Bank Pembangunan Daerah Bali bersinergi dengan Lembaga Perkreditan Desa meluncurkan aplikasi e-link LPD-BPD Bali untuk memperkuat layanan daring kepada masyarakat adat, yang bisa diakses melalui aplikasi di ponsel pintar.
"Saya kira ini sesuatu yang sangat bagus dan saya mengapresiasi langkah yang dilakukan BPD bersama LPD ini," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri peluncuran aplikasi e-link LPD-BPD Bali di Denpasar, Senin.
Menurut Koster, peluncuran aplikasi e-link ini sebagai hal yang positif karena ternyata LPD juga bisa mengikuti perkembangan manajemen organisasi secara modern dengan menerapkan teknologi informasi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini terus berkomitmen untuk memajukan peran desa adat termasuk LPD yang merupakan bagian dari desa adat yang ke depan akan disesuaikan namanya menjadi Labda Pacingkreman Desa.
Baca juga: BPJS Kesehatan gandeng LPD Bali
"Nanti 2020 kan diberlakukan aturan baru karena sudah ada Dinas Pemajuan Masyarakat Adat yang khusus mengurus tentang desa adat. Maka pada saat kepala dinasnya dilantik, saya akan berkoordinasi agar desa adat yang belum memiliki LPD segera memiliki LPD," ucapnya.
Peluncuran layanan itu dirangkaikan dengan seminar bertajuk Sinergi Bank BPD Bali dengan LPD Dalam Membangun Perekonomian Daerah Untuk Mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Bali Era Baru.
Sementara itu, Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan seminar dan peluncuran e-link LPD Bali ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-35 LPD.
Walaupun BPD Bali tidak lagi menjadi pembina dan pengawas, namun sinergi antara BPD dengan LPD sangat kuat.
Baca juga: Pemkot Denpasar dukung pengelolaan LPD berbasis digitalisasi
"Hal ini diwujudkan dengan penempatan dana LPD yang ada di BPD Bali sampai dengan posisi Oktober hampir mendekati Rp 4 triliun," ujarnya.
Menurutnya, peluncuran e-link LPD bagian dari upaya peningkatan akses keuangan dan inklusi keuangan terutama untuk masyarakat di pedesaan.
"Dengan kerja sama ini diharapkan LPD di seluruh Bali terutama masyarakat di pedesaan bisa menggunakan fasilitas perbankan digital BPD Bali," kata Sudharma.
Ketua BKS LPD Provinsi Bali I Nyoman Cendikiawan mengatakan dengan total aset Rp23,4 triliun merupakan bukti nyata bahwa krama (warga) Bali utamanya krama adat sangat antusias dengan keberadaan LPD.
Baca juga: DPRD Bali pertahankan nama LPD
Ia menambahkan di bidang IT utamanya menghadapi persaingan 4.0 dewasa ini, LPD juga telah melakukan berbagai terobosan dengan standardisasi program komputer dilengkapi dengan layanan seperti LPD Mobile, PPOB dan lainnya yang tujuannya memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah.
"Peluncuran e-link sangat kami apresiasi dan tentu sangat bermanfaat demi pelayanan kepada nasabah yang maksimal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya kira ini sesuatu yang sangat bagus dan saya mengapresiasi langkah yang dilakukan BPD bersama LPD ini," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri peluncuran aplikasi e-link LPD-BPD Bali di Denpasar, Senin.
Menurut Koster, peluncuran aplikasi e-link ini sebagai hal yang positif karena ternyata LPD juga bisa mengikuti perkembangan manajemen organisasi secara modern dengan menerapkan teknologi informasi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini terus berkomitmen untuk memajukan peran desa adat termasuk LPD yang merupakan bagian dari desa adat yang ke depan akan disesuaikan namanya menjadi Labda Pacingkreman Desa.
Baca juga: BPJS Kesehatan gandeng LPD Bali
"Nanti 2020 kan diberlakukan aturan baru karena sudah ada Dinas Pemajuan Masyarakat Adat yang khusus mengurus tentang desa adat. Maka pada saat kepala dinasnya dilantik, saya akan berkoordinasi agar desa adat yang belum memiliki LPD segera memiliki LPD," ucapnya.
Peluncuran layanan itu dirangkaikan dengan seminar bertajuk Sinergi Bank BPD Bali dengan LPD Dalam Membangun Perekonomian Daerah Untuk Mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Bali Era Baru.
Sementara itu, Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan seminar dan peluncuran e-link LPD Bali ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-35 LPD.
Walaupun BPD Bali tidak lagi menjadi pembina dan pengawas, namun sinergi antara BPD dengan LPD sangat kuat.
Baca juga: Pemkot Denpasar dukung pengelolaan LPD berbasis digitalisasi
"Hal ini diwujudkan dengan penempatan dana LPD yang ada di BPD Bali sampai dengan posisi Oktober hampir mendekati Rp 4 triliun," ujarnya.
Menurutnya, peluncuran e-link LPD bagian dari upaya peningkatan akses keuangan dan inklusi keuangan terutama untuk masyarakat di pedesaan.
"Dengan kerja sama ini diharapkan LPD di seluruh Bali terutama masyarakat di pedesaan bisa menggunakan fasilitas perbankan digital BPD Bali," kata Sudharma.
Ketua BKS LPD Provinsi Bali I Nyoman Cendikiawan mengatakan dengan total aset Rp23,4 triliun merupakan bukti nyata bahwa krama (warga) Bali utamanya krama adat sangat antusias dengan keberadaan LPD.
Baca juga: DPRD Bali pertahankan nama LPD
Ia menambahkan di bidang IT utamanya menghadapi persaingan 4.0 dewasa ini, LPD juga telah melakukan berbagai terobosan dengan standardisasi program komputer dilengkapi dengan layanan seperti LPD Mobile, PPOB dan lainnya yang tujuannya memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah.
"Peluncuran e-link sangat kami apresiasi dan tentu sangat bermanfaat demi pelayanan kepada nasabah yang maksimal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019