Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-22 ASEAN-RRT, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepercayaan strategis menjadi kunci untuk membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan, termasuk di Laut China Selatan.

"Trust akan terwujud jika kita berkomitmen untuk mengutamakan dialog dan penyelesaian sengketa secara damai, dan menghormati, serta mematuhi hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," kata Presiden Jokowi saat pidato dalam KTT Ke-22 ASEAN-RRT di Impact Exhibition & Convention Center, Bangkok, Thailand, Minggu.

Presiden menilai upaya pembangunan stabilitas dan perdamaian di kawasan terus dilakukan, salah satunya penyelesaian putaran pertama perundingan Code of Conduct in the South China Sea pada 2019.



Presiden dua periode itu berharap kemajuan dalam perundingan tersebut dapat selaras dengan situasi di lapangan.

Dia juga menyampaikan agar tidak ada pihak mana pun yang melakukan tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan.



"Dengan cara ini, strategic trust antara ASEAN dan RRT dapat terjaga. Jika ini dilakukan, kemitraan ASEAN-RRT dalam 3 dekade ke depan akan menjadi pilar penting bagi stabilitas, perdamaian dan kemakmuran di Kawasan Indo-Pasifik," demikian Presiden Jokowi dalam siaran pers dari Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Selain itu dalam pidatonya, Presiden juga mendorong konsep Indo-Pacifik dengan mengedepankan kolaborasi antarnegara-negara di kawasan.



ASEAN bersama RRT memiliki komitmen yang sama untuk memastikan stabilitas dan perdamaian sebagai kunci kesejahteraan.

Jokowi berharap ASEAN outlook Indo-Pacific dapat terus mendorong stabilitas, keamanan dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.
 

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019