Kuta (Antara Bali) - Sebanyak 11 negara anggota Asian Organization of Supreme Audit Institutions (Asosai) menggelar pertemuan untuk mematangkan rencana kerja sama dan koordinasi dengan pihak Internal Audit Unit (IAU) di setiap negara anggota.
Anggota BPK, Sapto Amal Damandari, usai membuka Asosai Research Project di Kuta, Jumat, mengatakan, lembaga audit eksternal negara-negara anggota Asosai terlebih dulu mengidentifikasi area-area pengembangan yang dapat diterapkan oleh sistem audit internal sebelum menjalin kerja sama dengan IAU.
"BPK sebagai lembaga eksternal auditornya negara dan anggota Asosai juga terlibat dalam proyek penelitian ini. Pertemuan di Bali ini merupakan yang kelima. Hasil pertemun ini akan disampaikan pada Asosai Assembly di Jaipur, India, bulan Maret 2012," katanya.
Pertemuan di Bali yang berlangsung pada 1-3 Desember 2011 itu seharusnya diikuti oleh 12 negara anggota Asosai. Namun karena Pakistan absen, maka pertemuan itu hanya dihadiri 11 negara, yakni China, India, Indonesia, Iran, Irak, Kuwait, Korea Selatan, Malaysia, Rusia, Arab Saudi, dan Vietnam.
"Dengan bergabung dalam proyek penelitian ini, saya berharap BPK dapat meningkatkan pemahaman dan memperluas cakrawala dengan berlajar kepada dunia internasional, bagaimana auditor eksternal dan internal dapat bekerja secara harmonis dalam pencapaian yang lebih baik," kata Sapto.
Terkait hubungan dan koordinasi BPK selaku lembaga audit eksternal dengan lembaga audit internal, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, dan inspektorat pemerintah daerah, menurut Sapto, menunjukkan peningkatan.
"Komunikasi yang terjalin juga makin positif. Buktinya saat ini laporan keuangan, baik yang dibuat oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah mulai banyak yang mendapatkan opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Anggota BPK, Sapto Amal Damandari, usai membuka Asosai Research Project di Kuta, Jumat, mengatakan, lembaga audit eksternal negara-negara anggota Asosai terlebih dulu mengidentifikasi area-area pengembangan yang dapat diterapkan oleh sistem audit internal sebelum menjalin kerja sama dengan IAU.
"BPK sebagai lembaga eksternal auditornya negara dan anggota Asosai juga terlibat dalam proyek penelitian ini. Pertemuan di Bali ini merupakan yang kelima. Hasil pertemun ini akan disampaikan pada Asosai Assembly di Jaipur, India, bulan Maret 2012," katanya.
Pertemuan di Bali yang berlangsung pada 1-3 Desember 2011 itu seharusnya diikuti oleh 12 negara anggota Asosai. Namun karena Pakistan absen, maka pertemuan itu hanya dihadiri 11 negara, yakni China, India, Indonesia, Iran, Irak, Kuwait, Korea Selatan, Malaysia, Rusia, Arab Saudi, dan Vietnam.
"Dengan bergabung dalam proyek penelitian ini, saya berharap BPK dapat meningkatkan pemahaman dan memperluas cakrawala dengan berlajar kepada dunia internasional, bagaimana auditor eksternal dan internal dapat bekerja secara harmonis dalam pencapaian yang lebih baik," kata Sapto.
Terkait hubungan dan koordinasi BPK selaku lembaga audit eksternal dengan lembaga audit internal, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, dan inspektorat pemerintah daerah, menurut Sapto, menunjukkan peningkatan.
"Komunikasi yang terjalin juga makin positif. Buktinya saat ini laporan keuangan, baik yang dibuat oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah mulai banyak yang mendapatkan opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dari BPK," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011