Presiden RI Joko Widodo menargetkan 1.500 unit hunian tetap untuk pengungsi bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah rampung sebelum Lebaran 2020.

Joko Widodo ingin ribuan pengungsi yang kini tinggal di hunian sementara (huntara) dan yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian menikmati hari raya Idul Fitri tahun 2020 di rumah baru bantuan Pemerintah Pusat dan dari lembaga kemanusiaan dalam dan luar negeri.

"Totalnya ada 1.500 huntap yang segera diselesaikan sebelum lebaran. Menteri PUPR sudah sampaikan 2020 rampung," katanya di sela-sela peninjauan ke kawasan relokasi dan pembangunan huntap di Kelurahan Tondo, belakang Universitas Tadulako, Kota Palu, Selasa.

Sementara pembangunan 500 unit huntap, lanjutnya, akan rampung bulan Desember tahun ini.

Ia mengakui penyelesaian pembangunan 8.000-an huntap untuk korban bencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Butuh proses.

"Harus cepat diselesaikan karena ditunggu oleh masyarakat yang terkena dampak gempa, tsunami dan likuefaksi. Jadi jangan membuat mereka menunggu terlalu lama," katanya.

Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan sebanyak 8.788 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala ditargetkan rampung pada 2020.

"Sebanyak 8.788 huntap bantuan Kementerian PUPR, di luar huntap bantuan pihak lain. Sekarang sekitar 1.800 unit huntap sementara di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Itu bantuan Kementerian PUPR dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia," katanya dalam rapat koordinasi dengan Kementerian PUPR di ruang kerja Gubernur Sulteng, Kantor Gubernur Sulteng di Kota Palu, Sabtu (28/9).

Baca juga: Pengungsi Ambon minta terpal kepada Presiden

Ia yakin target tersebut dapat tercapai setelah mendapat penjelasan dan pemaparan perwakilan Kementerian PUPR yang hadir dalam kesempatan itu.

Asalkan pembebasan lahan untuk pembangunan huntap para korban bencana di dua daerah tersebut, di luar Kabupaten Donggala, tidak mengalami hambatan dan kesulitan.

"Semua pekerjaan, baik huntara (hunian sementara) dan huntap sedang dalam pekerjaan sejak tahun ini sampai tahun depan. 8.788 unit huntap diusahakan selesai 2020," ujarnya meyakinkan.

Baca juga: Pemerintah serahkan 40.000 rumah kepada korban gempa NTB
 

 

Pewarta: Muhammad Arshandi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019