Beberapa pengusaha China menandatangani kesepakatan kontrak impor senilai 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp35,1 triliun dengan mitra mereka dari Indonesia.

"Kontrak itu didapat dari Indonesia-China Business Forum dan China Coal Import Summit," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Selasa.

Menurut dia, penandatanganan yang dilakukan di sela-sela Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-2 di Shanghai itu lebih banyak untuk kontrak impor komoditas batu bara.

Di luar itu, lanjut Dubes, ada juga beberapa kontrak-kontrak produk lain, seperti elektronik, pertanian, makanan, minuman, bijih plastik, dan pertambangan di Paviliun Indonesia di ajang CIIE yang dibuka mulai 5 November lalu.

Baca juga: Jokowi dorong kolaborasi Indo-Pasifik dalam KTT ASEAN-RRT

"Produk sarang burung walet, bijih plastik daur ulang, 'oleochemical', batu bara, dan produk makanan lainnya menjadi bukti nyata bahwa produk Indonesia sangat disukai dan laku di pasar Tiongkok," kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.

Sebelumnya dari ajang Pameran Perdagangan Indonesia (TEI) ke-34 pada 16-20 Oktober 2019, Indonesia berhasil membawa 312 pengusaha asal China.

Ajang tersebut menghasilkan 16 kesepakatan dagang dan investasi antara perusahaan Indonesia dan China dengan nilai investasi sebesar 2,68 miliar dolar AS atau sekitar Rp37,7 triliun.

Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) di Shanghai berhasil meraih penghargaan dari ajang TEI 2019 atas keberhasilannya membukukan transaksi senilai 221 juta dolar AS atau sekitar Rp3,1 triliun.

"Upaya tak kenal lelah, kerja keras, doa, kerja sama, dan sinergitas dari seluruh 'stakeholder' menjadi faktor utama di setiap langkah kami di China," ujar Dubes Djauhari.

Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan kepercayaan strategis kunci stabilitas kawasan


Konjen RRT di Denpasar
Sementara itu, Konsul Konsulat (Konjen) Jenderal Republik Rakyat China (RRC) di Denpasar, Bali, Gou Haodong mengatakan forum investasi digelar untuk membangun saling memahami antara perusahaan-perusahaan China dan pengusaha lokal dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali.

"Tujuan dari forum investasi ini adalah untuk membangun platform bagi perusahaan-perusahaan China dan pengusaha yang ada di Provinsi NTT, Bali, dan NTB," kata Gou Haodong, di Kupang, Sabtu (16/11).

Forum investasi ke-4 yang melibatkan 20 investor asal China itu dihadiri puluhan pengusaha lokal dari NTT, Bali dan NTB yang merupakan wilayah kerja Konjen RRC yang berkedudukan di Denpasar, Bali.

Menurut dia, melalui silahturahmi dan diskusi di dalam forum ini, kedua pihak dapat meningkatkan saling pengertian tentang kebutuhan berinvestasi, kebiasaan berbisnis dan invertasi masing-masing, serta menciptakan kondisi untuk memperluas investasi dan kerja sama perdagangan ke depan.

Dia menambahkan Konjen RRC di Denpasar, Bali, telah berdedikasi secara aktif dalam mendorong kerja sama dan pertukaran informasi antara China dan tiga provinsi di Indonesia itu, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat. Konsulat juga telah mengadakan forum investasi di tiga wilayah ini tiga kali sebelumnya.

Baca juga: Konjen RRC Denpasar: Indonesia sangat penting bagi China

Dia mengatakan forum investasi tiga provinsi tahun 2019 ini dilaksanakan bertepatan dengan Expo Sunda Kecil tahun 2019 di Kupang, di mana banyak pejabat pemerintah dan pengusaha lokal di bidang perdagangan dan investasi juga datang dan berpartisipasi.

"Saya sangat berharap, forum investasi kali ini dan berbagai kerja sama perdagangan ke depan, dapat terus menerus dan meningkatkan persahabatan antara China dan Indonesia yang telah berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi," katanya.

Menurut dia, perkembangan kemitraan strategis antara China dan Indonesia telah memasuki babak baru.

Karena itu, Konjen RRC di Bali berkomitmen untuk bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai kalangan dari NTT, Bali, dan NTB untuk meningkatkan berbagai kerja sama yang aktif dan pragmatis di bidang perdagangan, investasi, dan lainnya. "Peningkatan kerja sama ini demi memberi konstribusi untuk kesejahteraan masyarakat dan persahabatan China-Indonesia," kata Gou Haodong.

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019