Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menilai UMKM ke depan harus terintegrasi dengan Global Value Chain (GVC) agar dapat terhubung dengan pasar global.

"Pembangunan UMKM ke depan ini mau tidak mau harus punya daya saing yang bisa komplit dengan produk-produk impor karena itu maka pembangunan UMKM ke depan harus terintegrasi dengan Global Value Chain (GVC) supaya bahan bakunya standarisasi terhubung juga dengan pasar global," katanya saat menghadiri acara 'Muhammadiyah International Business Forum', di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan selain peningkatan produk daya saing, produk tersebut juga harus ada "Intermediary commercial" untuk menghubungkan UMKM masuk ke pasar global.

Baca juga: Menkop UKM : Bali bisa jadi "showroom" produk UMKM Indonesia

Pihaknya juga menargetkan agar UMKM secara skala bisnis naik kelas dan tidak bertahan pada posisi yang sama agar pelaku usaha semakin bertambah.

"Selain itu, ke depannya struktur ekonomi kita juga lebih melahirkan usahawan - usahawan baru mulai yang kecil sampai yang besar," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa UMKM memiliki masalah dengan akses ke pasar global, program pembiayaan UMKM, program pengembangan usaha dan SDM-nya.

"Nah ini yang kita mau beresin, jadi bagaimana tadi punya akses dengan pasar bukan hanya pasar dalam negeri tapi juga pasar dunia karena itu digitalisasi produk UMKM itu mau nggak mau harus dilakukan supaya marketplace lebih luas," ucap Teten.

Baca juga: Kemenpar latih puluhan pebisnis UMKM di Labuan Bajo

Ia menjelaskan untuk pembiayaan telah dikembangkan berbagai skema untuk memudahkan mulai mikro sampai yang menengah bisa masiv pembiayaannya.

Salah satunya bekerja sama dengan Muhammadiyah karena arah ke depannya adalah pengembangan berbasis komunitas, berbasis klaster dan berbasis kelompok berdasarkan meroda atau daerah atau sentra produksi.

Pihaknya menuturkan pengembangan sumber daya manusia dan usaha akan diwadahi dengan klinik yang akan memberikan asistensi konsultasi dari "end-to-end", dari memulai usaha sampai bisa berjualan online di pasar dunia dan lain sebagainya.

"Sekarang Kementerian kami merubah mindset jadi regulator menjadi fasilitator, akselerator ya moderasi juga dengan berbagai pihak karena banyak sekali yang harus dikoordinasikan, selain marketing juga untuk bagaimana menjual produk karena itu kami akan bangun trading house untuk produk UMKM," jelasnya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019