Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyerahkan 40 ribu unit rumah untuk korban gempa Nusa Tenggara Barat yang telah dibangun dengan kerja sama lintas sektoral.
Berdasarkan siaran pers Kemenko PMK yang diterima di Jakarta, Jumat, sebanyak 40 ribu unit rumah tersebut diserahkan untuk Kabupaten Lombok Barat dan sisanya akan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.
"Sisanya yang belum, sedang dalam proses pengerjaan. Yang kita kejar, yang diutamakan adalah rumah yang rusak berat sehingga harapannya 31 Desember sudah selesai karena sudah habis masa perpanjangan transisi ketiga," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Doddy Usodo HGS.
Doddy menyebutkan, rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok Barat sudah menyelesaikan 40 ribu unit rumah kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Jumlah tersebut hampir sebagian dari total keseluruhan rumah terdampak gempa bumi di Provinsi NTB yang akan dibangun sebanyak 175 ribu unit.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang terdampak gempa bumi di Lombok Barat NTB agar dapat segera bangkit dan kembali merajut masa depan yang lebih baik. Pemerintah di bawah koordinasi Kemenko PMK akan bergotong-royong membangun kembali NTB sesuai semboyannya yaitu NTB Bangkit.
"Kalau ada masyarakat yang kena musibah, tugas negara mengatasi persoalan tersebut. Untuk penanganan gempa di NTB, kita harus mengejar percepatan pembangunan rumah, khususnya, supaya masyarakat bisa hidup normal kembali," kata dia.
Selain simbolisasi serah terima kunci 40 ribu rumah, terdapat juga peresmian prasasti bantuan pemerintah dalam bentuk pembangunan rumah bagi masyarakat korban gempa NTB.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram Nusa Tenggara Barat progres perbaikan rumah korban gempa bumi 2018 di Mataram sudah mencapai hampir 85 persen atau sejumlah 12.487 rumah terdampak gempa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Berdasarkan siaran pers Kemenko PMK yang diterima di Jakarta, Jumat, sebanyak 40 ribu unit rumah tersebut diserahkan untuk Kabupaten Lombok Barat dan sisanya akan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.
"Sisanya yang belum, sedang dalam proses pengerjaan. Yang kita kejar, yang diutamakan adalah rumah yang rusak berat sehingga harapannya 31 Desember sudah selesai karena sudah habis masa perpanjangan transisi ketiga," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Doddy Usodo HGS.
Doddy menyebutkan, rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok Barat sudah menyelesaikan 40 ribu unit rumah kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Jumlah tersebut hampir sebagian dari total keseluruhan rumah terdampak gempa bumi di Provinsi NTB yang akan dibangun sebanyak 175 ribu unit.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang terdampak gempa bumi di Lombok Barat NTB agar dapat segera bangkit dan kembali merajut masa depan yang lebih baik. Pemerintah di bawah koordinasi Kemenko PMK akan bergotong-royong membangun kembali NTB sesuai semboyannya yaitu NTB Bangkit.
"Kalau ada masyarakat yang kena musibah, tugas negara mengatasi persoalan tersebut. Untuk penanganan gempa di NTB, kita harus mengejar percepatan pembangunan rumah, khususnya, supaya masyarakat bisa hidup normal kembali," kata dia.
Selain simbolisasi serah terima kunci 40 ribu rumah, terdapat juga peresmian prasasti bantuan pemerintah dalam bentuk pembangunan rumah bagi masyarakat korban gempa NTB.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram Nusa Tenggara Barat progres perbaikan rumah korban gempa bumi 2018 di Mataram sudah mencapai hampir 85 persen atau sejumlah 12.487 rumah terdampak gempa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019