Kementerian Kelautan dan Perikanan membudidayakan ikan lele sistem bioflok dan penanaman sayuran sistem Yumina di kawasan Tukad (Sungai) Bindu, Kota Denpasar, Bali.

Perekayasa dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Khairul Anwar di Denpasar, Kamis menjelaskan bahwa area budi daya ikan lele di Kota Denpasar, ini merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan, berupa bantuan lengkap terdiri dari bangunan, kolam berjumlah delapan unit, benih ikan berjumlah total 28.000 benih dan kelengkapan lainnya, seperti mesin pompa dan lampu penerangan.

"Yang tidak kalah pentingnya sistem pembibitan ikan lele ini menggunakan sistem bioflok, dimana sistem pembibitan ini mengolah kandungan probiotik berupa gumpalan bakteri baik yang berasal dari organisme hidup. Sistem ini juga terintegrasi dengan sistem penanamanan tanaman Yumina (Sayur Mina) berjumlah seratus pot yang untuk saat ini kami tanami jenis cabai keriting," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kelompok usaha tani untuk ke depannya pendistribusian hasil panen dan berinovasi menanam jenis sayuran lainnya. Program ini diharapkan dapat dijadikan wahana edukasi dan juga sebagai wadah meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Khairul Anwar mengatakan program ini merupakan yang pertama di Kota Denpasar. Selain di Tukad Bindu, Kelurahan Kesiman, juga di Kelompok Penatih Lestari di wilayah Penatih.

"Dengan program ini kami harapkan ada peningkatan produksi produk perikanan, terutama ikan lele di Kota Denpasar dan tentu saja ditingkatkan dan dikelola dengan baik oleh kelompok masyarakat. Semoga saja ke depan semakin banyak kelompok usaha masyarakat yang melaksanakan program serupa," ujar Khairul Anwar.

Baca juga: Menteri KKP: China siap tampung hasil budidaya

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Anak Agung Bayu Brahmasta mengatakan pembibitan ikan lele di areal Tukad Bindu ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Area tersebut telah dibangun sejak Oktober 2019.

Ia mengatakan benih ikan lele dilepas secara simbolis di delapan kolam budi daya berdiameter tiga meter. Jenis lele yang dipilih adalah jenis Sangkuriang karena pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap penyakit ikan.

"Kolam pembibitan ikan juga dilengkapi dengan pembibitan sayuran dengan sistem Yumina (Sayuran dan Mina/Ikan) dimana ditanam jenis tanaman cabai keriting yang nutrisi dan penyiramannya memanfaatkan limbah kolam lele tadi," ujar Bayu Brahmasta.

Baca juga: Edhy Prabowo janji serahkan kapal pencuri ikan ke nelayan

Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Tani Yayasan Tukad Bindu Ida Bagus Putra Suryanta mengapresiasi bantuan area budi daya ikan lele Kementerian Kelautan Perikanan RI di Tukad Bindu.

"Program ini sangat membantu pemberdayaan masyarakat sekitar dan juga diharapkan dapat menjadi wahana edukasi bagi pengunjung Tukad Bindu melengkapi fasilitas lain yang sudah tersedia disini," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019