Presiden Joko Widodo menugasi mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengawal investasi di daerah.
"Kita tahu Pak Mendagri memiliki pengalaman di daerah, memiliki pengalaman yang baik di lapangan, hubungan pada saat-saat beliau menjadi Kapolri dengan kepala daerah juga baik," kata Presiden Joko Widodo saat diskusi bersama wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Oleh sebab itu, Presiden menegaskan bahwa pengawalan terkait dengan Cipta Lapangan Kerja ini supaya investasi-investasi di daerah itu akan berjalan dengan baik.
Presiden Jokosi dalam diskusi tersebut ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin.
Tito Karnavian dilantik sebagai Mendagri pada tanggal 23 Oktober 2019 saat masih aktif bertugas sebagai Kapolri.
Baca juga: Kabinet Indonesia Maju lakukan sidang paripurna perdana
Tito diangkat sebagai Kapolri pada tanggal 13 Juli 2016, lalu melompati banyak seniornya. Lulusan Akademisi Kepolisian 1987 itu dipilih sebagai Kapolri jauh dari masa pensiunnya, yakni 6 tahun, artinya Tito baru akan pensiun sebagai polisi pada tanggal 26 Oktober 2022.
"Saya sampaikan juga yang berkaitan dengan pelayanan utamanya di bidang yang berkaitan pelayanan publik di daerah-daerah agar bisa dikoordinasikan dengan baik dengan seluruh kepala daerah yang ada," kata Presiden.
Tujuannya adalah agar tata kelola dalam pelayanan kepada dunia usaha dan bisnis dalam investasi dapat betul-betul cepat terjadi.
"Sekali lagi penciptaan lapangan kerja bisa dilakukan. Dalam 5 tahun kemarin memang kelemahan kita ada di situ," kata Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, pada periode sebelumnya para investor mengalami kesulitan saat ingin berinvestasi di daerah-daerah di Indoensia.
"Banyak dunia usaha yang ingin berinvestasi, baik dari lokal, nasional, maupun global. Akan tetapi, sering terhambat di sini. Saya kira tugas yang paling berat di situ tetapi juga yang berkaitan dengan keamanan dan tertib sosial juga tanggung jawab Mendagri," ungkap Presiden.
Baca juga: Presiden: nama Kabinet Indonesia Maju diarahkan pada tujuan "maju"
Presiden Jokowi menilai bahwa Tito Karnavian memiliki pengalaman yang baik mengenai hal tersebut.
Tito adalah lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa dari Akademi Kepolisian pada tahun 1987.
Sebelum menjadi Kapolri, dia pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror pada tahun 2009—2010, Kapolda Papua pada tahun 2012—2014, dan Kapolda Metro Jaya pada 2015—2016, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kita tahu Pak Mendagri memiliki pengalaman di daerah, memiliki pengalaman yang baik di lapangan, hubungan pada saat-saat beliau menjadi Kapolri dengan kepala daerah juga baik," kata Presiden Joko Widodo saat diskusi bersama wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Oleh sebab itu, Presiden menegaskan bahwa pengawalan terkait dengan Cipta Lapangan Kerja ini supaya investasi-investasi di daerah itu akan berjalan dengan baik.
Presiden Jokosi dalam diskusi tersebut ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin.
Tito Karnavian dilantik sebagai Mendagri pada tanggal 23 Oktober 2019 saat masih aktif bertugas sebagai Kapolri.
Baca juga: Kabinet Indonesia Maju lakukan sidang paripurna perdana
Tito diangkat sebagai Kapolri pada tanggal 13 Juli 2016, lalu melompati banyak seniornya. Lulusan Akademisi Kepolisian 1987 itu dipilih sebagai Kapolri jauh dari masa pensiunnya, yakni 6 tahun, artinya Tito baru akan pensiun sebagai polisi pada tanggal 26 Oktober 2022.
"Saya sampaikan juga yang berkaitan dengan pelayanan utamanya di bidang yang berkaitan pelayanan publik di daerah-daerah agar bisa dikoordinasikan dengan baik dengan seluruh kepala daerah yang ada," kata Presiden.
Tujuannya adalah agar tata kelola dalam pelayanan kepada dunia usaha dan bisnis dalam investasi dapat betul-betul cepat terjadi.
"Sekali lagi penciptaan lapangan kerja bisa dilakukan. Dalam 5 tahun kemarin memang kelemahan kita ada di situ," kata Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, pada periode sebelumnya para investor mengalami kesulitan saat ingin berinvestasi di daerah-daerah di Indoensia.
"Banyak dunia usaha yang ingin berinvestasi, baik dari lokal, nasional, maupun global. Akan tetapi, sering terhambat di sini. Saya kira tugas yang paling berat di situ tetapi juga yang berkaitan dengan keamanan dan tertib sosial juga tanggung jawab Mendagri," ungkap Presiden.
Baca juga: Presiden: nama Kabinet Indonesia Maju diarahkan pada tujuan "maju"
Presiden Jokowi menilai bahwa Tito Karnavian memiliki pengalaman yang baik mengenai hal tersebut.
Tito adalah lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa dari Akademi Kepolisian pada tahun 1987.
Sebelum menjadi Kapolri, dia pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror pada tahun 2009—2010, Kapolda Papua pada tahun 2012—2014, dan Kapolda Metro Jaya pada 2015—2016, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019