Kementerian Pemuda dan Olahraga berharap Pekan Olahraga Tradisional Nasional (Potradnas) 2019 yang digelar di kompleks Stadion Sultan Agung Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta makin membudayakan olahraga tradisional di kalangan masyarakat.
"Tujuan kita bukan kompetisi, namun mengupayakan semakin meluasnya olahraga tradisional yang bisa dilakukan dan dinikmati masyarakat," kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Raden Isnanta di sela membuka Potradnas 2019 di Bantul, Sabtu.
Potradnas 2019 yang diikuti kontingen dari 24 provinsi dan beberapa kabupaten/kota di Indonesia tersebut mempertandingkan lima cabang olahraga, yaitu hadang atau gobag sodor, dagongan, egrang, sumpitan, dan terompah panjang.
Menurut dia, olahraga tradisional yang makin banyak dilakukan masyarakat berarti akan mendongkrak derajat kebugaran jasmani, karena sering melakukan gerak. Namun, ajakan itu tidak hanya olahraga tradisional, tapi olahraga yang lain.
Baca juga: Putri Koster : Mari lestarikan olahraga tradisional
Baca juga: FORMI Kota Denpasar gelar perlombaan olahraga tradisional
"Dan ini dilombakan karena untuk memotivasi. Biasanya kalau dilombakan itu ada semangat untuk latihan, karena mau mengikuti lomba. Jadi pertandingan atau perlombaan itu supaya ada semangat, yang sudah bisa agar lebih lincah lagi," katanya.
Apalagi, kata dia, olahraga tradisional gobag sodor atau hadang tidak mungkin dilakukan setiap hari, sehingga jika ada kompetisi tersebut otomatis latihan terus diintensifkan."Makanya supaya rutin dilakukan itu dipancing dengan adanya pertandingan," katanya.
Isnanta berharap ke depan agar semakin meriah di daerah-daerah juga dilakukan pekan-pekan olahraga tradisional, kemudian atlet terbaik dapat dikirim untuk ikut pekan olahraga tingkat nasionalnya.
Baca juga: Ratusan pemanah ikuti lomba panahan tradisional
"Jadi ada penjenjangan, mulai kompetisi lomba di daerah, kemudian masuk nasional, bahkan di nasional yang terbaik akan kita kirim ke internasional, kebetulan pada 2020 even internasional tuan rumahnya Portugal," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis sebelumnya mengatakan Kabupaten Bantul sebagai salah satu kabupaten di DIY yang menopang keistimewaan akan turut melestarikan permainan tradisional sebagai kekayaan budaya.
"Komitmen Pemda Bantul terhadap olahraga tradisional dengan mengadakan lomba olahraga tradisional, mulai jenjang SMP, SMA dan umum yang diselenggarakan tiap tahun dengan lima cabang olahraga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Tujuan kita bukan kompetisi, namun mengupayakan semakin meluasnya olahraga tradisional yang bisa dilakukan dan dinikmati masyarakat," kata Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Raden Isnanta di sela membuka Potradnas 2019 di Bantul, Sabtu.
Potradnas 2019 yang diikuti kontingen dari 24 provinsi dan beberapa kabupaten/kota di Indonesia tersebut mempertandingkan lima cabang olahraga, yaitu hadang atau gobag sodor, dagongan, egrang, sumpitan, dan terompah panjang.
Menurut dia, olahraga tradisional yang makin banyak dilakukan masyarakat berarti akan mendongkrak derajat kebugaran jasmani, karena sering melakukan gerak. Namun, ajakan itu tidak hanya olahraga tradisional, tapi olahraga yang lain.
Baca juga: Putri Koster : Mari lestarikan olahraga tradisional
Baca juga: FORMI Kota Denpasar gelar perlombaan olahraga tradisional
"Dan ini dilombakan karena untuk memotivasi. Biasanya kalau dilombakan itu ada semangat untuk latihan, karena mau mengikuti lomba. Jadi pertandingan atau perlombaan itu supaya ada semangat, yang sudah bisa agar lebih lincah lagi," katanya.
Apalagi, kata dia, olahraga tradisional gobag sodor atau hadang tidak mungkin dilakukan setiap hari, sehingga jika ada kompetisi tersebut otomatis latihan terus diintensifkan."Makanya supaya rutin dilakukan itu dipancing dengan adanya pertandingan," katanya.
Isnanta berharap ke depan agar semakin meriah di daerah-daerah juga dilakukan pekan-pekan olahraga tradisional, kemudian atlet terbaik dapat dikirim untuk ikut pekan olahraga tingkat nasionalnya.
Baca juga: Ratusan pemanah ikuti lomba panahan tradisional
"Jadi ada penjenjangan, mulai kompetisi lomba di daerah, kemudian masuk nasional, bahkan di nasional yang terbaik akan kita kirim ke internasional, kebetulan pada 2020 even internasional tuan rumahnya Portugal," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis sebelumnya mengatakan Kabupaten Bantul sebagai salah satu kabupaten di DIY yang menopang keistimewaan akan turut melestarikan permainan tradisional sebagai kekayaan budaya.
"Komitmen Pemda Bantul terhadap olahraga tradisional dengan mengadakan lomba olahraga tradisional, mulai jenjang SMP, SMA dan umum yang diselenggarakan tiap tahun dengan lima cabang olahraga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019