebenarnya menarik untuk ditulis. "Oleh karena itu, kami butuh pengetahuan praktis untuk menulisnya, maka kami bekerja sama dengan ANTARA," ucap Umar yang jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Jika ditulis dan dipublikasikan, lanjut Umar, tentu akan memberikan informasi dan pemahaman yang penting bagi masyarakat dalam melihat masalah-masalah yang ada. "Memang perlu kecerdasan untuk mengelola bahan-bahan yang kami miliki," kata Umar.
Baca juga: Ombudsman-Kejati Bali bahas lima laporan masyarakat
Menurut Umar, lewat pelatihan artikel itu juga akan sekaligus merangsang minat menulis bagi kalangan insan Ombudsman Bali. "Jika berminat tentu mereka akan menulis banyak hal untuk mencerahkan publik. Khususnya lagi menyangkut pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat dari pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Masuki M Astro, Redaktur Karangan Khas/Features dari LKBN Antara sebagai pemateri pelatihan memaparkan sejumlah konsep, kiat-kiat dan tips dalam menulis karangan khas atau "features".
"Karangan khas itu akan lebih menarik jika bisa mengangkat sisi-sisi humanistik. Karangan khas yang membidik sisi lain itu ibarat 'mahkota' bagi wartawan atau penulis," ujar Masuki yang sehari sebelumnya (1/12/2019) sempat berdiskusi dengan awak biro ANTARA Bali tentang SEO dan karkhas.
Hal ini tentu berbeda dengan penyajian berita lempang atau "hard news" yang dominan hanya memaparkan fakta-fakta maupun maupun menyajikan kutipan pernyataan dari narasumber.
Baca juga: Ombudsman Bali targetkan 90 persen pengaduan 2019 terselesaikan
Masuki yang lewat karya-karyanya pernah meraih "Anugerah Adinegoro" itu berpandangan jika lembaga-lembaga pemerintah memiliki keterampilan jurnalistik, tentunya persebaran informasi yang disampaikan juga akan lebih meluas.
"Cukup menarik juga misalnya ada instansi tertentu yang sudah ditangani Ombudsman, namun tetap membandel, dan itu dijadikan bahan tulisan. Untuk karangan khas yang bukan berita lempang memang membutuhkan latihan yang sering seperti orang belajar mengayuh sepeda, karena mengasah kepekaan memang butuh waktu dan latihan," katanya, didampingi Kepala LKBN ANTARA Biro Bali Edy M Ya'kub.
Dalam pelatihan yang juga diikuti pewarta LKBN ANTARA Biro Bali tersebut, Masuki pun berbagi pengalaman ketika sempat bertugas di Bali selama dua tahun. Dari pergelutannya dengan masyarakat di Pulau Dewata, dia menyaksikan betapa toleransi kehidupan beragama di Bali terjalin sangat baik. Hal itu pula yang menginspirasinya untuk membuat sejumlah tulisan yang berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di bidang jurnalistik.
"Tulisan yang menarik itu perlu melihat konteks baru atau kebaruan, proximity atau kedekatam secara geografis dan emosional, serta nilai. Nilai yang menarik itulah yang memerlukan banyak berlatih dalam mengasah kepekaan," ucap Masuki yang kini juga sebagai redaktur di LKBN Antara Biro Jawa Timur itu.
Insan Ombudsman Bali nampak begitu antusias mengikuti pelatihan dengan melontarkan sejumlah pertanyaan kepada pemateri dan ada juga yang meminta kiat-kiat bagaimana menulis rilis media yang baik, di samping untuk mengisi rubrik internal Ombudsman.
"Kami siap memberi ruang bagi teman-teman Ombudsman untuk menulis, baik hard news maupun features, bahkan kalau tulisan yang ada cukup bagus dan banyak akan bisa ditingkatkan menjadi buku kumpulan tulisan," kata Edy M Ya'kub merespons antusias peserta pelatihan itu.
Baca juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Tahun ini (2019), selain pelatihan penulisan artikel atau karangan khas dalam rangkaian HUT Ke-82 LKBN ANTARA itu, kantor berita negara itu juga melibatkan Kepala Ombudsman Perwakilan Bali Umar Alkhattab sebagai anggota Dewan Juri dalam Lomba Esai "Piala Gubernur Bali 2019".
Rapat Dewan Juri Lomba Esai yang juga dalam rangkaian HUT Ke-82 LKBN Antara itu diikuti Masuki M Astro (Redaktur Karangan Khas/Karkhas/Features LKBN ANTARA), Umar Alkhattab (Kepala Ombudsman Perwakilan Bali), dan Desak Andi Suarmini (staf Bagian Publikasi, Humas Pemprov Bali).
Sebelum rapat Dewan Juri Lomba Esai (1/12) itu, Masuki sempat berdiskusi dengan awak biro ANTARA Bali tentang SEO dan karkhas. "Pembaca portal itu umumnya terburu-buru, karena itu kita harus memanfaatkan waktu yang singkat dari pembaca portal itu," katanya.
Baca juga: HUT ANTARA, Inilah 10 nominator Lomba Esai "Piala Gubernur Bali"
Caranya, antara lain dengan cara SEO (search engine optimation) yang mampu membuat pembaca menjadi penasaran sehingga melakukan 'bondrate' (tingkat kunjungan yang lama/tinggi).
"Untuk SEO dengan bondrate yang tinggi diperlukan keyword (kata kunci), frasa kunci (perokok anak, link, trends google (anchor), dan bagaimana informasi yang ada juga bisa tuntas pada Lead (awal) yang menarik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Selain tetap menjalankan tugas mengawal laporan masyarakat agar bisa mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya dari badan-badan publik di Pulau Dewata. Kami bisa mengelola bahan-bahan yang kami miliki untuk dituangkan dalam tulisan yang bisa dikonsumsi publik," katanya.
Selama ini, pihaknya banyak menerima laporan publik yang sebenarnya menarik untuk ditulis. "Oleh karena itu, kami butuh pengetahuan praktis untuk menulisnya, maka kami bekerja sama dengan ANTARA," ucap Umar yang jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Jika ditulis dan dipublikasikan, lanjut Umar, tentu akan memberikan informasi dan pemahaman yang penting bagi masyarakat dalam melihat masalah-masalah yang ada. "Memang perlu kecerdasan untuk mengelola bahan-bahan yang kami miliki," kata Umar.
Baca juga: Ombudsman-Kejati Bali bahas lima laporan masyarakat
Menurut Umar, lewat pelatihan artikel itu juga akan sekaligus merangsang minat menulis bagi kalangan insan Ombudsman Bali. "Jika berminat tentu mereka akan menulis banyak hal untuk mencerahkan publik. Khususnya lagi menyangkut pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat dari pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Masuki M Astro, Redaktur Karangan Khas/Features dari LKBN Antara sebagai pemateri pelatihan memaparkan sejumlah konsep, kiat-kiat dan tips dalam menulis karangan khas atau "features".
"Karangan khas itu akan lebih menarik jika bisa mengangkat sisi-sisi humanistik. Karangan khas yang membidik sisi lain itu ibarat 'mahkota' bagi wartawan atau penulis," ujar Masuki yang sehari sebelumnya (1/12/2019) sempat berdiskusi dengan awak biro ANTARA Bali tentang SEO dan karkhas.
Hal ini tentu berbeda dengan penyajian berita lempang atau "hard news" yang dominan hanya memaparkan fakta-fakta maupun maupun menyajikan kutipan pernyataan dari narasumber.
Baca juga: Ombudsman Bali targetkan 90 persen pengaduan 2019 terselesaikan
Masuki yang lewat karya-karyanya pernah meraih "Anugerah Adinegoro" itu berpandangan jika lembaga-lembaga pemerintah memiliki keterampilan jurnalistik, tentunya persebaran informasi yang disampaikan juga akan lebih meluas.
"Cukup menarik juga misalnya ada instansi tertentu yang sudah ditangani Ombudsman, namun tetap membandel, dan itu dijadikan bahan tulisan. Untuk karangan khas yang bukan berita lempang memang membutuhkan latihan yang sering seperti orang belajar mengayuh sepeda, karena mengasah kepekaan memang butuh waktu dan latihan," katanya, didampingi Kepala LKBN ANTARA Biro Bali Edy M Ya'kub.
Dalam pelatihan yang juga diikuti pewarta LKBN ANTARA Biro Bali tersebut, Masuki pun berbagi pengalaman ketika sempat bertugas di Bali selama dua tahun. Dari pergelutannya dengan masyarakat di Pulau Dewata, dia menyaksikan betapa toleransi kehidupan beragama di Bali terjalin sangat baik. Hal itu pula yang menginspirasinya untuk membuat sejumlah tulisan yang berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di bidang jurnalistik.
"Tulisan yang menarik itu perlu melihat konteks baru atau kebaruan, proximity atau kedekatam secara geografis dan emosional, serta nilai. Nilai yang menarik itulah yang memerlukan banyak berlatih dalam mengasah kepekaan," ucap Masuki yang kini juga sebagai redaktur di LKBN Antara Biro Jawa Timur itu.
Insan Ombudsman Bali nampak begitu antusias mengikuti pelatihan dengan melontarkan sejumlah pertanyaan kepada pemateri dan ada juga yang meminta kiat-kiat bagaimana menulis rilis media yang baik, di samping untuk mengisi rubrik internal Ombudsman.
"Kami siap memberi ruang bagi teman-teman Ombudsman untuk menulis, baik hard news maupun features, bahkan kalau tulisan yang ada cukup bagus dan banyak akan bisa ditingkatkan menjadi buku kumpulan tulisan," kata Edy M Ya'kub merespons antusias peserta pelatihan itu.
Baca juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Tahun ini (2019), selain pelatihan penulisan artikel atau karangan khas dalam rangkaian HUT Ke-82 LKBN ANTARA itu, kantor berita negara itu juga melibatkan Kepala Ombudsman Perwakilan Bali Umar Alkhattab sebagai anggota Dewan Juri dalam Lomba Esai "Piala Gubernur Bali 2019".
Rapat Dewan Juri Lomba Esai yang juga dalam rangkaian HUT Ke-82 LKBN Antara itu diikuti Masuki M Astro (Redaktur Karangan Khas/Karkhas/Features LKBN ANTARA), Umar Alkhattab (Kepala Ombudsman Perwakilan Bali), dan Desak Andi Suarmini (staf Bagian Publikasi, Humas Pemprov Bali).
Sebelum rapat Dewan Juri Lomba Esai (1/12) itu, Masuki sempat berdiskusi dengan awak biro ANTARA Bali tentang SEO dan karkhas. "Pembaca portal itu umumnya terburu-buru, karena itu kita harus memanfaatkan waktu yang singkat dari pembaca portal itu," katanya.
Baca juga: HUT ANTARA, Inilah 10 nominator Lomba Esai "Piala Gubernur Bali"
Caranya, antara lain dengan cara SEO (search engine optimation) yang mampu membuat pembaca menjadi penasaran sehingga melakukan 'bondrate' (tingkat kunjungan yang lama/tinggi).
"Untuk SEO dengan bondrate yang tinggi diperlukan keyword (kata kunci), frasa kunci (perokok anak, link, trends google (anchor), dan bagaimana informasi yang ada juga bisa tuntas pada Lead (awal) yang menarik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019